Hari Raya Penampakan Tuhan
Yes 60:1-6
Mzm 72:1-2.7-8.10-11.12-13.17
Ef 3:2-3a.5-6
Mat 2:1-12
Dimanakah Raja Yahudi Yang Baru Lahir?
Kita semua pasti mengalami saling mengunjungi antar keluarga ketika ada kelahiran seorang bayi. Kelahiran seorang bayi selalu menjadi tanda sukacita tersendiri. Para keluarga, kerabat berdatangan dengan membawa persembahan tertentu sesuai kondisi keluarga tersebut. Di daerah pedalaman orang membawa ayam, ikan, beras dan air. Cara menerima dan menghargai kelahiran baru juga berbeda-beda. Orang Sumba memiliki kebiasaan menyalami dan mengucapkan selamat dengan berciuman menggunakan ujung hidung ke ujung hidung keluarga yang berbahagia termasuk bayi yang baru lahir. Bagi mereka dengan mencium hidung, orang memberi ruah atau roh kepada makhluk baru untuk bertumbuh menjadi dewasa.
Hari ini kita merayakan pesta penampakan Tuhan atau Epifani. Pesta ini termasuk yang paling lama dalam pesta gereja katolik. Epifani berarti “menyingkapkan” atau “menampakkan”. Dalam hal ini Yesus menampakan dirinya kepada umat manusia melalui sebuah tanda yaitu bintang. Dalam tradisi Gereja, perayaan ini biasa dirayakan pada tanggal 6 Januari atau pada hari Minggu antara tanggal 2-8 Januari. Perayaan ini mulanya dirayakan di gereja-gereja Timur setiap tanggal 6 Januari. Perayaan ini kemudian masuk juga dalam kalender liturgi gereja Barat (katolik). Orang menamakan pesta ini Pesta Tiga Raja yang dikenal dengan nama Gaspar, Melkhior dan Baltazar. Nama lainnya adalah Theofani.
Bacaan-bacaan Kitab Suci pada hari ini mengarahkan kita pada figur Yesus Kristus Tuhan kita. Yesaya dalam bacaan pertama mengingatkan umat Israel di Babel untuk tampil percaya diri menyongsong masa depan. Nabi Yesaya berkata kepada Yerusalem, “Bangkitlah, menjadi teranglah sebab terangmu datang dan kemuliaan Tuhan terbit atasmu” .Yerusalem, kota damai dikatakan nabi sebagai terang dan daerah-daerah sekitarnya yang gelap berduyun-duyun datang kepadanya. Raja-raja pun menyongsong terang yang terbit. Segala kelimpahan dan kekayaan akan datang dan beralih kepada Yerusalem. dari Syeba orang datang membawa emas dan kemenyan serta mengisahkan perbuatan besar dari Tuhan. Mengapa Yerusalem menjadi kota terang dan menarik bangsa lain? Karena disana Tuhan bersemayam selama-lamanya.
Paulus dalam Bacaan Kedua menyadari bahawa Kristus adalah terang sejati. RahasiaNya kini telah diwahyukan dan semua bangsa menjadi pewaris perjanjian. Memang pada zaman dahulu rahasia itu tidak diberitakan kepada umat manusia tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada para rasul dan para nabiNya yang kudus. Dengan demikian baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi menjadi ahli waris, menjadi bagian dari Tubuh Kristus. Gereja mengaimini kata-kata Paulus ini. Hingga saat ini Gereja sudah tersebar di seluruh dunia dan semua orang yang dibaptis berduyun-duyun datang kepada Yesus.
Penginjil Matius mengisahkan kunjungan para sarjana dari Timur yang datang untuk menyembah Yesus. Mereka melihat bintangNya dari Timur. Pertanyaan mereka kepada Herodes sangat inspiratif buat kita, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? kami telah melihat bintangNya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia”. Herodes itu orang egois dan merasa tersaingi. Ia mencari tahu pada orang-orang pintar dan mereka mengatakan benar bahwa raja muda itu lahir di Bethlehem, tanah Yudea. Ia juga meminta kepada para sarjana itu untuk menyelidiki dengan saksama Bayi Yesus kemudian memberitakan kepadanya karena ia juga mau menyembah Yesus. Para sarjana ini tiba di rumah Yesus dan mendapatkan Dia bersama Maria IbuNya. Persembahan yang mereka bawa adalah Emas,Kemenyan dan Mur.
Mengapa Emas, Kemenyan dan Mur sebagai persembahan?
Emas adalah persembahan yang cocok bagi seorang Raja. Pada zaman Yesus orang memiliki kebiasaan mempersembahkan benda-benda berharga kepada Raja. Salah satunya adalah emas sebagai yang paling berharga dari logam. Jadi persembahan para sarjana ini mau mengatakan bahwa Yesus lahir sebagai Raja. Dialah Raja segala Raja yang memerintah dengan kasih. Kita dapat menyerupai Yesus kalau kita juga meletakkan segala yang berharga, memiliki sikap lepas bebas dan menyatukan diri kita denganNya.
Kemenyan adalah hadiah bagi seorang imam. Kemenyan biasanya dipakai dalam upacara kebaktian atau peribadatan. Imam selalu menggunakannya untuk mendupai altar dan persembahan. Imam di sini membawa seluruh jemaat untuk menikmati kemuliaan dan keagungan Tuhan. Yesus adalah Imam Agung melebihi Melkizedek. Apakah anda rindu pada kemuliaan Tuhan?
Mur merupakan hadiah untuk seorang yang meninggal dunia. Mur dipakai untuk membalsem tubuh orang yang telah mati. Yesus pun datang ke dunia. Ia hidup bagi manusia dan wafat bagi manusia.
Refleksi kita lebih lanjut adalah pada pertanyaan para sarjana: “Dimanakah Raja orang Yahudi yang baru lahir?” Ini adalah pertanyaan pencarian manusia terhadap Tuhan. Pada dasarnya di dalam hati manusia sudah ada benih ilahi dan mereka punya orientasi hidup yang jelas yaitu kepada Tuhan. Maka pertanyaan para sarjana dari Timur ini menuntun kita untuk berjalan menuju kepada Yesus. Orang yang mencari Yesus maka Ia akan menyingkapkan diriNya seperti kepada para sarjana ini. Ia tidak akan menunjukkan diriNya kepada orang yang jahat dan mencari Dia seperti Herodes, para imam kepala dan ahli Taurat. Orang-orang pintar hanya belajar tentang Yesus tetapi tidak tinggal bersama Yesus. Hebatnya orang-orang majus adalah mereka mencari Dia dan mereka menemukan Dia serta menyembahNya.
Apakah di dalam hidup ini kita berlaku seperti para majus yang memiliki keinginan besar untuk mencari Yesus? Apakah kita mencariNya untuk menghormatiNya atau menghina Dia? Mencari Yesus dan menyembah Dia, tidaklah mudah. Sama seperti para majus, orang perlu melewati berbagai rintangan, penderitaan, pengorbanan diri. Upah besar di sorga bagi mereka yang bertahan! Pada zaman ini Yesus yang lain adalah kaum miskin dan menderita. Apakah kita memiliki hati bagi mereka?
Doa: Tuhan, bantulah kami agar menjadi misionaris, pembawa kasihMu bagi sesama yang lain. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment