Kis 2:1-11
Mzm 104: 1.24.29-30. 31.34
Gal 5:16-25
Yoh 15: 26-27;16:12-25
Terimalah Roh Kudus!
Pada Hari Raya Pentekosta, Roh
Kudus dengan segala kuasaNya turun atas para Rasul dalam rupa lida-lida api.
Peristiwa ini juga menjadi saat awal lahirnya misi Gereja di dunia. Setelah
para Rasul menerima Roh Kudus, mereka berani pergi dan mewartakan kebangkitan
Kristus di seluruh Yerusalem dan sekitarnya. Setelah bangkit, Yesus selalu
menampakan diri kepada para MuridNya dan menyiapkan mereka untuk menyambut
kedatangan Roh Kudus. Sebelum naik ke Surga, Ia mengingatkan para muridNya
untuk tidak meninggalkan Yerusalem sampai Penghibur yang dijanjikan Bapa datang
kepada mereka. Oleh karena itu mereka tetap tinggal bersama sambil menanti
datangnya Penghibur yakni Roh Kudus. Para murid berkumpul bersama Bunda Maria
di Ruang Atas untuk menanti datangnya Roh Kudus.
Hari Raya Pentekosta juga menjadi
Hari Ulang Tahun Gereja. Gereja adalah sebuah komunitas. Sebuah persekutuan
pribadi-pribadi yang sudah dikuduskan dalam Sakramen Pembaptisan. Allah Bapa
memenuhi janjiNya dengan mengutus Roh Kudus, Roh Penghibur dan Kebenaran kepada
para Murid Yesus untuk pergi kemana-mana dan mewartakan cinta kasihNya. Di
dalam komunitas Gereja ini, Allah juga hadir, membuka hati dan pikiran umatNya
untuk memahami Sabda dan karyaNya yang sudah diwartakan oleh Yesus PuteraNya. Ketika menampakan diriNya kepada
para murid Yesus memberikan dua anugerah yakni damai sejahtera dan kuasa untuk
mengampuni dosa. Yesus yang bangkit mulia berkata kepada para muridNya yang
dalam suasana ketakutan, “Damai sejahtera
bagi kamu. Sama seperti Bapa mengutus Aku demikian juga Aku mengutus kamu…
Terimalah Roh Kudus! Jikalau kamu mengampuni dosa orang maka dosanya diampuni.
Kalau kamu mengatakan dosa orang tetap ada maka dosanya tetap ada ( Yoh
20:21-23).
Yesus yang bangkit mulia
menghendaki agar semua karyaNya diteruskan oleh para muridNya dengan kuasa Roh
Kudus yang dicurahkan kepada mereka. Roh Kudus sebagai Roh Kebenaran akan
mengajar mereka pesan-pesan Yesus. Dalam bacaan pertama dari Kisah Para Rasul,
kita mendengar bahwa Roh Kudus dalam rupa lida-lida api turun ke atas para
rasul dan mereka memiliki keberanian untuk mewartakan kebangkitan Kristus.
Dalam bacaan kedua, Paulus berbicara tentang anugerah-anugerah Roh Kudus.
Anugerah-anugerah Roh adalah hadia gratis dari Tuhan dalam wujud
tindakan-tindakan yang memimpin kita
kepada kekudusan Allah.
Pentekosta berarti limapuluh.
Dalam agama Yahudi, Pentekosta merupakan salah satu Hari Raya bagi para
penganutnya. Bagi mereka, Pentekosta menjadi hari penuh syukur setelah memanen
hasil pertanian dari kebun. Pentekosta biasanya dirayakan tujuh minggu setelah
perayaan Paskah Yahudi dan pada saat buah sulung dari anggur dipersembahkan
kepada Allah. Pada saat ini orang mengenang peristiwa di mana Musa menerima
sepuluh perintah Allah di Gunung Sinai. Bagi kita, pada hari ini Roh Kudus
turun atas para Rasul dan Gereja pun lahir. Pada hari ke lima puluh setelah
Yesus bangkit, para rasulNya mengalami transformasi yang besar. Sebelumnya
mereka diliputi oleh ketakutan dan harus bersembunyi di Ruang Atas, tetapi
setelah menerima Roh Kudus, mereka mengalami keberanian untuk mewartakan Yesus
secara terang-terangan. Roh Kudus turun ke atas mereka ketika mereka berkumpul
bersama dan berdoa. Pada saat itu hampir semua orang dari berbagai pelosok
datang ke Yerusalem untuk bersyukur sekaligus mempersembahkan hasil panenan
mereka. Mereka berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda. Anehnya, para murid
berbicara dalam bahasa mereka sendiri tetapi dapat dimengerti oleh orang dari suku
bangsa lain yang sedang berada di Yerusalem. Para murid adalah orang Galilea
tetapi mengapa mereka memiliki kemampuan berbahasa asing yang luar biasa? Lagi
pula apa yang mereka katakan dapat dimengerti oleh semua orang? Para murid yang
penuh dengan Roh Kudus berbicara tentang “perbuatan-perbuatan besar yang
dilakukan oleh Allah.” Tentu saja perbuatan besar yang dilakukan adalah membangkitkan
Yesus Kristus.
Hari Raya Pentekosta menjadi hari
ulang tahun Gereja. Para Rasul sudah menerima Roh Kudus setelah Yesus bangkit.
Penginjil Yohanes memberi kepada kita pandangan yang berbeda tentang kedatangan
Roh Kudus. Baginya, kedatangan Roh Kudus terjadi pada hari Raya Paskah. Para
murid dalam suasana ketakutan. Semua pintu tertutup rapat. Pada saat itulah
Yesus menampakan diri di tengah-tengah mereka. Ia mengucapkan salam damai lalu
mengatakan kepada mereka “Terimalah Roh Kudus”. Yesus juga mengutus mereka
untuk membawa damai, kasih dan pengampunan. Roh Kuduslah yang membuat para murid
memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa. Ketika Yesus ada, selalu ada damai.
Kehadiran Yesus di dalam hidup kita dapat mengubah bathin yang penuh dengan
kegelisahan dan ketakutan menjadi bathin yang penuh ketenangan dan Kenyamanan.
Bagaimana kita dapat mengenal dan memahami Roh Kudus? Dalam tradisi Kitab Suci, Roh Kudus disimbolkan dengan simbol-simbol tertentu. Mengapa? Karena Roh itu tidak kelihatan tetapi kehadiranNya dapat dirasakan dan dialami. Roh Kudus disimbolkan dengan Air (Yoh 7:37-39), Api (Kel 3:1-5), Angin ( (Yoh 3:8); Minyak (Kel 30:25-29), Meterai (2Tim 2:19), Burung merpati ( Mt 3:16), Air Hujan (Hos 6:3). Semua symbol yang berasal dari Kitab Suci ini hanya bersifat membantu kita untuk menjadi percaya akan pribadi ilahi ini. Para Rasul ketika bersama dengan Yesus merasakan kehadiran Roh Kudus ketika Dia yang sudah bangkit dengan mulia “menghembusi mereka” berkata, “Terimalah Roh Kudus”. Para Rasul mendapat hembusan, Ruah Elokhim, Roh Allah dalam hidup mereka. Roh Kudus ini yang menguatkan mereka untuk memberi kesaksian terutama perbuatan-perbuatan besar Allah yakni membangkitkan Yesus dari kematian.
Santu Paulus dalam bacaan kedua, memahami kuasa Roh Kudus dan kehidupan manusia secara nyata. Itu sebabnya ia berseru, “Saudara-saudara hiduplah oleh Roh maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging”. Bagi Paulus, Roh dan daging itu dua hal yang bertentangan. Dia sangat mengharapkan supaya orang-orang yang dibaptis apalagi yang sudah menerima sakramen penguatan terbuka untuk dibimbing oleh Roh Kudus. Dengan dibimbing oleh Roh Kudus maka perbuatan-perbuatan daging dapat dimatikan. Perbuatan daging yang dimaksudkan adalah percabulan, kecemaran, hawa napsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, percekcokan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, dan kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Dengan tegas Paulus mengatakan, apabila seseorang melakukan dosa atau perbuatan daging di atas, ia tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Lalu apa yang harus dilakukan oleh para pengikut Kristus? Kita harus taat pada Roh Kudus. Bentuk ketaatan itu kita lakukan dengan menerima buah-buah Roh sebagai anaugerah gratis dari Tuhan. Buah-buah Roh yang dimaksud adalah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut, dan penguasaan diri. Siapa yang menerima Yesus, Ia harus mampu menyalibkan kedagingannya dan bersedia untuk dipimpin oleh Roh.
Roh Kudus adalah Roh Penghibur
yang keluar dari Bapa. Dialah yang akan memimpin orang-orang percaya kepada seluruh
kebenaran. Dalam amanat perpisahanNya Yesus sendiri berkata, “Jikalau Penghibur, yang akan Kuutus dari
Bapa datang, yaitu Roh Kebenarann yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi
tentang Aku.” Roh Kudus memberi kesaksian tentang Yesus yang telah
menghadirkan Kerajaan Allah dalam Sabda dan Karya. Para murid juga diminta oleh
Yesus supaya dengan bantuan Roh Kudus, mereka juga dapat bersaksi karena sejak
semula mereka bersama dengan Yesus. Roh Kudus bertugas untuk: memimpin para
murid kepada seluruh Kebenaran dan memberitahukan hal-hal yang akan datang. Ia
juga yang akan memuliakan Yesus.
Sabda Tuhan pada hari ini
sungguh-sunggu membaharui kita. Banyak kali kita juga hidup dalam ketakutan.
Kita sulit untuk bersaksi secara terang-terangan bahwa kita adalah pengikut Dia
yang tersalib dan telah bangkit mengalahkan maut. Kita butuh Roh Kudus yang membakar, membuat
hati berkobar-kobar untuk mewartakan “perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan
oleh Allah”. Kita juga diperbaharui untuk menyalibkan segala kedagingan kita,
menyalibkan segala dosa dan hanya boleh
terbuka dan dibimbing oleh Roh Kudus. Kecenderungan dosa selalu menguasai kita.
Jatuh dalam dosa yang sama selalu dialami oleh setiap pribadi. Hari ini kita diingatkan
untuk menyalibkannya dan mematikannya. Kita juga dibaharui oleh Roh untuk
mengerti rencana Allah di dalam hidup kita. Dialah Roh Kebenaran yang menerangi
akal budi kita untuk memahami misteri Allah. Dialah Roh yang keluar dari Bapa
untuk membuka pengertian kita akan semua pengajaran dan Karya Yesus. Mari kita
terbuka dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Doa: Allah Roh Kudus, ubalah hidupku
menjadi baru! Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment