Hari Jumat,
Pekan Biasa XXIX
Rm 7:18-25
Mzm
119:66.68.76.77.93.94
Luk
12:54-59
Selalu Berbuat Baik
Tuhan Yesus dalam kotbahNya di bukit berkata
kepada para muridNya: “Demikian hendaklah
terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di Sorga” (Mat 5:16). Perkataan Yesus ini
memiliki kekuatan tersendiri di dalam hidup setiap hari. Ada satu pertanyaan
yang selalu kita hadapi secara pribadi: “Apakah saya
berbuat baik?” Ini menjadi sebuah pertanyaan untuk direnungkan oleh setiap
orang. Dengan berbuat baik setiap hari kita laksana terang yang bercahaya dan
nama Tuhan dimuliakan di bumi ini. St. Paulus dalam suratnya kepada Timotius
menulis: “Dengan demikian tiap-tiap
manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2Tim
3:17). Kita juga mengingat sebuah episode di dalam Injil di mana seorang pemuda
datang dan bertanya kepada Yesus tentang perbuatan baik macam apa yang yang
harus ia buat untuk memperoleh hidup kekal (Mat 19:16). Menurut Yesus, perbuatan baik ternyata
bukan hanya terletak pada usaha untuk menghayati perintah-perintah Tuhan tetapi
juga bagaimana orang memiliki sikap lepas bebas supaya dapat mengabdi dan
mengasihi sesama.
Dalam pengalaman hidup yang nyata, kita selalu
berusaha untuk berbuat baik. Kecendrungan untuk berbuat baik kepada sesama itu
seperti meterai atau DNA yang sudah menempel di dalam diri kita. Namun demikian
tantangan yang selalu kita hadapi adalah pada saat kita sedang berusaha untuk
berbuat baik ada juga kecenderungan manusiawi untuk berbuat jahat. Anda boleh
beraktivitas menolong sesama misalnya, tetapi kadang-kadang muncul keinginan
untuk tidak menolong. Kadang-kadang kebaikan selalu diperlawankan dengan
kejahatan. Oleh karena itu setiap orang perlu pandai membaca tanda-tanda zaman
di dalam hidupnya. Sebagaimana tanda-tanda yang terjadi di alam, demikian
tanda-tanda kehidupan juga patut dimengerti oleh setiap pribadi.
Pengalaman pergumulan Paulus memang menjadi
juga pergumulan kita semua. Kita pun sering memiliki kecenderungan untuk
berbuat baik, menolong sesama yang menderita tetapi di saat yang sama
kecenderungan untuk berbuat dosa juga menguasai kita. Paulus memiliki
pengalaman bagaimana sulitnya mengontrol anggota-anggota tubuhnya terhadap
dosa. Bagaimana ia harus berusaha untuk bermatiraga terhadap segala sesuatu di
dalam pelayanannya. Kita pun merasakan hal yang sama. Banyak orang mungkin
berniat untuk menolong sesama dan berbuat baik tetapi pada saat yang sama ia
melecehkan orang yang dibantu dengan kekerasan verbal dengan angota-anggota
tubuhnya. Misalnya tatapan yang menyudutkan orang lain, menyalah gunakan tangan
atau kaki. Semua ini merupakan tantangan untuk kita semua. Maka kalau anda mau
berbuat baik, hendaknya memiliki sikap lepas bebas, berusaha untuk melepaskan
diri dari segala sesuatu yang menghalangi kita untuk berbuat baik.
Apa yang harus kita lakukan? Kita harus pandai
membaca tanda-tanda zaman. Tanda-tanda yang kiranya membantu kita untuk
memahami semua rencana dan kehendak Tuhan sehingga kita dapat mempersiapkan
diri untuk menyambut kedatanganNya. Tentu saja kita harus kembali kepada
komitmen pribadi untuk selalu berbuat baik. Konsili Vatican II menekankan bahwa
pada setiap zaman gereja memiliki tanggung jawab untuk membaca tanda-tanda
zaman dan menafsirkannya dalam terang Injil. (GS, 4). Manusia memang memiliki
kemampuan untuk mengerti tanda-tanda alamiah di langit dan bumi tetapi
tanda-tanda tidak mengerti tentang tanda-tanda zaman (Luk 12:56). Untuk dapat mengerti
tanda kehadiran Kristus maka orang harus terbuka kepadaNya. Keterbukaan kepada
Yesus mengandaikan pertobatan yang terus menerus dan kemampuan untuk selalu
berbuat baik kepada sesama. Mari, pada hari ini kita jangan berhenti berbuat
baik. Teruslah berbuat baik sehingga nama Tuhan dapat dimuliakan di surga dan
di bumi.
Doa: Tuhan, terima kasih kami panjatkan
kepadaMu atas semua berkat. Engkau memberikan kami tanda-tanda zaman untuk
membangun kesadaran iman dan membantu kami untuk semakin mengasihi Engkau di
dalam diri Yesus Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment