Hari Rabu
Pekan Biasa XXII
Kol 1:1-8
Mzm
52:10.11
Luk 4:38-44
Disembuhkan untuk
melayani
Pada suatu kesempatan saya diundang untuk
merayakan Ekaristi di sebuah paroki. Saya berjumpa dengan seorang bapa yang
sudah cukup umur, dia seorang aktivis gereja yang kelihatan seolah-olah “memanjakan” pastor. Segala-galanya disiapkan
mulai dari penjemputan yang hangat, di dalam mobil sudah disiapkan minuman dan
makanan ringan, hidangan yang enak dan mengantar kembali dengan ramah. Tentu saja saya juga menyiapkan perayaan Ekaristi yang meriah bagi mereka. Ketika tiba di
komunitas, kami ngobrol sebentar di kantor. Saya mengucapkan terima kasih dan
merasa senang karena “dimanjakan” untuk beberapa jam. Setelah itu ia bercerita kepada saya
pengalaman pribadinya dalam melayani Tuhan dan sangat menyentuh hatiku.
Ia juga bercerita bahwa ia mengalami mukjizat
disembuhkan oleh Tuhan. Para dokter yang menangani komplikasi jantungnya, sebenarnya
sudah menyerah dan ia divonis hanya menghitung hari untuk meninggalkan dunia
ini. Semua keluarga sudah sepakat untuk membawanya kembali ke rumah. Tetapi salah
seorang anaknya mengatakan niatnya untuk memanggil pastor supaya memberi sakramen
perminyakan. Keluarga pun setuju dan beliau menerima sakramen perminyakan dalam
keadaan sekarat. Setelah menerima sakramen perminyakan, ia perlahan-lahan sadar
dan puji Tuhan, ia mengalami kesembuhan ajaib. Dokter yang menanganinya pun kaget
dan berkata: “Yesusmu memang luar bisa, pak”. Sebagai ucapan syukur, ia
berjanji kepada Tuhan untuk melayaniNya di gereja. Ia merasa telah disembuhkan Tuhan untuk
melayani. Dia sendiri merasa bahwa sebelumnya ia tidak pernah berpikir untuk
melayani Tuhan dan sesama tetapi sekarang melayani baginya adalah sebuah panggilan luhur. Sebelumnya hanya ada uang di kepalanya, sekarang harus banyak bersabar dan mempercayakan dirinya kepada Tuhan serta melayaniNya.
Ini sebuah pengalaman yang menarik yang dapat
membantu kita untuk memahami kisah Injil pada hari ini. Tuhan Yesus sudah memaparkan visi dan misiNya bahwa dalam Roh Kudus, Ia diutus untuk mewartakan
Injil, membawa pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan bagi
orang-orang buta, membebaskan orang-orang yang tertindas dan memberitakan tahun
rahmat Tuhan (Luk 4: 18-19). Ia sendiri mengakui: “Pada hari ini genaplah nas
ini sewaktu kamu mendengarnya” (Luk 4: 21). Sejak saat itu Ia mewujudkan
Kerajaan Allah dengan mengajar dengan kuasa dan wibawa dan berkarya melalui
perbuatan-perbuatan ajaib terutama menyembuhkan orang-orang yang sakit dan
mengusir setan-setan.
Pada hari ini kita mendengar kisah Yesus meninggalkan
rumah ibadat dan mampir di rumah mertua simon. Ibu mertua Simon sedang sakit
demam. Keluarga meminta Yesus untuk menyembuhkannya. Mujizat pun terjadi. Ibu
itu sembuh dan melayani Yesus bersama para muridNya. Melayani merupakan tanda
syukurnya kepada Tuhan. Tuhan melakukan karya besar di dalam dirinya dan patut
disyukuri dalam melayani Tuhan. Banyak di antara kita yang terlalu senang mengalami mukjizat sehingga lupa bersyukur dan melayani Tuhan. Ada juga di antara kita yang menunggu kalau ada kesulitan baru mereka datang lagi kepada Tuhan.
Di samping menyembuhkan ibu mertua Simon, Yesus juga menyembuhkan banyak orang sakit dengan aneka penyakit yang mereka alami. Bagaimana caranya? Ia memberi berkat dengan meletakkan tanganNya atas mereka sehingga mereka pun sembuh. Setan-setan pun takluk dan keluar sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah”. Dia sungguh-sungguh Mesias yang dinantikan. Maka pada bagian akhir perikop Injil, Yesus berkata: "Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Yesus mewujudkannya dengan mewartakan Injil ke dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Sikap hidup Yesus sebagai misionaris juga dialami kemudian oleh Paulus yang menjadi rasul atas kehendak Allah dan Timotius. Mereka merasa bahagia ketika mendengar berita tentang perkembangan rohani jemaat di Kolose dari Epafras. Oleh karena itu mereka menyapa jemaat di Kolose sebagai saudara-saudara yang kudus dan yang percaya kepada Yesus Kristus. Sukacita Paulus dan Timotius diungkapkan dalam doa pujian dan syukur kepada Allah karena gereja muda ini sungguh-sungguh bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus dan mencintai Yesus Kristus dan para kudus Allah. Paulus juga mengharapkan agar Injil yang sudah diterima itu dapat berbuah melimpah dalam hidup mereka. Dengan demikian nama Yesus Kristus semakin dimuliakan.
Di samping menyembuhkan ibu mertua Simon, Yesus juga menyembuhkan banyak orang sakit dengan aneka penyakit yang mereka alami. Bagaimana caranya? Ia memberi berkat dengan meletakkan tanganNya atas mereka sehingga mereka pun sembuh. Setan-setan pun takluk dan keluar sambil berteriak: “Engkau adalah Anak Allah”. Dia sungguh-sungguh Mesias yang dinantikan. Maka pada bagian akhir perikop Injil, Yesus berkata: "Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Yesus mewujudkannya dengan mewartakan Injil ke dalam rumah-rumah ibadat di Yudea.
Sikap hidup Yesus sebagai misionaris juga dialami kemudian oleh Paulus yang menjadi rasul atas kehendak Allah dan Timotius. Mereka merasa bahagia ketika mendengar berita tentang perkembangan rohani jemaat di Kolose dari Epafras. Oleh karena itu mereka menyapa jemaat di Kolose sebagai saudara-saudara yang kudus dan yang percaya kepada Yesus Kristus. Sukacita Paulus dan Timotius diungkapkan dalam doa pujian dan syukur kepada Allah karena gereja muda ini sungguh-sungguh bertumbuh dalam iman kepada Yesus Kristus dan mencintai Yesus Kristus dan para kudus Allah. Paulus juga mengharapkan agar Injil yang sudah diterima itu dapat berbuah melimpah dalam hidup mereka. Dengan demikian nama Yesus Kristus semakin dimuliakan.
Bacaan Injil hari ini mengatakan tentang
realitas hidup manusia di hadirat Tuhan. Ada sakit penyakit yang dialami oleh
manusia. Manusia juga dikuasai setan dan roh-roh jahat sehingga jatuh dalam
dosa-dosa yang sama. Pada hari ini iman kita diteguhkan karena Yesus Tuhan kita
ternyata luar biasa. Segala penyakit dikalahkan, setan pun tunduk kepadaNya.
Yesus, Allah yang menyelamatkan, memang luar biasa. Jawaban kita atas kesembuhan
adalah mengakuiNya sebagai satu-satunya Tuhan dan Juru Selamat kita. Wujud
pengakuan iman kita kepada Yesus adalah melayaniNya setiap waktu. Apakah kita
siap untuk melayani Tuhan dan sesama setelah diselamatkanNya? Ingatlah: "Sesudah dirimu
diselamatkan, jadilah saksi Kristus".
Doa: Tuhan, Engkau tahu bahwa di dunia ini
banyak saudara-saudari kami yang sakit. Kami mohon kepadaMu, semoga Engkau
menjamah dan menyembuhkan mereka. Jadikanlah mereka pelayan-pelayanMu juga.
Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment