Apakah Yesus memang hebat?
Masa Covid-19 memiliki banyak dampak yang positif dalam hal pertumbuhan iman kepada Yesus, tetapi ada juga dampak yang negatifnya juga. Banyak hal positif selama ‘di rumah saja’ berlangsung yang menandakan bahwa kita masih beriman kepada Tuhan. Misalnya, meskipun tidak bisa berkumpul bersama di Gereja namun orang masih setia mengikuti misa streaming atau online. Ada kesempatan untuk mendengar Sabda, merenungkannya bersama dan menerima komuni secara rohani. Ada kesempatan berdoa rosario bersama, rosario Laudato si dan saat ini di KAJ sedang ada rosario merah putih. Hati terharu melihat umat begitu setia menyiapkan altar sederhana, lilin dan salib di depan TV atau di mana laptop diletakkan di tempat yang bisa dilihat oleh keluarga. Ada yang harus melihatnya lewat HP. Yang penting ada niat baik untuk selalu bersatu dengan Tuhan.
Dampak negatif yang terjadi di kalangan umat adalah semacam protes kepada Tuhan, sebuah kegerahan rohani ketika menyaksikan penderitaan sesama akibat covid dan kebosanan karena di rumah saja. Dari situ muncul pertanyaan filosofis yang klasik: ‘Kalau Tuhan Allah itu Mahabaik, mengapa Dia membiarkan Covid-19 ini begitu Berjaya sehingga menghikangkan begitu banyak orang?’ Ada lagi yang bertanya, “Di dalam Injil, Yesus dapat menyembuhkan orang-orang sakit bahkan yang sudah mati bisa dibangkitkan-Nya, mengapa Dia seolah membiarkan para korban Covid-19 meninggal begitu saja? Apakah Yesus memang hebat atau tidak?” Dua sisi positif dan negatif sedang dialami dalam masyarakat. Mungkin kita juga bereaksi secara positif atau negatif di tengah Covid-19. Apa reaksi anda sebenarnya?
Pada hari ini kita berjumpa dengan sosok Yesus yang sedang diuji kehebatan dan kebijaksanaan-Nya (Mrk 12:13-17). Ketika itu orang-orang Farisi dan Herodian datang dan ‘menjerat-Nya’ dengan bertanya apakah boleh membayar pajak kepada Kaisar? Mula-mula mereka mengungkapkan kebaikan-kebaikan Yesus di mata mereka seperti Yesus itu jujur, Yesus tidak takut kepada siapapun, Yesus tidak mencari muka, Yesus jujur mengajarkan jalan Allah. Semua kualitas Yesus ini yang belum ada dan lengkap dalam diri mereka dan kita saat ini: tidak/belum jujur, penakut sehingga mencari jalan untuk membenarkan diri, suka mencari muka supaya aman dalam hidup, suka memanipulasi nama Tuhan Allah.
Apakah Yesus hebat? Ya, hebat sekali! Dia tahu bahwa orang-orang Farisi dan Herodian sedang mencobai-Nya. Maka Ia mengedukasi mereka setelah meminta mereka menunjukkan mata uang satu dinar. Edukasi yang diberikan terungkap dalam kalimat ini: “Berikanlah kepada kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hal Allah.” Semua nilai positif Yesus yang mereka sebutkan terungkap dalam perkataan ini. Sebab itu, mereka adalah warga dunia, patut memberi yang menjadi haknya kaisar dengan mematuhi perintah-perintahnya demi kebaikan bersama. Mereka adalah ciptaan Tuhan wajib memberi diri secara total kepada Tuhan sebab di dalam diri mereka ada gambar dan tulisan tangan Tuhan. Kehebatan Yesus membuat mereka ‘sangat heran mendengar-Nya’.
Apakah anda percaya bahwa Tuhan Yesus hebat? Apakah anda juga merasa heran mendengar Dia? Kalau begitu percayalah dan berilah dirimu kepada-Nya.
Tuhan memberkati kita semua.
PJ-SDB
No comments:
Post a Comment