Why 15:1-4
Mzm 98: 1-3ab.7-9
Luk 21:12-19
Kata-kata hikmat berasal dari Yesus sendiri
Kalau kita membaca kisah
kemartiran para kudus, kita menemukan betapa banyak kesaksian yang mengobarkan
iman kita. Saya teringat kisah kemartiran santo Polikarpus, Uskup dan martir di
Smyrne. Pada saat itu musuh-musuh gereja berusaha untuk menghancurkan gereja di
keuskupannya. Ia sendiri ditangkap dan saat itu Polikarpus juga tidak melawan.
Dia tahu bahwa dia akan dianiaya dan dibunuh tetapi ia tidak takut, bahkan
menyiapkan makanan yang lezat untuk para musuhnya. Ia meminta kepada para
algojo untuk diberi waktu berdoa sejenak. Setelah itu ia berkata: “Jadilah
kehendak Tuhan atas diriku”. Ia kemudian
dibelenggu dan diarak di tengah-tengah orang banyak menuju kediaman pro konsul
untuk diadili.
Di hadapan pro konsul ia diminta untuk menghujat Yesus dan
mempersembahkan korban kepada para dewa. Polikarpus menjawab prokonsul, “Sudah delapan puluh enam tahun saya
mengabdi Kristus dan tidak pernah saya alami bahwa Kristus berbuat salah
kepadaku. Bagaimana mungkin saya dapat menghojat Raja dan Penyelamatku. Tuhanku
Yesus Kristus tidak saja berkata ‘bertahanlahdan teguhlah dalam imanmu,
cintailah sesamamu; berbelaskasihlah kepada sesamamu, dan bersatulah di dalam
kebenaran, melainkan juga DiriNya sendiri dijadikan contoh yang mencolok mata
tentang semuanya itu?”
Menarik untuk memahami kata-kata
Polikarpus ini. Di saat yang sulit, ekstrim, dia masih berani menjamu para
algoju, masih minta untuk berdoa dan mengakui rasa cintanya kepada Kristus di
hadapan konsul. Pikirkanlah dirimu di
saat seperti Polikarpus ini. Apa yang akan anda lakukan? Keberanian atau
ketakutan yang menguasai dirimu? Yesus dalam Injil hari ini berkata,“Akan datang harinya, kalian ditangkap dan
dianiaya.Karena namaKu kalian akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan
ke dalam penjara dan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa. Itulah
kesempatan bagimu untuk bersaksi”.(Luk 21:12-13). Polikarpus melakukan dengan sempurna
kesaksiannya. Sungguh ini menantang kita semua yang mengakui diri percaya pada
Tuhan Yesus.
Yesus juga mengingatkan para
muridNya untuk tidak takut atau sibuk mencari pembelaan. Mereka harus tetap
teguh dalam iman kepada Yesus. Ia berkata, “Aku
sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat
ditentang atau dibantah oleh lawan-lawanmu”. (Luk 21:15). Yesus berkata bahwa ia akan
menyertai para muridNya hingga akhir zaman. Bentuk penyertaanNya adalah
menguatkan dan memberi kata-kata bijaksana, meletakkan kata-kata di lidah para
muridNya untuk bersaksi tentang kebenaran sejati.
Yesus juga menegaskan bahwa musuh
yang memecah belah bukan hanya orang lain tetapi orang-orang dalam satu
keluarga pun dapat saling bermusuhan.
Karena nama Yesus orang akan membenci dan menganiaya para pengikutNya. Tetapi
Yesus meyakinkan para muridNya: “Tidak
sehelai rambut kepalamu akan hilang. Kalau kalian bertahan, kalian akan
memperoleh hidupmu” (Luk 21:18-19). Inilah ujian kesetiaan bagi orang-orang yang percaya
kepada Kristus. Apakah sampai detik terakhir orang masih bertahan dalam iman?
Apakah semua pengalaman
kemartiran ini akan berakhir? Yohanes dalam bacaan pertama dari Kitab Wahyu,
memberi sebuah jawaban yang pasti bahwa semua malapetaka, penderitaan dan
kemalangan akan berakhir. Yohanes melihat,
“Suatu tanda di langit, besar dan ajaib. Tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka
terakhir dan dengan itu berakhirlah murka Allah”. (Why 15:1)
Selanjutnya tanda nyata
terungkap sebagai sebuah nyanyian Musa hamba Tuhan di tepian laut merah dan
nyanyian Anak Domba. Kidung ini
mengandung harapan akan pengakuan universal pemerintahan Allah. Dua kidung
dinyanyikan orang-orang benar: “Besar dan
ajaiblah segala karyaMu ya Tuhan, Allah yang mahakuasa! Adil dan benarlah
segala tindakanMu, ya raja segala bangsa! Siapakah yang tidak takut ya Tuhan
dan yang tidak memuliakan namaMu?Sebab hanya Engkaulah yang kudus, semua bangsa
akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyatalah kebenaran segala
penghakiman”.(Why 15: 3-4). Kedua kidung ini menunjukkan betapa luhurnya Tuhan kita yang
memberi kemenangan atau keselamatan bagi umat manusia.
Sabda Tuhan hari ini menguatkan
kita untuk bertahan dalam segala penderitaan. Mengapa bertahan dalam
penderitaan? Karena Tuhanlah penyelamat kita. Tuhanlah yang akan membebaskan
atau memberi kemenangan kepada kita. Janji Tuhan terungkap dalam Injil di mana
dia sendirilah yang meletakkan kata-kata bijaksana di atas lidah kita dan tak
sehelai rambut pun akan hilang dari kepala kita. Tuhan sungguh sayang pada
anak-anakNya, anda dan saya. Bersyukurlah dan bertahanlah dalam iman!
Doa: Tuhan, aku bersyukur
kepadaMu karena Engkau menyelamatkan Aku. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment