St. Antonius Padua
Hari Kamis, Pekan Biasa X
2Kor 3:15-4:1.3-6
Mzm 85:9-10.11-12.13-14
Mat 5:20-26
Lepaskanlah selubungmu dan Wartakan Kristus!
Hari ini
seluruh Gereja merayakan peringatan St. Antonius Padua. Antonius memiliki nama asli Ferdinand. Ia lahir
di Lisboa, Portugal pada tahun 1195. Ia mengalami pertumbuhan doa sejak masih
muda. Kehidupan rohaninya berkembang dengan baik maka ia juga tertarik menjadi
seorang imam. Ia masuk Ordo Santo Agustinus di Koimbra. Namun setelah menapaki
panggilan sebagai imam Agustinian, ia jatuh cinta pada kehidupan para
Fransiskan. Ia lalu masuk OFM dan mengganti namanya menjadi Antonius. Sebagai
Fransiskan muda, ia diutus ke Afrika namun karena alasan kesehatan ia
dipulangkan dan tinggal di rumah induk. Ia
menggunakan waktunya di rumah induk untuk belajar dan berdoa serta melakukan
pekerjaan-pekerjaan yang paling hina. Pada tahun 1221 ia mengikuti kapitel umum
OFM di Asisi dan dihadiri oleh St.
Fransiskus. Ia diminta untuk berkotbah dan kotbahnya sangat memukau para konfrater termasuk st. Fransiskus. Sejak saat itu dia dikenal sebagai pengkotbah ulung, bahkan Paus Gregorius menganggapnya sebagai ahli Kitab Suci. Ia meninggal dalam usia 36 tahun. Paus Pius XII mengangkatnya sebagai Pujangga Gereja. Di kalangan umat katolik, ia menjadi perantara untuk menemukan barang-barang yang hilang dan kembalinya umat kepada rahmat Tuhan.Hidup santo Antonius sangat inspiratif untuk kita pada hari ini.
Santo Paulus dalam bacaan pertama mengatakan bahwa orang akan mengalami cahaya Injil karena dibimbing oleh kuasa Roh. Apabila orang mengalami pertobatan yang radikal maka pertobatan itu ibarat selubung yang terlepas dan hanya mengalami Roh Tuhan sendiri. Roh Tuhan membuka pikiran untuk mengenal dan mengimaniNya. Lebih jelas Paulus menulis: “Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka., sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil daripadanya.Sebab Tuhan adalah Roh, dan di mana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan”.
Fransiskus. Ia diminta untuk berkotbah dan kotbahnya sangat memukau para konfrater termasuk st. Fransiskus. Sejak saat itu dia dikenal sebagai pengkotbah ulung, bahkan Paus Gregorius menganggapnya sebagai ahli Kitab Suci. Ia meninggal dalam usia 36 tahun. Paus Pius XII mengangkatnya sebagai Pujangga Gereja. Di kalangan umat katolik, ia menjadi perantara untuk menemukan barang-barang yang hilang dan kembalinya umat kepada rahmat Tuhan.Hidup santo Antonius sangat inspiratif untuk kita pada hari ini.
Santo Paulus dalam bacaan pertama mengatakan bahwa orang akan mengalami cahaya Injil karena dibimbing oleh kuasa Roh. Apabila orang mengalami pertobatan yang radikal maka pertobatan itu ibarat selubung yang terlepas dan hanya mengalami Roh Tuhan sendiri. Roh Tuhan membuka pikiran untuk mengenal dan mengimaniNya. Lebih jelas Paulus menulis: “Saudara-saudara, memang benar, setiap kali orang-orang Israel membaca kitab Musa ada selubung yang menutup hati mereka., sampai pada hari ini. Tetapi apabila hati seorang berbalik kepada Tuhan, maka selubung itu diambil daripadanya.Sebab Tuhan adalah Roh, dan di mana ada Roh Allah, disitu ada kemerdekaan”.
Pengalaman
akan Allah ditandai dengan pertobatan hari demi hari. Masing-masing pribadi
memiliki selubung tersendiri yang membuat dirinya tidak mengenal kasih Allah.
Selubung itu membuatnya merasa nyaman dan mau tetap berada di dalam hidupnya
yang seperti itu. Orang yang terbiasa hidup dalam dosa akan merasa bahwa dia
bukan orang berdosa. Namun ketika orang menyadari kasih Tuhan maka ia dapat
berubah, bertobat dan melepaskan dirinya dari dosa. Roh Allah memerdekakan dari
dosa (Yoh 8:32).
Yesus di
dalam bacaan Injil mengatakan kepada para muridNya: “Jika hidup keagamaanmu
tidak lebih benar daripada hidup keagamaan orang para ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, kalian tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga”. Hidup
para ahli Taurat dan kaum Farisi masih memiliki selubung kemunafikan. Selubung
kemunafikan itu terungkap dalam sikap membunuh dengan mulut yakni marah dan
kekerasan verbal lain seperti menganggap orang lain kafir dan jahil patut
mendapat hukuman setimpal. Untuk itu Yesus menawarkan satu jalan yakni
berdamai. Hidup sebagai saudara dengan menghapus selubung melalui perdamaian.
Sebelumnya Yesus sudah mengatakan: “Berbahagialah orang yang membawa damai
karena meraka akan disebut anak-anak Allah”.
Selanjutnya Paulus dalam bacaan pertama mengatakan
bahwa orang yang berani bertobat akan melepaskan
selubung hidup lamanya, dan wajahnya akan memancarkan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan di wartakan dari dalam diri kita sebagai orang yang dibaptis. Paulus berkata: “Sebab kami wartakan bukan diri kami sendiri. Kami mewartakan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Kristuslah yang membuat terangNya bercahaya di dalam hati kita supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus”.
selubung hidup lamanya, dan wajahnya akan memancarkan kemuliaan Tuhan. Kemuliaan Tuhan di wartakan dari dalam diri kita sebagai orang yang dibaptis. Paulus berkata: “Sebab kami wartakan bukan diri kami sendiri. Kami mewartakan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan kami sendiri sebagai hambamu karena kehendak Yesus. Kristuslah yang membuat terangNya bercahaya di dalam hati kita supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus”.
Satu
tantangan Gereja saat ini adalah mewartakan Kristus. Banyak kali umat dan
gembala lebih mewartakan dirinya bukan Kristus. Umat lebih melihat popularitas
pastornya: secara manusiawi melihat fisik pastor dan kehebatannya dan lupa
bahwa yang terpenting adalah pewartaan pastor bersama Yesus Kristus. Akibatnya
setiap kali ke gereja, kembali dari Gereja hanya mengingat pastornya dan lupa
Yesus Kristus. Mungkin juga pastornya lupa sehingga lebih merasa bahwa imamat
adalah sebuah karir saja padahal imamat adalah panggilan luhur dan kudus.
Imamat sebagai karir itu mementingkan popularitas diri dan lupa bahkan
lalai menghadirkan Kristus. Ini adalah selubung para gembala yang mesti dilepaskan. Pernah ada seorang pastor yang sepanjang homily hanya menyebutkan keberhasilannya dalam karir sebagai pastor bukan pelayanan sebagai imam.
lalai menghadirkan Kristus. Ini adalah selubung para gembala yang mesti dilepaskan. Pernah ada seorang pastor yang sepanjang homily hanya menyebutkan keberhasilannya dalam karir sebagai pastor bukan pelayanan sebagai imam.
Hari ini
Yesus menghendaki kita semua untuk menjadi anak-anak Allah yang berani
memaafkan, dan mengampuni serta membawa damai kepada sesama. Tugas kita adalah
menghadirkanNya di dunia ini sebagai Allah yang penuh kasih dan maharahim. Kita
butuh Roh Kudus untuk membaharui hidup kita dari semua selubung hidup lama.
Dengan melepaskan selubung lama kita akan merdeka dan mampu mewartakan Kristus
kepada sesama. Beranikah anda melepaskan selubung yang menghalangimu untuk
berjumpa dengan Yesus Kristus?
Doa: Tuhan,
bantulah kami untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment