Kis 13:26-33
Mzm 2:6-11
Yoh 14:1-6
Mengapa hatimu gelisah?
Kegelisahan adalah bagian dari
kehidupan manusia. Setiap orang pasti mengalaminya terutama dalam kaitannya
dengan relasi antar pribadi. Di samping gelisah, perasaan kehilangan juga
menjadi bagian dari hidup manusia. Yesus memahami dan merasa bahwa para
MuridNya pun akan merasa kehilangan dan gelisah apabila saatnya tiba di mana Ia
berpisah dengan mereka. Untuk itu Ia berusaha meyakinkan mereka dengan berkata,
“Jangan gelisah hatimu; percayalah kepada
Allah, percayalah juga kepadaKu. Di rumah BapaKu banyak tempat tunggal. Aku
pergi kesana, menyiapkan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa
kamu ke tempat Aku berada, supaya di tempat Aku berada, kamu juga berada”. Kata-kata
Yesus ini bukan hanya sebagai kata-kata hiburan tetapi merupakan wujud kasihNya
kepada manusia. Mengasihi sampai tuntas berarti tetap “ada” bersama
selama-lamanya, apa pun situasinya.
Tentu saja perkataan Yesus ini
menimbulkan persoalan, khususnya di dalam komunitasNya dengan para murid yang
pemahamannya masih pada level manusiawi. Tidak heran kalau Thomas bertanya, “Tuhan kami tidak tahu kemana Engkau pergi;
jadi bagaimana kami tahu jalan kesana?” Thomas adalah wakil dari manusia
yang polos. Meski sudah tinggal bersama Yesus dan merasakan indahnya Kerajaan
Allah tetapi mereka tetap pada level belum mengenal Yesus dengan sempurna
karena belum mengerti Kitab Suci. Maka Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak seorang pun dapat datang
kepada Bapa kalau tidak melalui Aku”. Logikanya adalah, Yesus sudah
mengatakan bahwa Dia datang dari Bapa,
sekarang Dia kembali kepada Bapa untuk menyiapkan tempat supaya kita ada
bersamaNya selama-lamaNya. Ini adalah sebuah komitmen kasih antara Tuhan dan
manusia yakni ada bersama selama-lamanya.
Yesus adalah jalan karena melalui
Dia kita dapat bersatu dengan Bapa. Yesus adalah kebenaran karena Ia menunjukkan
Bapa, sumber kasih yang kekal kepada kita. Yesus adalah hidup, karena Dialah
yang menebus kita, Dialah yang memberi hidup baru kepada kita. Betapa agung
kasih Tuhan bagi kita semua.
Kasih yang agung dirasakan oleh
Paulus sehingga ia juga berani mewartakan Kristus ke mana-mana. Pada pokoknya
Paulus mewartakan bahwa Kristus telah wafat dan bangkit dari antara orang mati.
Dialah yang masuk dalam sejarah kehidupan manusia karena Dia adalah Sabda yang
menjadi Daging. Dalam rupa sebagai manusia, Ia merupakan bagian dari keturunan
Daud. Itu sebabNya dalam Mazmur juga dikatakan, “Anak-Kulah Engkau! Pada hari
ini Engkau Kuperanakkan.”
Tak henti-hentinya kita patut
bersyukur kepada Tuhan karena Ia mengasihi kita sampai tuntas. Ia menebus kita.
Ia menjadikan diriNya sebagai jalan, kebenaran dan hidup di manakita dapat
bersatu dengan Bapa yang menciptakan kita. Dimana Yesus berada, kita juga
berada bersamaNya. Maka tugas kita sekarang adalah menyerupai Paulus yang tidak
kenal lelah mewartakan Kristus. Anda mau?
PJSDB
No comments:
Post a Comment