Kej 1:1-19
Mzm 104:
1-2a. 5-6. 10-12.24.35c
Mrk 6:53-56
Tuhan menciptakan semua
baik adanya!
Setelah kita mendengar bacaan pertama dari Surat kepada
Jemaat Ibrani dari hari Senin Pekan Biasa Pertama, Tahun I, mulai hari ini Senin Pekan Biasa kelima kita mendengar bacaan pertama dari Kitab
Kejadian. Dalam Surat kepada Jemaat Ibrani, kita dibantu untuk mengenal Yesus
sebagai Imam Agung yang menyelamatkan kita satu kali untuk selama-lamanya, bukan
lagi dengan hewan korban tetapi dengan diriNya sendiri. Maka Yesus Kristus
tetap sama baik kemarin, hari ini maupun selamanya. Yesuslah menebus kita
menjadi ciptaan baru. St. Paulus mengatakan: “Jadi siapa yang ada di dalam
Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah
datang” (2Kor 5:17). Pada awal Kitab Kejadian, kita mendengar kisah penciptaan
dunia dan isinya yang menggambarkan bahwa Tuhan Allah mahabaik. Ia menciptakan
segala sesuatu baik adanya.
Perikop kita hari ini dari bacaan pertama tentang kisah
penciptaan 4 hari pertama. Tuhan Allah menciptakan segala sesuatu dengan "bersabda maka
jadilah". Sabda Tuhan memiliki daya yang luar biasa karena bisa menciptakan segala sesuatu. Pada hari pertama Tuhan menciptakan terang (Kej 1:3-5). Hari kedua
Tuhan menciptakan cakrawala (Kej 1:6-8). Hari ketiga Tuhan menciptakan laut,
darat dan tumbuh-tumbuhan (Kej 1:9-13). Hari keempat Tuhan menciptakan benda-benda
penerang pada cakrawala yakni matahari, bulan dan bintang-bintang. Hal yang
selalu diucapkan setelah mencipta adalah “Tuhan Allah melihat bahwa semuanya
itu baik”. Ia menciptakan apa yang chaos (kacau) menjadi teratur (kosmos).
Semuanya diciptakan dari ketiadaan, sifatnya baik adanya. Dialah asal segala ciptaan.
Memahami kisah penciptaan kita membayangkan bahwa sang Pencipta memiliki rencana istimewa bagi setiap ciptaanNya. Ia melihat artinya
Ia mencintai ciptaanNya apa adanya karena semuanya berasal dari pikiran dan
karya tanganNya yang agung. Setiap ciptaan memiliki finalitas
atau tujuan akhir yakni kembali kepada sang Pencipta yang telah menciptakannya baik
adanya. Setiap ciptaan patut memiliki ketataan pada sang Pencipta dengan
kehendakNya yang agung mulia. Mengapa taat? Karena Tuhan yang punya rencana
bagi masing-masing ciptaan. Dialah yang menghendaki semuanya teratur dan baik.
Segala yang kacau adalah ulah manusia yang menyalahgunakan kebebasannya di
hadirat sang Pencipta.
Apakah dunia ini hasil dari suatu kebetulan? Ini adalah pertanyaan banyak orang untuk membantu memahami kreasionisme. Kreasionisme adalah ide bahwa Allah sendiri bertindak secara langsung dalam menciptakan dunia dan isinya dalam kurun waktu enam hari berdasarkan Kitab Kejadian. Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) dikatakan bahwa penciptaan dunia bukanlah sebuah faktor kebetulan. Tuhan Allah sendiri bukan kebetulan. Allah menciptakan semuanya dengan fungsi dan maksud tertentu (KGK 295-301.317-318 dan 320). Allah sendirilah yang menciptakan dunia dari ketiadaan dan menyebabkan semua menjadi ada. Oleh karena itu setiap hal yang ada tergantung pada Allah dan meneruskan keberadaannya hanya karena Allah menghendakinya tetap ada (KGK, 290-292.316).
Apakah dunia ini hasil dari suatu kebetulan? Ini adalah pertanyaan banyak orang untuk membantu memahami kreasionisme. Kreasionisme adalah ide bahwa Allah sendiri bertindak secara langsung dalam menciptakan dunia dan isinya dalam kurun waktu enam hari berdasarkan Kitab Kejadian. Dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) dikatakan bahwa penciptaan dunia bukanlah sebuah faktor kebetulan. Tuhan Allah sendiri bukan kebetulan. Allah menciptakan semuanya dengan fungsi dan maksud tertentu (KGK 295-301.317-318 dan 320). Allah sendirilah yang menciptakan dunia dari ketiadaan dan menyebabkan semua menjadi ada. Oleh karena itu setiap hal yang ada tergantung pada Allah dan meneruskan keberadaannya hanya karena Allah menghendakinya tetap ada (KGK, 290-292.316).
Penginjil Markus melaporkan bahwa Yesus tetap berkeliling dan
berbuat baik. Banyak orang selalu mencari Dia karena membutuhkan jamahan
tanganNya yang menyembuhkan. Ketika melihat Yesus, orang berlarian ke seluruh
daerah untuk menjemput orang-orang sakit dan membawanya kepada Yesus untuk
disembuhkan. Orang-orang sakit “seperti barang dagangan”, diletakkan di pasar
karena orang berharap bahwa ketika Ia lewat di situ dengan hanya menjamah ujung
jubahNya saja mereka dapat sembuh. Kita melihat iman dari orang-orang saat itu
begitu luar biasa. Orang-orang yang sungguh percaya memang akan mengalami
kebaikan Tuhan. Tuhan lewat di tengah-tengah mereka dan dengan kuasaNya, Ia
menyembuhkan mereka.
Penginjil Markus mau menggambarkan bahwa dunia membutuhkan
Yesus, Putera Allah. Dunia ini penuh dengan sakit penyakit maka manusia tidak dapat mengatasinya
sendiri. Manusia butuh kuasa Yesus yang luar biasa untuk menyembuhkan. Daya penyembuhan
Yesus adalah cara Ia menciptakan secara baru karena orang sakitnya menjadi
sembuh dan sehat. Dengan kata lain daya penebusanNya adalah daya menciptakan
manusia yang lama karena sakit penyakit dan aneka kelemahan menjadi ciptaan
baru. Di dalam Yesus Kristus semua manusia yang percaya kepadaNya menjadi baru.
Yesus mengubah situasi chaos (sakit penyakit, setan dan roh jahat) menjadi
kosmos atau keteraturan mutlak. Yesus membawa damai, sukacita dan pengampunan bagi
setiap orang.
Mari kita bersyukur kepada Tuhan karena kasihNya yang
melimpah sehingga Ia telah menciptakan kita semua. Ia menciptakan kita baik
adanya maka hendaknya kita juga menjadi orang
baik bagi sesama. Tuhan selalu memandang kita dengan penuh kasih maka
hendaknya kita juga memandang sesama dengan kasih bukan dengan prasangka buruk
atau mata dan wajah penuh kebencian. Tuhan baik, Dia menciptakan segalanya baik
maka mari kita juga menjadi orang baik!
Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau sudah menciptakan aku.
Semoga aku menjadi pribadi yang baik bagi sesama. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment