Hari Sabtu Pekan Prapaskah VB
Yeh: 37:21-28
Mzm (Yer 31: 10.11-12b.13)
Yoh 11:45-56
Berapa harga sebuah persekutuan?
Hari ini giliran Nabi Yehezkiel
curhat. Curhatnya adalah bahwa Tuhan menghendaki adanya persekutuan di antara
umat kesayanganNya. Nubuatnya dalam bacaan liturgi hari ini mencakup berbagai
dimensi kehidupan umat kesayangan Tuhan. Dimensi geografis: “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel
dari tengah bangsa-bangsa, kemana pun mereka pergi. Aku akan mengumpulkan
mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.“
Dimensi sosiologis: “Aku akan menjadikan
mereka satu bangsa yang dipimpin oleh seorang raja dan tidak akan menjadi dua
bangsa dan tidak terbagi lagi menjadi dua kerajaan”. Dimensi teologis: “Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan
berhala-berhala atau dewa-dewi mereka yang menjijikan. Aku akan melepaskan
mereka dari dosa sehingga mereka menjadi umatKu dan Aku menjadi Allah mereka”.
Dimensi etis: Dalam upaya pertobatan kepada Allah sangat tergantung pada
perjanjian damai yang kekal antara mereka dan Allah. Dimensi Misionaris: Bait Allah
di Yerusalem merupakan tanda kehadiranNya di tengah umatNya.
Curhat Yehezkiel ini mencakup
semua aspek kehidupan manusia. Semuanya ini adalah kehendak Tuhan bagi Israel
sebagai umat kesayanganNya. Tuhan maharahim. Ia tetap menerima Israel apa
adanya. Ia memberikan tempat untuk didiami, menjadikan mereka satu bangsa,
menjadikan diriNya sebagai Allah bagi mereka, memberikan mereka anugerah
pertobatan dan tetap tinggal bersama mereka. Segala sesuatu yang dimulai oleh
Tuhan akan digenapi oleh Tuhan sendiri. Tuhan sungguh menghendaki umatNya
menjadi satu bangsa atau satu keluarga. Tentu saja ini hal yang sulit dijangkau.
Untuk itu sangatlah diperlukan iman dan kepercayaan kepadaNya. Tuhanlah yang
mempersatukan dan Dia juga yang membentuk jalinan persaudaraan dan kekuatan
untuk mengasihi.
Upaya mempersatukan umat
kesayanganNya menjadi satu persekutuan yang sempurna hanya melalui kematian Yesus
Kristus. Untuk menjelaskan rencana Bapa maka Yesus menggunakan Lazarus sebagai
tanda. Lazarus telah wafat dan dibangkitkan oleh Yesus. Mujizat besar ini
mengundang kontroversi di kalangan para pemimpin Yahudi. Pokok kontroversinya
adalah pada ketakutan mereka akan banyaknya orang Yahudi yang menjadi percaya
kepadaNya dan akan orang Romawi yang bisa saja datang dan merampas tempat suci
mereka di Yerusalem. Tampilnya Kayafas membuka wawasan banyak orang akan
kematian Yesus: “Kamu tidak tahu apa-apa!
Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk
bangsa kita daripada seluruh bangsa binasa”. Kata-kata Kayfas ini membuat
mereka terinspirasi dan mematangkan rencana untuk membunuh Yesus. Penginjil
Yohanes yakin bahwa ini juga menjadi kesempatan untuk mengumpulkan dan mempersatukan
anak-anak Allah yang tercerai berai.
Tuhan mempersatukan anak-anakNya dalam diri
Yesus Kristus PuteraNya. Semua orang yang dipercayakan Bapa kepada Yesus
menjadi miliki bersama yakni milik Yesus (Sabda) dan Bapa karena Anak dan Bapa
hanya satu. Dengan demikian Tuhan senantiasa mendampingi umat kesayanganNya dan
mengharapkan agar semuanya menjadi satu. Ini juga yang menjadi Doa imamat Yesus
dimana Dia dan Bapa adalah satu dan menghendaki agar semua yang menerima Yesus
dan memperoleh pengajaranNya juga menjadi satu (Yoh 17:21).
Sabda Tuhan pada hari ini mau
meneguhkan kita untuk membangun persekutuan. Di dalam Gereja memang terdapat
persekutuan pribadi-pribadi berdasarkan kategori-kategori tertentu. Misalnya
ada persekutuan doa. Persekutuan doa merupakan kumpulan pribadi-pribadi yang
memiliki kesadaran bersama untuk saling membantu dalam doa dan bertumbuh dalam
satu iman. Kategorinya adalah berdoa bersama. Maka persekutuan doa dapat
menjadi sarana untuk saling mempersatukan sebagai sesama dan saling
mempersatukan dengan Tuhan sendiri.
Dunia ini menjadi indah ketika
semua orang merasa sebagai saudara. Sama seperti nyanyian Daud ini: “Sungguh,
alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan
rukun”. (Mzm 133:1). Tuhan menghendaki persekutuan bukan perpecahan. Kita semua
tahu bahwa akibat dosa maka manusia telah terpisah satu sama lain dan terpisah
dengan Tuhan. Namun Yesus telah mempersatukan kita semua dengan kematianNya.
Mari kita bersatu sebagai saudara dalam Kristus. Kita berjalan bersama menuju
kepadaNya. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment