Mengenal dan mengikuti Tuhan
Apakah anda mengenal Tuhan Allah? Anda sebagai pengikut Kristus, siapakah Yesus Kristus bagimu? Banyak kali kita berhadapan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar iman dan relasi dengan Tuhan. Memang kita sudah dibaptis tetapi ketika berjumpa dengan pertanyaan-pertanyaan ini kita menjadi kikuk dan sulit untuk mempertanggung jawabkan iman kita. Mudah sekali kita membenarkan diri kita: “Tanya saja ke Romo ya?” Ini jalan pintas yang paling mudah.
Kita tidak sendirian. Para murid Yesus itu sudah sedang berjalan bersama Yesus. Tuhan Yesus sempat mengutus mereka pergi ke kampung-kampung, dan ketika kembali ke Kapernaum, Yesus mengumpulkan mereka dan berjalan bersama ke Kaisarea Filipe. Di sana Yesus bertanya kepada mereka: “Kata orang di kampung-kampung itu, siapakah sosok Aanak Manusia sebenarnya?” Karena ini kata orang maka mereka cepat-cepat mengatakan nama tiga tokoh penting dalam Kitab Suci. Pertama, Yohanes Pembaptis. Dia selalu dikenang karena seruan tobat dan baptisan untuk pertobatan manusia dalam menyambut kedatangan sang Mesias. Kedua, Nabi Elia adalah sosok yang penting dalam alam pikir orang Yahudi. Ia diangkat ke surga dalam angin puting beliung, dan banyak orang Yahudi masih percaya bahwa Tuhan Allah akan mengutus nabi Elia untuk datang ke dunia sebagai Mesias. Ketiga, Nabi Yeremia adalah sosok nabi yang memiliki kemiripan dengan hidup Yesus. Ia akan menderita seperti Yesus sendiri menderita dan mengalami penolakan oleh saudara-saudara dekatnya.
Pertanyaan menjadi lebih sulit bagi para murid ketika Yesus bertanya kepada mereka siapakah dirinya menurut para pilihan-Nya ini? Petrus sebagai juru bicara mengakui bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, tetapi ungkapan ini pun berasal dari Bapa bukan dari diri Yesus sendiri. Kita secara pribadi mengalami kesulitan untuk mengekspresikan pengenalan kita tentang Yesus Kristus. Kita tetap mebutuhkan-Nya untuk membuka pikiran kita supaya mengenal-Nya lebih dalam lagi.
Di samping usaha untuk mengenal Allah yang selalu mengenal kita, patutlah kita berusaha untuk mengenal dan mengikuti Yesus dari dekat. Dia sudah menguduskan kita melalui Sakramen pembaptisan, dan tugas kita selanjutnya adalah bermisi. Kita diingatkan untuk saling mengantar kepada Tuhan Allah. Tantangan bagi kita adalah bagaimana memanagemen waktu pribadi dengan baik sehingga ada kesempatan bagi kita untuk melayani. Juga ada kesediaan untuk menjadi orang Kristen yang berkualitas. Kebajikan-kebaijiakan yang berikan oleh St. Bartolomeus adalah kejujuran, kesetiaan, ketekunan dalam hidup. Sosok Bartolomeus masih sangat inspiratif bagi kita untuk mengikuti Tuhan dari dekat. St. Bartolomeus dengarlah doa-doa kita.
P. John Laba, SDB
No comments:
Post a Comment