Hiduplah dengan isterimu sendiri!
Saudara-saudarai
terkasih. Kita mengakhiri hari ini dengan sebuah permenungan dari tulisan
St. Paulus yang bunyinya: “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya
kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan
menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan
di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak
mengenal Allah.” (1Tes 4:3-4). Tentu saja Paulus tidak hanya menegur para suami
untuk setia kepada istrinya tetapi pertama-tama Paulus mau mengingatkan jemaat
di Tesalonika untuk hidup dalam kekudusan dengan menjauhkan diri dari
percabulan yang marak saat itu. Berbuat cabul itu dosa! Yesus sendiri di dalam Injil
mengatakan: “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah di
dalam hatinya” (Mat 5:28). Maka hal ini tentu berlaku untuk manusia secara umum. Setiap orang saling menghormati satu sama lain.
Tetu saja kita semua
mengharapkan supaya keluarga-keluarga kristiani menjadi keluarga yang terbaik. St. Paulus dalam suratnya
kepada jemaat di Efesus mengharapkan supaya suami dapat mengasihi istri (Efesus
5:25,28,33) seperti Kristus mengasihi GerejaNya. Suami diperintahkan supaya
mengasihi istri dan sebaliknya istri tunduk kepada suami. Ketundukan istri bukan berarti menjadi hamba sahaja dan dapat dipermainkan begitu saja sebab suami yang mengasihi
istrinya berarti mengasihi dirinya sendiri. Boleh dikatakan kasih kepada Allah harus diawali dalam kasih sebagai
suami istri.
PJSDB
No comments:
Post a Comment