Rom 10:9-18
Mzm 18:2-4
Mat 4: 18-22
Menjala manusia, siapa takut?
Dari segi urutan nama-nama yang
dipanggil Yesus, Andreas selalu menempati urutan ke empat setelah: Petrus,
Yakobus dan Yohanes (Mark 3:18; Mat 10:2; Luk 6:14 dan Kis 1:13). Meskipun
namanya berarti pemberani namun Andreas adalah Rasul yang lebih diam dan tenang
dibandingkan dengan saudaranya Petrus. Dia memiliki gaya tersendiri dalam
mengikuti Yesus. Misalnya, Dia adalah rasul yang bertanya secara pribadi kepada
Yesus tentang hancurnya Bait Allah dan akhir zaman (Mark 13:3-4). Ketika Yesus
menggandakan roti dan ikan, Andreaslah yang berbicara kepada Yesus bahwa ada
seorang anak yang mempunyai lima roti jelai dan dua ekor ikan (Yoh 6:9). Ketika
orang-orang Yunani mau bertemu dengan Yesus, di sana Philipus dan Andreas hadir
(Yoh 12:20-22). Setelah Yesus wafat, Andreas mewartakan Injil di Rusia dan
Yunani. Di Patras, Ia di salibkan dengan salib berbentuk X .
Mengenang Santu Andreas membuat
kita belajar banyak dari kehidupannya: Pertama, Keberaniannya sebagai
misionaris sejati untuk memperkenalkan Yesus, mulai dari ajakannya kepada
Petrus saudaranya sampai orang-orang kafir. Apakah kita juga menyerupai Andreas
dengan mewartakan Injil dan kasih Tuhan di dalam keluarga? Kedua, kepekaan
dalam hidup bersama dengan para rasul sebagaimana dicontohkan dalam mujizat
penggandaan roti. Apakah kita peka terhadap kebutuhan sesama atau kita mati
rasa dan tertutup untuk diri kita sendiri? Ketiga, Kesetiaan bersama Yesus
selamanya sampai menjadi martir. Apa pun panggilan kita, kita harus menunjukkan
kesetian kepada Tuhan yang telah memanggil. Ketiga hal ini sebenarnya meringkas
apa yang diungkapkan dalam Injil: “penjala manusia”.
Apa itu penjala manusia? Santo
Yohanes Krisostomus mengatakan: penjala manusia berarti setiap orang yang dibabtis
memiliki panggilan untuk membawa manusia kepada Kristus, mulai dari dalam
keluarga sampai yang berada di luar keluarga. Kehidupan St. Andreas
menginspirasikan kehidupan kita supaya setia sebagai Murid Kristus selamanya.
Santo Andreas, doakanlah kami.
PJSDB
No comments:
Post a Comment