Yes 30: 19-21.23-24
Mzm 147:1-6
Mat 9: 35-10, 1.6-8
Pekerja kebun anggur
Kehidupan orang-orang Israel zaman dahulu mengikuti siklus musim karena kebanyakan mereka petani. Itu sebabnya dalam Kitab Pengkotbah tertulis: “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam...” (Pkh 3:1-2). Bagi seorang petani, saat panen adalah saat yang penuh sukacita. Setelah panen, biasanya mereka berkesempatan untuk berziarah ke Yerusalem dan mensyukuri segala penyelenggaraan Jahve.
Di dalam Kitab Suci, saat memanen
kadang menjadi simbol penghakiman terakhir (Yes 9:2-3; Hos 6:11). Mereka yang
bekerja di ladang adalah para malaikat yang memngumpulkan laki-laki dan
perempuan untuk diadili. Yesus sendiri memberikan perumpamaan tentang lalang
yang bertumbuh bersama gandum, di mana pada saat musim panen tiba, lalang akan
dipisahkan dari gandum (Mat 13:30).
Namun dalam perikop injil hari
ini, memanen adalah simbol memulai perutusan Yesus. Para Rasul diutus bukan
untuk mengadili orang tetapi untuk mewartakan nama Yesus dan InjilNya. Memanen
dan menggembalakan adalah dua gambaran yang digunakan Yesus untuk
mengumpulkan pria dan wanita supaya
menjadi bagian dari Yesus. Para Rasul sendiri bertugas untuk memanen dan
menggembalakan domba kesayangan Tuhan. Semua karya Yesus diteruskan oleh para
Rasul dan ini berarti para Rasul bekerja atas nama Yesus bukan atas nama diri
mereka sendiri. Apa lagi pula yang punya tuaian adalah Tuhan sendiri bukan para
Rasul yang hanya pekerja.
Dengan suka cita dan semangat
misioner Santo Fransiskus Xaverius, kita juga diajak Tuhan hari ini untuk
menjadi misionaris. Kita keluar dari diri sendiri untuk menjumpai
saudara-saudara lain dan menyatakan iman akan Allah Tritunggal yang mengasihi
tanpa batas, yang menerima semua orang apa adanya, yang mengampuni dan
menyelamatkan. Kabar sukacita Yesus Putera Allah diwartakan ke sampai ke ujung
dunia. Hindarilah kesombongan pribadi karena kita hanya para hamba yang
melakukan pekerjaan Tuhan. Apakah kita siap menjadi pewarta Injil? PJSDB
No comments:
Post a Comment