Kasih dan pengampunan Tuhan tiada batasnya
Seorang ibu memangku anaknya yang
berusia dua tahun. Ia mengajaranya banyak hal. Cara berbicara, cara makan dan
minum, cara menyapa dan menyalami orang, cara membuat tanda salib. Sambil
menunjukkan cara-cara yang baik, ia menitipkan pesan-pesan yang perlu dihindari
yang berlawanan dengan segala sesuatu yang diajarkan. Memang
kesempatan-kesempatan khusus dalam pendidikan anak sangatlah penting. Boleh
dikatakan bahwa itu adalah waktu emas bagi anak untuk belajar berbuat baik dan
menghindari perbuatan jahat.
Tuhan selalu menunjukkan
kebaikanNya kepada manusia. Itu sebabnya Dia disebut Mahabaik. Yesaya memahami
kebaikan Tuhan dan menyeruhkan pertobatan manusia di hadapanNya. Ia berseru: “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah
perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. Berhentilah berbuat jahat,
belajarlah berbuat baik.” Perbuatan-perbuatan baik yang perlu dilakukan
adalah: “Usahakanlah keadilan, kendalikanlah
orang kejam, belalah hak-hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara
janda-janda.” Jadi melalui Nabi
Yesaya Tuhan menghendaki pertobatan orang-orang berdosa dan wujud nyata pertobatan
adalah pelayanan kasih kepada orang-orang kecil. Dengan demikian janji Tuhan
akan pengampunan dosa adalah: “Sekali pun
dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun
berwarna merah seperti kesumba akan menjadi putih seperti bulu domba”.
Luar biasa kasih dan pengampunan Tuhan bagi manusia.
Pertobatan yang benar perlu
menghindari sikap-sikap munafik sebagaimana dicontohkan Yesus tentang
kemunafikan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Mereka justru menggunakan posisi
dan status social untuk melakukan perbuatan dosa melawan kasih terhadap sesama.
Yesus mengatakan bahwa mereka menggunakan “kursi Musa” sebagai simbol pemangku Taurat
yakni Musa untuk mengajar. Sayang sekali mereka hanya dapat mengajar tetapi
tidak melakukannya. Pertobatan tidak hanya diungkapkan “Saya bertobat” tetapi
dilakukan dalam perbuatan nyata. Orang perlu rendah hati di hadirat Tuhan
sebagai Bapa yang baik dan kekal.
Pertobatan juga membuat orang memandang hanya kepada Tuhan. Bapa di surga adalah satu-satunya Bapa yang benar. Dialah yang menjadikan segala sesuatu untuk kita. Tuhan Yesus adalah Rabbi dan pemimpin kita kepada Bapa di Surga. Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup kita. Dialah Musa baru yang mengajar kita Jalan kepada Bapa. Yesus adalah segalanya bagi kita! Dialah satu-satunya penyelamat kita.
Pertobatan juga membuat orang memandang hanya kepada Tuhan. Bapa di surga adalah satu-satunya Bapa yang benar. Dialah yang menjadikan segala sesuatu untuk kita. Tuhan Yesus adalah Rabbi dan pemimpin kita kepada Bapa di Surga. Dialah Jalan, Kebenaran dan Hidup kita. Dialah Musa baru yang mengajar kita Jalan kepada Bapa. Yesus adalah segalanya bagi kita! Dialah satu-satunya penyelamat kita.
Betapa bahagianya hati kita ketika mengalami pengampunan. Ketika orang dengan ramah mengatakan kepada kita: “Aku mengampuni kesalahanmu. Aku memaafkan engkau saudaraku”. Dan lebih berbahagia lagi ketika Tuhan sendiri menunjukkan kerahimanNya dengan mengampuni dosa dan salah kita. Sakramen tobat dalam Gereja katolik menjadi tanda kita mengalami kemurahan hati dan kerahiman Tuhan. Apakah anda sudah menyadarinya? Apakah sakramen ini menjadi kebutuhan rohani kita? Apa pengalamanmu yang mengesankan tentang Sakramen Tobat?
PJSDB
No comments:
Post a Comment