Hari Senin Paskah V
Kis 14:5-18
Mzm 115:1-2.3-4.15-16
Yoh 14:21-26
Kemuliaan
hanya bagi Tuhan
Beberapa hari yang lalu saya
mendengar sharing seorang umat. Ia mengikuti perayaan Ekaristi bersama seorang
pastor yang mengakui dirinya memiliki kharisma melihat roh-roh dan makhluk halus
dan bisa mengusirnya. Umat yang hadir semakin ingin tahu karena pastornya mengaku
sudah go international dalam hal eksorsis. Dalam doa-doanya ia menyebut bangsa
hantu yang konon dilihat semuanya di dalam rumah. Misa yang berlangsung hampir
dua jam itu memang terjadi siang hari tetapi mencekam karena semua orang takut
dengan hantu dan roh-roh jahat lainnya. Orang tersebut mengatakan baru kali itu
ia mengikuti perayaan ekaristi yang menakutkan.
Kadang-kadang umat awam
menyukai trend dan mengakui bahwa pastor yang hebat adalah dia yang bisa
mengusir roh-roh jahat. Pastor akhirnya menjadi figur sentral dan mengakuinya sebagai yang punya kuasa
untuk mengusir roh-roh jahat. Kalau pastor yang tidak bisa melakukannya maka
bukanlah pastor yang hebat. Umat juga suka mencari pastor yang katanya punya
indera lebih banyak. Mungkin hal yang dilupakan umat bahkan pastornya sendiri
adalah bahwa semua kuasa itu berasal dari Tuhan bukan dari manusia. Tuhanlah
yang punya kuasa untuk mengalahkan kejahatan bukan manusia yang punya kuasa. Manusia
hanya dipakai oleh Tuhan untuk menyelamatkan sesama yang lain. Tuhanlah yang
harus menjadi nomor satu bukan figur pastor ini dan itu.
Hari ini kita mendengar
sharing pengalaman Paulus dan Barnabas di tanah misi. Mula-mula
mereka berada di Ikonium dan mengalami ancaman. Orang-orang yang sudah percaya kepada Allah bersama orang-orang Yahudi dan para pemimpin mencoba untuk menganiaya Paulus dan Barnabas. Kedua rasul ini mengasingkan diri ke daerah Likaonia yakni di Listra, Derbe dan sekitarnya. Di Listra, Paulus membuat sebuah mukjizat yakni menyembuhkan seorang lumpuh. Orang lumpuh disembuhkan Tuhan melalui perkataan Paulus. Peristiwa ini memang menggemparkan seluruh daerah Listra dan orang-orang di sana berpikir bawa Paulus dan Barnabas adalah inkarnasi dewa-dewa mereka. Barnabas disebut Zeus dan Paulus disebut Hermes. Imam dewa Zeus bahkan datang untuk menyembah Barnabas.
mereka berada di Ikonium dan mengalami ancaman. Orang-orang yang sudah percaya kepada Allah bersama orang-orang Yahudi dan para pemimpin mencoba untuk menganiaya Paulus dan Barnabas. Kedua rasul ini mengasingkan diri ke daerah Likaonia yakni di Listra, Derbe dan sekitarnya. Di Listra, Paulus membuat sebuah mukjizat yakni menyembuhkan seorang lumpuh. Orang lumpuh disembuhkan Tuhan melalui perkataan Paulus. Peristiwa ini memang menggemparkan seluruh daerah Listra dan orang-orang di sana berpikir bawa Paulus dan Barnabas adalah inkarnasi dewa-dewa mereka. Barnabas disebut Zeus dan Paulus disebut Hermes. Imam dewa Zeus bahkan datang untuk menyembah Barnabas.
Apa reaksi dari Paulus dan
Barnabas? Kedua-duanya tidak bangga atas mukjizat yang dibuat Tuhan dalam diri
mereka kepada si lumpuh tetapi mengakui diri mereka sebagai manusia biasa.
Mula-mula mereka mengoyakkan pakaian mereka sebagai tanda kerendahan hati mereka
di hadirat Tuhan. Setelah itu Paulus berkata: “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah
manusia biasa sama seperti kamu! Kami berada di sini untuk memberitakan Injil
kepadamu, supaya kamu dapat meninggalkan perbuatan yang sia-sia dan berbalik
kepada Allah yang hidup, yang telah menciptakan langit dan bumi, laut dan
segala isinya”.
Paulus dan Barnabas
menunjukkan sikap yang patut kita hayati setiap hari. Mereka berani melupakan
popularitas mereka dan mengutamakan keagungan Allah. Tuhan Allahlah yang
diutamakan, Dia adalah segalanya. Tugas manusia adalah membawa sesama untuk
bersatu dengan Tuhan bukan bersatu dengan dirinya sebagai manusia. Banyak kali
manusia lupa diri sehingga lebih mempopulerkan dirinya dari pada Tuhan. Manusianya yang dicari sedangkan Tuhan
dilupakan.
Apa yang harus kita lakukan?
Penginjil Yohanes
melanjutkan laporannya tentang amanat perpisahan Yesus dan para muridNya. Ia berkata: “Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang
mengasihi Aku. Barangsiapa mengasihi Aku, ia dikasihi oleh BapaKu dan Aku pun
akan mengasihi dan akan menyatakan diriKu kepadaNya”. Yesus menyapa kita
dengan pesan istimewa untuk tetap memegang perintah-perintahNya serta melakukan
perintah-perintah dalam hidup nyata. Melakukan perintah-perintah adalah tanda
kasih kepada Tuhan dan sesama. Tuhan
Yesus pun dapat menyatakan diriNya di dalam hidup kita.
Di samping melakukan
perintah-perintah, kita juga diingatkan untuk mengikuti FirmanNya. Dengan
menuruti Firman Tuhan maka Allah Bapa dan Allah Putera akan datang dan tinggal
di dalam diri manusia. Mengasihi Allah, mengasihi Yesus berarti membuka diri supaya
Allah datang dan bersemayam di dalam
diri kita. Yesus juga menjanjikan seorang penghibur atau Roh Kudus yang berasal
dari Bapa dalam nama Yesus. Roh Kudus
akan bertugas untuk mengajar segala sesuatu dan mengingatkan akan segala
sesuatu yang sudah diajarkanNya.
Sabda Tuhan hari ini membuka
wawasan kita untuk tidak mencari popularitas diri semata tetapi merasa bahwa
Tuhan yang melakukan segalanya di dalam diri kita. Tugas kita adalah membawa
banyak orang kepada Yesus bukan kepada diri sendiri. Semua yang kita lakukan
adalah untuk kemuliaan nama Tuhan bukan popularitas diri manusia. Untuk itu
kita harus mengikuti perintah-perintahNya. Kita juga disadarkan akan peran Roh
Kudus sebagai Penghibur yang diutus Bapa dalam nama Yesus sang Putera. Roh
Kudus mengajarkan dan meneguhkan.
Doa: Tuhan, semoga hari ini
kami dapat mengikuti perintah-perintahMu dan melakukan segala Firman yang Engkau sampaikan kepada kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment