Dipanggil untuk melayani
Bangsa Israel menghendaki seorang
manusia menjadi raja mereka. Maka melalui Samuel Tuhan bersabda: “Dengarkanlah
permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka.” (1Sam 8:22). Dengan
kata-kata ini tidak berarti Tuhan memilih diam. Dialah yang berinisiatif
memilih raja dan yang dipilih dan diangkatNya adalah Saul, Putra Kish yang elok
rupanya menjadi raja atas umatNya Israel. Pekerjaannya adalah sebagai seorang
gembala keledai ayahnya. Saul diurapi oleh Samuel. Dia akan memegang tampuk
pemerintahan atas umat Tuhan dan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh
disekitarnya.
Tuhan memiliki inisiatif yang terus
menerus untuk memanggil orang-orang tertentu sebagai mitra kerjaNya. Lewi si
pemunugut cukai dipanggil Yesus untuk menjadi muridNya: “Ikutlah Aku”. Lewi
sedang bekerja sebagai pemungut cukai mendengar panggilan Yesus, berdiri dan
segera mengikuti Yesus. Sebagai tanda panggilan dan perubahan radikal Lewi
dalam hidupnya, Yesus makan bersama di rumahnya. Ini mengundang pertentangan di
antara orang Farisi karena melihat Yesus akrab dengan orang berdosa dan
pemungut cukai. Tetapi Yesus menegaskan bahwa Ia datang untuk memanggil orang
berdosa dan menyelamatkannya.
Dua kisah yang menggambarkan
bagaimana Tuhan memiliki inisiatif pertama untuk memanggil dan memilih
orang-orang tertentu untuk menyelamatkan banyak orang. Saul seorang pemuda yang
baik dan berani menjawabi panggilan Tuhan untuk menjadi raja Israel. Raja adalah
pelayan bagi umat Tuhan. Lewi berubah menjadi Matius. Ini sebuah panggilan dan
perubahan yang radikal dalam hidup pribadinya. Ia menjadi salah satu rasul dan
namanya diabdikan sebagai penulis injil. Sikapnya yang patut dicontohi adalah
mendengar panggilan, segera mengikuti Yesus dan persaudaraan dalam perjamuan.
Tuhan juga memiliki inisiatif
pertama untuk memanggil kita sesuai keadaan hidup kita yang nyata. Dia
menentukan kita untuk menjadi diri kita yang sebenarnya di hadapanNya. Dia
mengurapi kita dengan kasihNya tanpa batas untuk melayani sesuai dengan
kehendakNya. Maka bersyukurlah atas panggilan dan pilihan Tuhan dalam hidup.
Entah menjadi apa diri kita, itu adalah kehendak Tuhan bukan kehendak kita
sendiri. Teguh dan setialah dalam panggilanmu. Apakah anda mau?
PJSDB
No comments:
Post a Comment