Carpe Diem
Pagi ini banyak yang bertanya kepadaku apa arti status Blacberry-ku: "carpe diem". Ada yang berpikir saya merasa cape dan diem? Ada yang mengatakan careppe dewe... Hahahaha. Saya sendiri menjawab, bukan cape dan diem atau careppe dewe tetapi carpe diem yang akan membuat saya lebih aktif dalam berkarya pada hari ini.
Carpe diem diungkapkan lengkap oleh seorang puitis aliran Epikurean bernama Quintus Horatius Flaccus (65BC-8BC). Dalam sebuah penggalan puisinya ia menulis: "carpe diem, quam minimum credula postero" yang berarti raihlah hari ini dan percayalah sedikit mungkin akan hari esok. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dari bahasa Latin menjadi: "Seize the day, putting as little trust as possible in the future".
Carpe diem biasanya diterjemahkan seperti di atas "Seize the day". Terjemahan harafiahnya adalah "petiklah" atau dalam bahasa Inggris "pluck" seperti memetik buah. Maka boleh dikatakan carpe diem berarti "dengan senang hati petiklah hari ini" Hari yang matang seperti buah patut dipetik. Ungkapan ini berasal dari lirik puisi Horasius yang bernama lengkap Quintus Horatius Flaccus (65BC-8BC). Ungkapan ini ditemukan dalam Odes Buku I, yang berbunyi, "Dum loquimur, fugerit invida aetas: carpe diem, quam minimum credula posestero" artinya "While we're talking, envious time is fleeing: pluck the day, put no trust in the future"
Pada awalnya istilah ini dikutip dalam bahasa Lathin seadanya tetapi Tuan Byron pada tahun 1817 dalam karyanya "Letters" menggunakan untuk pertama kali kata ini dalam bahasa Inggris. Thomas Moore pada tahun 1830 menerbitkan Letters. Ia menulis, "I never anticipate carpe diem, the past at least is one's own, which is one reason for making sure of the present".
Ungkapan Horatius ini mau mengajak kita untuk menggunakan hari ini lebih optimal lagi, dengan tidak menunda-nunda pekerjaan hari ini sampai besok. Mengapa? Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Besok waktunya tetap sama dengan hari ini yaitu 24 jam tapi kesempatannya tidak sama dengan hari ini. Ungkapan carpe diem mau mengoreksi orang yang hidupnya santai dan tidak memanfaatkan waktu sebagai saat berahmat atau sebagai anugerah Tuhan.
Mari kita syukuri hari baru setiap hari dengan perasaan optimis. Isilah hari-harimu dengan perbuatan-perbuatan baik. Janganlah menjadi cape dan diem tapi carpe diem. Raihlah hari ini dengan sukacita. Petiklah hari ini seperti buah yang matang yang siap untuk dimakan. Apakah anda menggunakan waktu-waktumu dengan efektif dan efisien?
PJSDB
No comments:
Post a Comment