Beata Teresa dari
Kalkuta. Selagi masih hidup beliau pernah mengunjungi komunitasnya di
Australia. Selama di sana ia memperhatikan seorang lelaki Aborigin tinggal
menyendiri di sebuah rumah. Pakaiannya kotor, rumahnya juga sederhana. Bunda
Teresa mendekati lelaki itu dan memohon supaya ia mencuci pakaian, membersihkan
rumah dan membereskan tempat tidurnya. Tetapi lelaki itu tidak mau. Tetapi
karena dibujuk akhirnya dia bersedia. Pada saat sedang membersihkan rumah,
Bunda Teresa menemukan sebuah lampu yang bagus. Dia bertanya kepada lelaki itu,
“Apakah pernah menyalahkan lampu itu” Lelaki itu menjawab, “Saya tidak pernah
menyalahkannya karena selama ini tak seorang pun yang mengunjungi aku..” Setelah
semuanya beres, Bunda Teresa berpesan kepada para susternya untuk tetap mengunjungi
lelaki itu secara rutin dan lampunya dinyalakan. Setelah dua tahun, lelaki itu
berpesan kepada Bunda Teresa melalui para suster, “Sampaikan terima kasihku
padanya, karena dia telah menyalahkan lampu kehidupanku.”
Refleksi:
Talenta yang Tuhan berikan kepada kita hendaknya membuat kita mampu mewujudkannya dalam hukum kasih. Dengan demikian Tuhan akan menambahkan lagi rahmatNya yang baru kepada kita. Tugas kita adalah menerangi atau menyalahkan lampu kehidupan sesama. Biarlah mereka melihat terang...Tuhan sendiri.
No comments:
Post a Comment