Dan
5:1-6.13-14.16-17.23-28
Mzm Dan
3:62.63.64.65.66.67
Luk 21:12-19
Kalau
kalian tetap bertahan, kalian akan memperoleh hidupmu
Seorang sahabat pernah
berkata kepadaku, “Menjadi pengikut
Kristus ternyata tidak gampang. Banyak kesulitannya daripada kebahagiaan. Harus
memikul salib, harus berani menjadi martir. Peraturan atau hukum gereja juga
ribet.” Masih banyak yang ia sampaikan tetapi pada akhirnya ia menghibur
diri dengan mengatakan, “Semua pengalaman
pahit ini saya rasakan sebagai sebuah panggilan dari Tuhan.”
Pengalaman sederhana
ini bukan hanya dialami oleh sahabat saya tetapi hampir semua pengikut Kristus
merasakan pengalaman yang sama. Santu Paulus merasa bersukacita ketika dia
harus menderita untuk Kristus. Ia berkata, “Sekarang
aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam
dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuhNya,yaitu jemaat”
(Kol 1:24). Maka tepat apa yang dikatakan oleh sahabatku ini: “Semua pengalaman pahit adalah panggilan
untuk dihayati sebagai pengikut Kristus.”
Setelah Yesus memperhatikan
ungkapan kekaguman banyak orang karena kemegahan Bait Allah maka Ia berkata
kepada para muridNya untuk mempersiapkan diri menghadapi tanda-tanda zaman
sebagai pengikutNya. Bahwa para muridNya harus setia dalam iman ketika
mengalami hambatan dan tantangan hidup. Ia berkata, “Akan datang harinya kalian ditangkap dan dianiaya. Karena namaKu kamu
akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, di masukan ke dalam penjara, dan
dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa.” Para murid juga diharapkan
memberi kesaksian yang benar tentang kasih Allah di saat mereka mengalami
penderitaan: “Aku sendirilah yang akan memberi
kata-kata hikmat, sehingga kalian tidak dapat ditentang dan dibantah oleh
lawan-lawanmu.” Para murid juga dapat mengalami pengalaman Yesus yakni
dikejar dan dihina tetapi Ia bertahan sampai tuntas. Pengalaman ini dialami
dengan orang-orang yang dekat: kaum keluarga misalnya. Tetapi ia berjanji dan
menasihati: “Tidak sehelai rambutmu akan
hilang. Bertahanlah!” Yesus adalah andalan utama: Dia bukan hanya memberi
teladan tetapi akan menyertai para muridNya selamanya.
Untuk dapat bertahan
dalam segala penderitaan maka perlu iman yang kuat untuk merasakan kehadiran
Yesus sehingga berani bersaksi. Daniel sang penafsir mimpi menujukkan teladan
iman yang kuat di hadapan raja Belsyazar. Ia tidak menjadi murtad. Dia bahkan
menolak harta, kekuasaan dan jabatan. Tiga hal yang sebetulnya merupakan godaan
yang besar bagi setiap manusia. Orang dapat menjadi murtad karena harta,
kekuasaan dan jabatan.
Hari ini Sabda Tuhan
mengarahkan kita untuk setia dalam iman
sekalipun banyak penderitaan yang kita alami.
Doa kita: “Tuhan
kuatkanlah kami supaya kami dapat bertahan dalam iman”.
PJSDB
No comments:
Post a Comment