Harga sebuah harapan
Frank Borehan, penulis buku Life Verses, pernah mengisahkan hidup seorang pastor bernama Bernard Gilpin. Bernard Gilpin dihukum mati oleh Ratu Maria karena imannya kepada Kristus. Konon selama masa tahanan, Bernard menaruh segala harapannya kepada Tuhan sebagai sumber kebenaran. Ayat kesayangannya adalah tulisan St. Paulus kepada jemaat di Roma: “Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Rm 8:28).
Dikisahkan bahwa dalam perjalan ke tempat eksekusi, secara mengejutkan Bernard jatuh dan kakinya patah. Ia pun di pulangkan ke penjara untuk proses pemulihan, dengan harapan setelah sembuh baru akan dieksekusi. Sambil mengerang kesakitan, seorang sipir mengatakan kepadanya bahwa ayat kesayangannya dari Surat Paulus kepada Jemaat di Roma 8:28 itu terbukti tidak punya dampak. Justru sekarang kakinya patah dan menunggu untuk dieksekusi. Tetapi Pastor Bernard tetap percaya pada sapaan Tuhan melalui St. Paulus ini. Ia mengakui bahwa Allah pasti turut bekerja dalam segala hal dan akan mendatangkan kebaikan baginya karena siang dan malam ia berharap. Setelah ia sembuh dan siap dieksekusi, ratu Maria ternyata sudah lebih dahulu meninggal dunia. Pastor Bernard bersama para tahanan lainnya dibebaskan dari penjara.
Setiap orang menaruh segala harapan kepada Tuhan maka Tuhan akan mengindahkan harapannya. Penulis surat kepada jemaat Ibrani menulis: “Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanjikannya setia” (Ibr 10:23). Orang yang berpegang teguh pada pengharapannya kepada Tuhan akan merasakan betapa Tuhan itu setia pada setiap janji-janjiNya. Manusia boleh ingkar janji tetapi Tuhan tidak pernah ingkar janji. Manusia boleh tidak setia tetapi Tuhan tetap setia. Manusia boleh kehilangan harapan tetapi Tuhan setia kepada janjiNya.
Apakah makna harapan? Harapan adalah kekuatan yang membuat kita konsisten merindukan tujuan kita diciptakan, yakni untuk memuji Allah dan melayani Dia. Bukan demi Allah kita melakukannya namun demi kebahagiaan kita yang pemenuhannya ada di dalam Allah. Harapan berarti mempercayai apa yang dijanjikan Allah bagi kita dalam kisah penciptaan, pada pewartaan para nabi, namun terutama dalam diri Yesus Kristus meskipun kita sendiri belum melihatNya. Tentu saja kita butuh Roh Kudus supaya memiliki harapan akan kebenaran.
Banyak kali sebagai pria katolik, sama seperti banyak pria yang lain kita kehilangan harapan, mudah putus asa, dan kadang lebih suka mengambil jalan pintas. Ada seorang pemuda yang memiliki masalah yang besar dengan tunangannya. Tunangannya ternyata memiliki hubungan dengan pria lain. Ia mengirim pesan singkat kepadaku bahwa ia mau membunuh dirinya karena ia kehilangan harapan dan kepercayaan kepada tunangannya. Saya heran karena ia nekat untuk mengambil jalan pintas dengan membunuh diri. Setelah saya meyakinkannya maka ia pun membatalkan rencana membunuh dirinya. Banyak pria katolik yang berpikir bahwa dengan membunuh diri itu semua perkara akan habis. Ini adalah tanda-tanda orang yang tidak memiliki harapan di dalam hidupnya. Di hadapan Tuhan kita juga akan mempertanggungjawabkan hidup kita di hadiratNya.
Setiap pria katolik pasti memiliki salib tertentu yang kadang membuat harapan itu lenyap. Tuhan Yesus sendiri mengajak kita sebagai pengikutNya untuk memikul salib hari demi hari dan mengikutiNya. Tuhan menjanjikan harapan akan hidup kekal, dan itulah yang sedang kita cari di dunia ini. Memang, setiap orang memiliki masalah tetapi masalah-masalah itu masih kecil. Kita masih memiliki Tuhan yang jauh lebih besar, yang dapat memberi harapan kepada kita bahwa Dialah yang akan menyelamatkan dan membebaskan kita dari belenggu-belenggu dosa.
Salib adalah pengalaman-pengalaman nyata yang kita alami, yang membutuhkan pengorbanan diri yang besar supaya sesama dapat menikmati kebahagiaan. Salib bagi seorang suami adalah semua pengorbanan, penderitaan yang membuat istrinya berubah menjadi ibu yang baik bagi anak-anak dan istri yang setia baginya. Salib bagi seorang pria katolik adalah semua pengurbanan diri dalam pelayanannya sehingga sesama lain dapat bertobat dan setia kepada Kristus.
Tuhan selalu memiliki rencana dan kehendak baik bagi setiap orang. Bagi seorang pria katolik, butuh iman yang kuat supaya segala harapan benar-benar menjadi nyata di dalam hidup. Jangan pernah menjadi kuatir dalam hidup. Tempatkanlah harapanmu kepada Tuhan, percayalah padaNya dan anda akan merasakan betapa Ia mengasihimu. Apakah anda masih memiliki harapan? Harapan itu indah dan menghidupkan setiap pribadi!
PJSDB
No comments:
Post a Comment