HARI RAYA
NATAL
MISA SORE MENJELANG
HARI RAYA
Yes 62:1-5
Mzm
89:4-5.16-17.27.29
Kis
13:16-17.22-25
Mat 1:1-25
Tuhan berkenan kepadamu
Kita mengawali
perayaan Natal menjelang Hari Raya Natal dengan sebuah antiphon yang bagus:
“Hari ini kamu akan tahu bahwa Tuhan akan datang menyelamatkan kita, dan besok
pagi kamu saksikan kemuliaanNya” (Kel 16:6-7). Ini adalah kata-kata yang keluar
dari mulut Musa dan Harun kepada jemaat Israel di Mara dan Elim sekitar padang
gurun. Mereka sedang berada dalam pergumulan karena kelaparan dan kehausan yang
sedang mereka alami. Maka Tuhan membesarkan hati mereka untuk menaru harapannya
kepada Tuhan. Dialah satu-satunya yang akan datang dan menyelamatkan mereka
dari pergumulan hidup mereka.
Bacaan-bacaan
Kitab Suci pada perayaan ini mengarahkan kita untuk melihat Yesus sebagai tanda
kasih Allah yang menjadi manusia karena manusia berkenan kepadaNya. Nabi Yesaya
dalam bacaan pertama meyakinkan umat Israel bahwa Tuhan pasti akan memihak
Sion. Dia tidak akan tinggal diam sampai kebenaranNya bersinar seperti cahaya
dan keselamatannya menyalah seperti suluh. Dengan demikian semua bangsa dan
raja akan melihat kebenaran dan kemuliaanmu. Orang juga akan menyebut nama baru
yang akan ditentukan oleh Tuhan sendiri. Lihatlah bahwa Yesaya menghadirkan
sosok seorang Allah yang baik, yang begitu solider dengan manusia sehingga
tidak membiarkan anak-anakNya berada di dalam penderitaan. Dia justru
membebaskan dan menyelamatkan umatNya.
Paulus dalam
bacaan kedua mencoba mengingatkan kembali jemaat di Perga sejarah keselamatan
yang umumnya dikenal oleh orang-orang Yahudi. Ia berkata: “Hai orang-orang
Israel dan kamu yang takut akan Allah, dengarkanlah! Allah umat Israel telah
memilih nenek moyang kita dan membuat
umat menjadi besar ketika mereka tinggal sebagai orang asing di Mesir. Dengan
tanganNya yang perkasa, Ia mengeluarkan mereka”. Paulus sedang menekankan bahwa
kuasa Tuhan bagi umat Israel sebagai bangsa terpilih sangatlah besar. Paulus
juga mengisahkan tentang terpilihnya Daud menjadi raja Israel. Dari keturunan
Daud muncullah Yesus sang juru selamat yang kedatangannya diwartakan oleh
Yohanes Pembaptis.
Figur Daud ini
amat penting. Matius ketika menuliskan silsilah Yesus menyebutkan bahwa Yesus
Kristus adalah anak Daud, anak Abraham. Dalam silsilah Yesus ini kita menemukan
nama orang-orang yang baik dan orang-orang yang tidak sempurna. Misalnya dalam
silsilah ini juga disebutkan nama 4 wanita: Tamar, Rahab, Rut dan Batsyeba.
Siapakah keempat wanita ini?
Nama Tamar berarti pohon palem (Kej 38; 1Taw
2:4). Dia merupakan puteri menantu Yuda, isteri Er. Setelah kematian Er, Onan
menolak untuk melakukan perkawinan ipar dengannya. Dari ayah menantunya Tamar
yang muncul sebagai wanita pelacur memperoleh dua putera kembar Zerah dan
Peres.
Nama Rahab
berarti luas. Dia adalah seorang pelacur di Yerikho (Yos 2:1-24) yang menolong
dua orang Israel yang diutus sebagai pengintai sebelum Israel masuk ke kota
Yerikho. Dengan demikian Rahab dan keluarganya dilindungi. Di dalam Perjanjian
Baru, Rahab di puji karena imannya (Ibr 11:3; Yak 2:25). Oleh para Rabi, Rahab
dianggap sebagai ibu dari para imam dan nabi.
Nama Rut berarti sahabat. Dia adalah puteri Naomi,
istri Boaz dan merupakan nenek dari raja Daud. Rut berasal dari Moab, seorang
janda yang pergi ke Betlehem bersama Naomi ibu mertuanya (Rut 1:1-22). Di sana
Rut memungut jelai di kebunnya Boaz, lalu Boaz menikah dengannya (Rut 3:1-18)
dan dari perkawinan ini lahirlah Obed nenek moyang Daud.
Batsyeba
adalah istri Uria, orang Hitit. Daud melihatnya sebagai wanita cantik ketika ia
sedang mandi dan Daud mengingini dan juga merayunya. Selanjutnya Daud menyusun
rencana supaya dalam pertempuran Uria suaminya dapat mati terbunuh, dengan
demikian Daud dapat menikahi Batsyeba. Atas perbuatan Daud ini maka Nathan
menghardiknya (2Sam 12). Dari perkawinan Daud dan Batsyeba ini maka lahirlah
Salomo. Salomo juga menjadi raja karena campur tangan ibunya (1Raj 1:16).
Tuhan memang
memiliki rencana untuk menyelamatkan semua orang. Maka figur keempat wanita
ini memang tidak sempurna tetapi dengan terpilihnya Bunda Maria yang dikandung
tanpa noda menjadi Bunda Yesus sang Penebus
dapat menyempurnakan semua manusia. Bunda Maria menunjukkan kesetiaannya yang
besar kepada Tuhan untuk menyelamatkan manusia. Ia dengan penuh iman
mengatakan: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu”.
Kesediaan Bunda Maria yang dikandung tanpa noda, sang Hawa Baru menjadi Bunda
Yesus sang Adam Baru menjadikan kita sebagai anak-anak Tuhan Allah.
Tuhan Yesus
lahir dalam sebuah keluarga manusia, bertumbuh dan berkembang sungguh-sungguh
sebagai manusia. Maria dan Yusuf adalah pilihan Tuhan yang layak untuk menerima
Yesus dan mengasuhNya. Hidupnya di Nazareth sebagai manusia menunjukkan
solidaritas Allah yang menjelma menjadi manusia. St. Yohanes Krisostomus
mengatakan bahwa Yesus sang Anak Allah rela menjadi manusia sehingga kita juga
dapat menjadi anak-anak Allah. Kelahiran Yesus hendaknya kita rasakan juga di
dalam hidup setiap hari. Ia datang ke dunia, lahir dan bertumbuh juga dalam
kehidupan iman kita. Selamat merayakan Natal.
Doa: Tuhan,
kami bersyukur kepadaMu karena SabdaMu menjadi manusia dan tinggal di antara
kami. Semoga kami boleh menjadi abdi-abdiMu yang setia. Amen.
PJSDB
No comments:
Post a Comment