Hari Jumat, Pekan Biasa XX
Why 21: 9b-14
Mzm 145: 10-11.12-13b. 17-18
Yoh 1:45-51
Kami telah menemukan Yesus!
Seorang anak selalu mengikuti
orang tuanya ke Gereja. Setiap kali orang tuanya maju dan menerima komuni, ia
selalu ikut dan memperhatikan apa yang dilakukan orang tuanya dan pelayan
komuni. Dia dengan sopan kembali ke tempat duduk bersama orang tua. Dia
memperhatikan orang tuanya berlutut dan berdoa, dia juga melakukan hal yang
sama. Orang tuanya duduk kembali dan dia juga demikian. Pada suatu hari ia
bertanya kepada maminya, “Mami, mengapa kita selalu melakukan hal yang sama
setiap hari Minggu di Gereja?” Ibunya menjawab, “Karena kita bertamu di rumah
Tuhan Yesus”. “Apa yang mami terima di Gereja?” “Tuhan Yesus”, jawab maminya. “Apakah
saya juga bisa menerima Tuhan Yesus seperti mami?” “Iya nanti kalau kamu sudah
sekolah pasti akan menerima Tuhan Yesus” Jawab maminya. Untuk memberi
semangat kepada anaknya, ibu itu selalu menyiapkan permen khusus yang bentuknya seperti hosti
dan setiap hari minggu anak itu menerima dari tangan maminya di Gereja. Anak
itu merasa bahwa Tuhan Yesus itu manis seperti permen.
Hari ini seluruh Gereja Katolik
merayakan Pesta St. Bartolomeus. Tidak diketahui nama yang sesungguhnya.
Bartolomeus berasal dari keluarga bar-Tolomeus artinya anak Tolomeus. Dia orang
Kana di Galilea. Mari kita mengenal bagaimana perjumpaan dan dialog hangat Bartolomeus atau Natanael dengan Yesus. Perjumpaan itu mengesankan dan membuatnya bersatu selamanya dengan Yesus.
Ketika Yesus mulai tampil di
depan umum, banyak orang terpesona dengan karya-karya yang Yesus lakukan. Ia
membuat banyak mukjizat, pengajaranNya penuh kuasa dan wibawa, pribadiNya
menarik perhatian banyak orang. Yohanes pembaptis memiliki murid dan ia sendiri
mengantarnya kepada Yesus dan berkata, “Lihatlah
Anak domba Allah” (Yoh 1:29.36). Para murid pertama yang adalah murid
Yohanes Pembaptis juga terpesona dengan Yesus dan mengikutiNya. Filipus bertemu
dengan Natanael dan berkata, “Kami telah
menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi yaitu Yesus, Anak Yusuf
dari Nazaret” . Para murid perdana memiliki semangat terpesona dan misioner.
Filipus melakukan itu kepada Natanael. Natanael merasa heran karena mendengar
pribadi yang sudah disebut dalam Kitab Suci yaitu Yesus, orang Nazaret. Memang
daerah asal Yesus yaitu Nazaret tidaklah terkenal seperti daerah lain di
Galilea. Filipus pun membawa Natanael untuk bertemu dengan Yesus.
Yesus mengenal setiap pribadi.
Ketika Natanael bertemu dengan Yesus, Yesus berkata kepadanya, “Lihatlah,
inilah orang Israel, tidak ada kepalsuan di dalamnya.” Yesus mengenal setiap
pribadi bukan hanya sebatas nama tetapi juga daerah asalnya. Ia memperkenalkan
keaslian Natanael. Natanael heran karena Yesus mengasihinya dengan menyapa dan
menyebut daerah asalnya. Apalagi sudah melihat Natanael duduk di bawah pohon
ara. Dalam Kitab Suci, ungkapan “duduk di bawah pohon ara” berarti tempat
menimba kebijaksanaan. Natanael merasa dikasihi Tuhan Yesus sehingga ia
mengakui imannya: “Rabi, Engkau anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Yesus
berkata kepadaNya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat
langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia”.
Di dalam diri para Rasul, Tuhan Yesus memberi GerejaNya dasar yang kokoh supaya Gereja menjadi lambang abadi yang
menampakkan kehadiran dan anugerahNya bagi semua orang. Maka setiap kali
merayakan Pesta para Rasul, kita seharusnya merasakan kehadiran Tuhan.
Pengakuan iman mereka menjadi warisan yang mulia dan selalu diulangi setiap
kali berekaristi bersama.
Pengalaman iman yang menarik
perhatian kita sehubungan dengan pesta Santo Bartolomeus ini adalah bahwa Yesus
mengenal setiap pribadi. Ia berkata kepada Natanael, “Aku telah melihat engkau”.
Ia juga melihat setiap pribadi dengan wajah yang penuh kasih. Keakraban Yesus
ini memiliki nilai tambah tersendiri bagi Natanael. Pengalaman Yesus dan
Natanael ini membuat kita terdorong untuk mengoreksi diri kita terutama
bagaimana kita berkomunikasi dengan sesama. Kata-kata sesederhana apa pun
memiliki power bagi setiap pribadi.
Apakah komunikasi yang kita alami setiap hari memperkuat persekutuan kita satu
sama lain atau komunikasi yang menghancurkan?
Pengalaman lain yang kiranya kita miliki
sebagai gereja adalah menjadi misionaris. Yesus adalah misionaris sejati. Filipus adalah seorang misioner yang
membawa Natanael kepada Yesus. Ini adalah inspirasi bagi kita untuk tekun
membawa Yesus yang kita imani, kita kasih kepada sesama kita. “Mari dan
lihatlah” adalah ajakan yang bagus dan hendaknya menjadi milik kita. Kita
mengajak saudara-saudara yang belum mengenal Yesus atau yang sudah mengenal
tetapi menjauh, “Mari dan lihatlah”. Lihatlah Yesus, kagumi dan cintailah Dia! Katakanlah "Kami telah melihat Yesus!" Inilah tugas misioner kita di dalam Gereja. Beranikah anda bersaksi telah menemukan Yesus dalam hidupmu? Ini menantang kita semua yang mengimaniNya.
Doa: Tuhan, terima kasih karena
Engkau mengenal dan mengasihi kami secara pribadi. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment