Kamis Pekan III Prapaskah
Yer 7:23-28
Mzm 95:1-2.6-9
Luk 11:14-23
Mendengar berarti mentaati
Seorang guru berkata kepada para
siswa di sekolah: “Kalau kalian mau menjadi murid yang hebat maka silahkan
mendengar para gurumu di sekolah dan lakukanlah segala sesuatu yang baik dan
benar yang diperintahkan kepadamu.” Setelah setahun guru itu tampil lagi dan
berkata: “Setelah setahun saya berbicara di sini ternyata mereka yang mendengar
dan melakukan segala sesuatu yang baik dan benar yang diperintahkan para guru hanya
sedikit orang. Fakta menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang tidak berhasil
dalam kegiatan akademis, beberapa di antaranya drop out atau dikeluarkan dari
sekolah karena bermasalah. “
Mendengar berarti mentaati itu
indah. Ada pengaruhnya dalam hidup manusia untuk mengubah perilakunya.
Bacaan-bacaan hari ini mengarahkan kita untuk memahami kuasa mendengar dan
mentaati Tuhan supaya kita memiliki hidup sejati.
Dari bacaan pertama Yeremia menghadirkan tiga tokoh utama. Pertama, Tuhan Allah yang berbicara dan Umat Israel
mendengar. Allah membaharui janjiNya: “Dengarkanlah
suaraKu, maka Aku akan menjadi AllahMu dan kamu akan menjadi umatKu dan
ikutilah jalan yang telah Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu bahagia!”
Allah menghendaki kesetiaan dan kebahagiaan umatNya. Ia juga menghendaki agar
mereka mendengar dan mentaatiNya. Kedua, Umat Israel. Mereka tidak mau
mendengar suara Tuhan. Mereka menutup dirinya sendiri terhadap Tuhan dengan
menunjukkan punggungnya dan bukan mukanya. Ketiga, Yeremia. Ia berada di antara
Tuhan dan manusia. Dia adalah utusan Tuhan dan bertindak sebagai penghubung
antara Tuhan dan manusia atau sebaliknya. Sebagai seorang nabi, ia menderita di
tengah saudara-saudaranya karena mereka berkeras hati dan tidak mau mendengar
suara Tuhan.
Di dalam bacaan Injil, Lukas juga menghadirkan
tiga tokoh utama. Pertama, Yesus. Dia memiliki perhatian kepada orang sakit,
menerima tantangan dari orang-orang yang tidak percaya, tetapi Ia tetap mengajar
mereka dengan kuasa dan perbuatan baik. Kedua, Orang yang kerasukan. Roh jahat
telah membuatnya menjadi bisu namun kuasa Tuhan melampaui segalanya. Ia disembuhkan
oleh Yesus. Ketiga, para lawan yang tidak percaya. Mereka menolak untuk
mendengar Yesus dan tidak menerimaNya. Mereka bahkan mengatakan Yesus menggunakan
kuasa Belzebul, si penghulu setan. Mereka memiliki mata tetapi tidak melihat,
memiliki telinga tetapi tidak mendengar. Hati mereka terlalu keras.
Dunia kita akan menjadi lebih
indah, hidup kita juga akan menjadi lebih bermakna ketika kita mampu mendengar
dengan baik. Siapa yang mendengar dengan baik dapat mentaati atau mengikuti
dengan baik pula. Keluarga, komunitas dan masyarakat menjadi hancur karena
orang tidak mau saling mendengar satu sama lain. Tuhan itu adil. Ia menciptakan
dua telinga bagi kita untuk mendengar dengan baik. Marilah kita saling
mendengar dan mentaati.
PJSDB
No comments:
Post a Comment