Kecharitomene
Kita sudah memahami makna kata
Salam atau Ave dan nama Maria. Hari ini fokus perhatian kita adalah pada kata kecharitomene atau “penuh rahmat”.
Pertanyaan pertama yang muncul
adalah apa artinya penuh? Perhatikanlah anggur yang diisi di dalam gelas. Kita akan
merasa berkelimpahan anggur ketika melihat gelas itu penuh. Tentu akan sangat
memuaskan. Berkelimpahan anggur berarti sampai tertumpah keluar dari dalam
gelas. Maria penuh rahmat berarti rahmat Tuhan sungguh penuh, Maria penuh dengan kekudusan Tuhan di dalam dirinya. Maria bukanlah pribadi yang pasif yang menerima rahmat-rahmat istimewa
dari Tuhan. Ia aktif dalam dirinya karena ia beriman. Ia menerima rahmat yang
penuh atau sempurna dari Tuhan. Kepenuhan rahmat berarti dari hari ke hari
Maria selalu berada bersama Tuhan sebagai sumber rahmat. Ia dikandung tanpa
noda dosa awal.
Konsili Vatican II dalam Lumen
Gentium menegaskan bahwa Maria telah berjalan dalam kepenuhan iman (LG 58). Artinya
bahwa di pihak Tuhan, Ia terus menerus memberi dengan cuma-cuma rahmat tanpa
membuat perhitungan apa pun. Di pihak Maria, ia juga menerima dengan segenap
hati rahmat Tuhan dan bertekad untuk menyalurkan rahmat itu bagi semua orang. Ia memiliki
komitmen untuk bertumbuh dalam iman dan meneruskan kepada segenap umat manusia.
“Segala bangsa akan menyebut aku bahagia”. Ini adalah suatu bentuk peziarahan
iman Maria dan ia mencapai kesempurnaan ketika diangkat ke Surga sebagai
perawan yang dikandung tanpa noda. Secara langsung, Bunda Maria menghayati
kata-kata Puteranya: “Hendaklah kalian sempurna sebagaimana BapaMu di Sorga
sempurna adanya” (Mat 5:48).
Rahmat berarti anugerah yang diberikan
Tuhan secara cuma-cuma kepada manusia. Maria penuh rahmat karena dia adalah
pilihan Tuhan untuk menjadi ibu Yesus. Inilah rahmat atau blessing istimewa
bagi Bunda Maria. Dia dipilih bukan dari sebuah keluarga besar dan tenar tetapi
berasal dari keluarga yang sederhana. Dia juga berasal dari daerah terpencil
yakni Nazareth. Kita ingat percakapan Natanael dan Filipus dalam Injil Yohanes: "Mungkinkah ada sesuatu yang baik dari Nazareth?" (Yoh 1:46). Ya, Tuhan punya
rencana dan inisiatif untuk memberikan kepenuhan rahmatNya kepada Bunda Maria.
Apa yang dilakukan oleh Maria
yang penuh rahmat? Sudah dikatakan d atas bahwa Maria menunjukkan dirinya
sebagai pribadi yang beriman. Ia senantiasa menyertai puteranya Yesus Kristus
dari saat awal sampai akhir hidup Yesus. Maria bersatu dengan Tuhan dari saat
menerima khabar sukacita sampai pentekosta. Pengalaman kebersamaan dengan Tuhan
juga menjadi kekhasan Maria yang penuh rahmat. Penuh rahmat berarti hidupnya di
hadirat Tuhan tanpa noda dosa asal.
Refleksi: Apakah kita menyadari
segala rahmat yang Tuhan berikan setiap hari? Apakah kita punya
waktu untuk bersyukur kepada Tuhan atas semua rahmatNya?
PJSDB
No comments:
Post a Comment