Bacaan I Yehezkiel 47: 1-2.8-9.12 atau
1Kor 3:9b-11.16-17
Mazmur: 46: 2-3.5-6.8-9
Injil: Yoh 2: 13-22
Tubuhmu, Tempat Tinggal Roh Kudus
Pesta
Pemberkatan Basilika St. Yohanes Lateran dimasukan dalam kalender liturgi
Gereja sejak tahun 1565. Secara litugis Gereja mengenang Basilika pertama di
dalam Gereja katolik yang dibangun pada tahun 314 oleh Paus Melkhiade. Basilika yang dibangun di atas pelataran
Lateran ini diberikan oleh Kaisar Konstantinus. Semula pesta ini hanya dirayakan di kota Roma
untuk menghormati Gereja Induk (Chiesa Madre), tetapi sejak tahun 1565 menyebar
ke seluruh dunia. Basilika ini menjadi simbol persatuan dengan Taktha Santo
Petrus, dalam hal ini Takhta Kepausan. Santo Ignasius dari Antiokia mengatakan
“Takhta cinta kasih” karena dari sanalah cinta kasih Tuhan tercurah ke seluruh
dunia.
Mengapa
Pesta ini menjadi penting bagi seluruh Gereja Katolik?
Basilika
Santo Yohanes Lateran adalah simbol persatuan seluruh komunitas Gereja Katolik
di Roma. Gereja ini mengingatkan bahwa kita semua dibangun di atas dasar yang
sama yaitu Yesus Kristus. Sebagai umat Allah kita berpartisipasi dalam
membangun gereja. Itulah sebabnya kita juga menjadi batu yang hidup dalam
membangun Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus. St Agustinus mengatakan bahwa
ketika kita mengenang pemberkatan Basilika ini, kita mewujudkan kata-kata Santo
Paulus yang berkata: "Kamu adalah
Bait Allah, dan bahwa Roh Allah berdiam di dalam kamu.” Mudah-mudahan kita
akan tetap memiliki jiwa yang bersih dan indah sehingga menyenangkan hati
Tuhan.
Dengan
mengenang Pemberkatan Basilika Yohanes Lateran, kita mengenang semua bangunan
Gereja di mana untuk pertama kalinya bertemu dengan Yesus di dalam kehidupan
kita. Tentunya banyak yang mengenang saat dibaptis di gereja dan mulai berjalan
secara rohani sebagai orang katolik.Banyak yang mungkin mengenang Komuni
pertama dan Krisma di Gereja, dan terus berusaha untuk berpartisipasi dalam
perayaan Ekaristi. Ada juga yang mengenang saat menerima sakramen pernikahan
mereka. Dan lebih dari itu, mungkin Gereja sebagai tempat di mana kita datang
untuk menyatakan perpisahan selamanya dengan saudara-saudari yang meninggal.
Ada juga yang mungkin mengenang saat mereka datang untuk berdoa di depan
Sakramen Mahakudus yang tersimpan di dalam Tabernakel. Tabernakel menjadi
lambang kehadiran Yesus sendiri di tengah umatNya.
Kita
semua telah dikuduskan sebagai "Bait Allah" pada hari pembaptisan. Oleh
karena itu setiap orang bertugas untuk menjaga dan merawat Bait Allah yaitu
tubuhnya sendiri. Apabila ada orang yang menajiskan Bait Allah, dia seolah
sedang menghancurkannya sebab Bait Allah adalah tempat kudus. Dengan demikian
boleh dikatakan bahwa pria dan wanita adalah kudus. Kita bisa saja membuat saudara
kita menjadi budak atau pribadi yang betul-betul menjadi sesama. Setiap pria
dan wanita, apakah dia itu seorang bintang film, apakah penguasa atau seorang
penganggur, orang tua atau anak, seorang eksekutif yang sukses atau orang
cacat, seorang wanita yang cantik atau wanita jelek, seorang perwira polisi
atau teroris, semuanya dapat menjadi Bait Allah, tempat tinggal Roh Kudus. Maka
semua orang layak untuk dikasihi, dihormati dan dipahami.
Perayaan
hari ini membuat kita hidup lebih kuat lagi dalam iman. Hendaknya kita seperti
air yang mengalir dan menjadi berkat bagi banyak orang yang dijumpai dan
dilayani. Kita mamang dipanggil untuk menghasilkan buah dengan mematuhi
perintah-perintah Tuhan, terutama perintah yang "baru" yakni perintah
kasih yang merupakan dasar yang kokoh, pendukung Gereja yang didirikan oleh
Kristus sendiri.
Kita
juga diajak untuk menghormati martabat sesama. Mereka adalah pribadi-pribadi
yang Tuhan berikan kepada kita untuk dikasihi. Mereka juga Bait Allah yang
hidup.
Doa
kita: Tuhan, Terima kasih karena Engkau
sendirilah yang menguduskan aku. Amin
PJSDB
No comments:
Post a Comment