Meninggikan orang-orang yang rendah
Bagian awal Kitab Pertama Samuel (1
Sam 1: 1-28) mengisahkan bahwa Elkana mempunyai dua isteri yakni Penina dan
Hana. Penina memiliki anak sedangkan Hana tidak mempunyai anak. Maka Penina
selalu berlaku curang terhadap Hana. Elkana akrab dengan Tuhan. Ia selalu mempersembahkan
korban kepada Tuhan semesta alam di Silo. Tentang Hana, ia tidak mempunyai anak
karena Tuhan menutup kandungannya. Namun demikian ia tidak berhenti berharap
pada Tuhan. Dia setia memanjatkan doa-doa kepada Tuhan Allah Israel. Dalam
doanya ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan. Tuhan mendengar doanya sehingga
ia mengandung dan melahirkan anaknya laki-laki yang diberinya nama Samuel,
artinya: “Aku telah memintahnya dari Tuhan”. Sebagai ungkapan rasa syukurnya,
Hana menyerahkan anaknya kepada Tuhan: “Seumur hidup terseralah ia kiranya
kepada Tuhan.”
Bunda Maria memuliakan Tuhan dengan magnificatnya. Magnificat merupakan nyanyian penuh sukacita Bunda Maria karena ia mengalami Allah yang begitu setia bagi umat manusia. Ada dua motivasi penting dalam Magnificat ini. Pertama, Pujian kepada Allah karena segala karyaNya yang dashyat, penuh dengan kerahiman serta belas kasih kepada manusia. Kedua, orang-orang yang miskin dan direndahkan akan ditinggikan. Bunda Maria memuliakan Allah karena Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar dalam hidupnya, kerendahan hatinya sebagai seorang abdi, dan karena ia membiarkan Tuhan berkarya melalui karya-karya besar di dalam dirinya. Sikap Tuhan adalah memisahkan orang-orang yang congkak hatinya, yang berkuasa, dan yang kaya. Sedangkan belas kasihNya tercurah pada orang-orang yang rendah, yang lapar, dan yang percaya kepadaNya. Belas kasih juga tercurah bagi Israel hambanya yang percaya pada janji-janjiNya melalui nenek moyang dan para Bapa Bangsa.
Magnificat atau Kidung Maria
mengajar kita untuk bersukacita dalam segala hal yang telah dikerjakan Allah
dalam diri kita masing-masing dan juga dalam komunitas. Magnificat juga mewartakan
bahwa Allah mewujudkan belaskasih dan cintaNya bagi orang yang rendah hati dan
yang membutuhkan Tuhan di dalam hidupnya. Hana dan Maria adalah figur orang
yang selalu berharap pada karya-karya agung Tuhan. Mari kita mengikuti
kekudusan mereka. Amen.
PJSDB
No comments:
Post a Comment