1Yoh 3:22-4:6
Mzm 2:7-8.10-11
Mat 4:12-17.23-25
Bangsa yang diam di dalam kegelapan melihat Terang!
Saya senang membaca buku-buku
karya Max Lucado. Di dalam salah satu bukunya berjudul You Changed My Life, ia menceritakan sebuah
kisah yang menjelaskan makna kasih yang benar. Pernah di kota West Stanley,
Inggris terjadi sebuah musibah besar. Sebuah pertambangan runtuh mengakibatkan
banyak orang meninggal dunia dan ada yang terperangkap di dalam pertambangan. Untuk menghibur
keluarga para korban, Uskup Durham, Dr. Handley Moule untuk memberikan
sambutannya. Di depan mulut tambang itu Uskup berkata, “Adalah sulit bagi kita untuk mengerti alasan mengapa Tuhan
membiarkan malapetaka ini terjadi. Namun demikian kita semua mengenalNya dan
percaya kepadaNya bahwa Dia baik. Maka semuanya juga akan menjadi baik”.
Selanjutnya Uskup menceritakan sebuah pengalamannya: “Ibu saya pernah menghadiahkan saya sebuah pembatas buku yang terbuat dari sutra dan sekarang sudah tua. Pada suatu ketika saya memeriksa sisi sebaliknya dan saya menemukan hanya jalinan benang sutra yang sudah kusut, saling menyilang satu sama lain. Saya tidak menyukainya karena kelihatan jelek dan sudah rusak. Orang bisa saja menilai si pembuatnya sebagai pribadi yang tidak mengetahui apa yang dia kerjakan. Namun ketika saya membalik sisi yang bagus, saya melihat bordiran bertuliskan “Allah itu kasih”. Setiap peristiwa yang merupakan malapetaka akan dipandang apa adanya sebagai malapetaka tetapi suatu saat lain kita akan melihat dari sisi yang baik dan memahaminya.”
Selanjutnya Uskup menceritakan sebuah pengalamannya: “Ibu saya pernah menghadiahkan saya sebuah pembatas buku yang terbuat dari sutra dan sekarang sudah tua. Pada suatu ketika saya memeriksa sisi sebaliknya dan saya menemukan hanya jalinan benang sutra yang sudah kusut, saling menyilang satu sama lain. Saya tidak menyukainya karena kelihatan jelek dan sudah rusak. Orang bisa saja menilai si pembuatnya sebagai pribadi yang tidak mengetahui apa yang dia kerjakan. Namun ketika saya membalik sisi yang bagus, saya melihat bordiran bertuliskan “Allah itu kasih”. Setiap peristiwa yang merupakan malapetaka akan dipandang apa adanya sebagai malapetaka tetapi suatu saat lain kita akan melihat dari sisi yang baik dan memahaminya.”
Banyak kali kita hanya memandang
penderitaan, pergumulan, malapetaka sebagai benang kusut, tidak teratur dan
sulit untuk memahami Tuhan sebagai Allah yang baik. Kita berhenti di sana dan
hidup dalam kekecewaan terhadap Tuhan. Tetapi apakah kita pernah melihat sisi
lain kehidupan kita ketika mengalami keberhasilan, kebahagiaan dan sukacita
dalam hidup? Kita mungkin saja lebih suka berhenti pada sisi gelapnya saja dan
lupa bahwa ada sisi terang yang jauh lebih baik dalam hidup kita. Ada prinsip yang bagus: “Habis
gelap terbitlah terang”.
Kemarin kita merayakan Hari Raya
Penampakan Tuhan atau Natal bangsa-bangsa. Tuhan Yesus adalah Terang dunia dan
barang siapa mencariNya pasti akan menemukan TerangNya. Para Majus dari Timur
datang dengan usaha dan pengorbanan diri. Mereka punya hasrat mencari dan
mereka berhasil menemukanNya karena melihat BintangNya.
Penginjil Matius hari ini mengisahkan tentang Yesus yang menyingkir ke Galilea karena Yohanes Pembaptis ditangkap. Ia diam di Kapernaum, di tepi danau Galilea, di daerah Zebulon dan Naftali. Daerah-daerah ini dianggap sebagai bangsa yang diam di dalam kegelapan dan telah melihat Terang yang besar dan daerah yang dinaungi maut telah terbitlah Terang.
Penginjil Matius hari ini mengisahkan tentang Yesus yang menyingkir ke Galilea karena Yohanes Pembaptis ditangkap. Ia diam di Kapernaum, di tepi danau Galilea, di daerah Zebulon dan Naftali. Daerah-daerah ini dianggap sebagai bangsa yang diam di dalam kegelapan dan telah melihat Terang yang besar dan daerah yang dinaungi maut telah terbitlah Terang.
Bagaimana Yesus menyatakan TerangNya? Ia menyerukan seruan tobat: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah
sudah dekat!” Di samping seruan tobat, Yesus juga berkeliling dan melawati
orang-orang Galilea, mengajar di rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil
Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa
itu. Sabda dan Karya Yesus laksana Terang bagi bangsa-bangsa di mana semua
orang yang mengalami berbagai sakit penyakit datang dan mengalami penyembuhan.
Jadi Terang Yesus menjadi nyata dalam perbuatan kasihNya tanpa batas kepada
umat manusia, terutama mereka yang menderita. Tentu saja banyak orang saat itu
hanya berhenti pada sakit penyakit sebagai benang kusut tetapi Yesus memberikan
sisi yang baik yakni penyembuhan.
Yohanes dalam Bacaan Pertama
mengajar tentang makna kasih di dalam kebersamaan. Pertama-tama Yohanes mengantar kita untuk
memahami kasih Allah yang tiada batasnya dan bagaimana menanggapi kasih Allah
itu. Ia menulis, “Saudara-saudara terkasih, apa saja yang kita minta dari Allah, kita
peroleh dari padaNya, karena kita menuruti segala perintahNya dan berbuat apa
yang berkenan kepadaNya. Perintah Tuhan bagi kita adalah: Supaya kita percaya
akan nama Yesus Kristus, AnakNya, dan supaya kita saling mengasihi sesuai
dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita”. Yohanes di sini mau menekankan bahwa Iman dan
kepercayaan kita kepada Yesus adalah ungkapan kasih kepadaNya sebanding dengan
cinta kasih kita kepada sesama.
Hal kedua yang kiranya penting
dalam pewartaan Yohanes adalah dengan mengikuti perintah Tuhan kita juga diingatkan
untuk membuat discernment atau pembedaan roh. Apakah roh-roh itu berasal dari
Allah atau roh jahat. Discernment ini penting karena sudah ada nabi-nabi palsu
dan para anti Kristus. Dalam kehidupan rohani, discernment itu sangat penting.
Kita butuh Roh Kudus untuk membantu kita memahami kasih Allah yang sesungguhnya.
Sabda Tuhan hari ini menegaskan
Yesus sebagai Terang bagi bangsa-bangsa dalam kegelapan. Yesus adalah Terang
yang menerangi kehidupan kita. Ketika mengalami kegelapan karena dosa dan salah yang
menyelimuti, kita butuh Tuhan Yesus. Ketika sesama hidup dalam kegelapan karena dosa,
butuh orang percaya, yang sudah memiliki Yesus untuk mengubah mereka menjadi
anak-anak terang. Kita juga diingatkan supaya bertumbuh dalam iman dan
kepercayaan pada Yesus. Iman memampukan kita untuk mencintai sesama dan
membedakan roh di dalam hidup kita.
Doa: Tuhan, semoga Engkau memampukan kami untuk menjadi
terang bagi sesama. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment