Yesus lebih dari segalanya
Seorang
peziarah melakukan perjalanan yang jauh. Ia kelelahan dan duduk di bawah pohon
beringin. Ia mengamati pohon-pohon disekitarnya dan merasa heran dengan pohon
durian. Pohonnya berdahan kecil tetapi memiliki buah yang lebat sampai dahannya
tak mampu menahannya. Dia menatap pohon beringin dan merasa kagum dengan
kekuatannya tetapi sayang buahnya kecil. Ia berpikir dalam hatinya bahwa Tuhan
keliru menciptakan kedua pohon ini. Ia pun tertidur di bawah pohon beringin.
Dia akhirnya terbangun setelah buah pohon beringin yang kering itu jatuh dan
mengenai daun telinganya. Dia terbangun dan berkata dalam hatinya bahwa sangat beruntung baginya karena yang jatuh
bukan buah durian yang masak melaikan buah beringin yang kering. Lalu dia
menjadi sadar bahwa Tuhan tidak keliru dalam menciptakan segala sesuatu.
Kisah
Yunus membuktikan rencana Allah yang besar bagi keselamatan manusia. Ninive
adalah sebuah daerah di Asiria yang dihuni oleh orang-orang dari Kerajaan
Israel. Penduduk Ninive jatuh dalam dosa dan mendapat pengajaran dan seruan
tobat dari Yunus kira-kira delapan abad sebelum Kristus lahir. Mereka jatuh
dalam dosa dan Tuhan memilih dan mengutus Yunus untuk mempertobatkan penduduk Ninive.
Ia menyeruhkan tobat dengan hal-hal praktis seperti melakukan puasa dan
menyesali dosa-dosa. Dampaknya adalah semua penduduk termasuk rajanya bertobat
dan menyesali dosa-dosa mereka. Tuhan menunjukkan belas kasihNya kepada mereka.
Tuhan Yesus mengambil pengalaman Yunus sebagai contoh. Perjalanan Yunus untuk mempertobatkan
orang-orang Ninive tidaklah mudah. Ia sebelumnya masuk dan menghuni perut
ikan selama tiga hari dan tiga malam (Yun 1:17). Pada akhirnya ia sukses
mempertobatkan orang-orang Ninive. Yesus mengambil pengalaman Yunus untuk
menegaskan bahwa diriNya juga akan masuk dalam perut bumi dan pada hari ketiga
bangkit dari antara orang mati. Yesus melebihi Salomo yang bijaksana dan Yunus
yang berani menyeruhkan pertobatan Ninive.
Kalau
mau mengubah dunia, jangan pernah mengandalkan kata-kata tetapi andalkanlah
perbuatan-perbuatanmu. Mengapa? Karena perbuatan-perbuatan baik lebih banyak berbicara dari
pada kata-kata karena kadang-kadang kata-kata itu kosong. Yunus berhasil
mempertobatkan orang Ninive karena dia sendiri berkorban bukan hanya dengan berkata-kata tetapi dirinya juga di buang ke laut,
masuk perut ikan dan bekerja keras dalam menyeruhkan pertobatan Ninive. Yesus
menyeruhkan seruan tobat, menghadirkan Kerajaan Allah dan mengorbankan dirinya
dengan sengsara, wafat dan masuk perut bumi dan bangkit pada hari ketiga. Tidak
ada seorang pun yang dapat mengalahkan Yesus yang wafat dan bangkit! Itulah
sebabnya Ia mengatakan bahwa dirinya melebihi Salomo dan Yunus.
Tuhan
juga tidak pernah keliru menciptakan pribadi-pribadi tertentu yang dapat
mengubah kehidupan orang lain. Masing-masing orang diciptakan untuk berbagi
bakat-bakat, kemampuan dan waktu kehidupan untuk kebaikan orang lain. Betapa
indahnya orang yang berani memberi diri atau berbagi demi kebahagiaan orang
lain. Yunus melakukannya dan Yesus menggenapinya bahkan melebihi segalanya.
Mari
kita berbenah diri. Seruan tobat Yunus juga masih berlaku untuk kita. Hendaknya
seruan tobat dan hadirnya Kerajaan Allah dalam diri Yesus mengubah seluruh
hidup kita. Dia melebihi segalanya dan semua orang. Dia juga tidak pernah
keliru dalam menebus dan menyelamatkan manusia. Terima kasih Tuhan Yesus!
PJSDB