Yes: 18.21-25;
Mzm 85, 9-14; Luk 7:19-23
Engkaukah yang akan
datang?
Yohanes
Pembaptis adalah figur penting dalam masa adventus ini. Dia mempersiapkan jalan
bagi Tuhan dengan suka cita, seruan tobat dan membaptis dengan air. Tentang
sukacita Yohanes Pembaptis, Ibunya Elisabeth berkata kepada Maria, “Siapakah
aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika
salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan”
(Luk 1: 43-44). Tentang mempersiapkan orang untuk menyambut kedatangan Tuhan, dia
memberi kesaksian: “Akulah suara orang
yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan bagi Tuhan!” (Yoh
1:23) dan “Aku membaptis dengan air”
(Yoh 1:26). Murid-muridnya juga menjadi
murid pertama Yesus: “Lihatlah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia.”
(Yoh 1:29.36) dan murid-muridnya yakni Andreas dan Yohanes menjadi murid
pertama yang tinggal bersama Yesus.
Meskipun
fakta-fakta ini membuktikan bahwa Yohanes Pembaptis mengenal Yesus namun
pertanyaan mendalam tentang identitas Yesus yang sebenarnya tetap ada. Yesus
membuat banyak mujizat dan memberikan pengajaran serta wejangan yang membuat
banyak orang terpesona dan memuliakan Allah. Namun Yohanes Pembaptis sendiri
masih merasa ragu dengan kehadiran Yesus. Ketika di dalam penjara (Luk 3,20),
Yohanes banyak mendengar cerita murid-muridnya tentang Yesus yang melakukan karya-karya agung
dan pengajaran yang bagus. Maka ia mengutus dua muridnya (bdk Ul 19:15) untuk
bertanya kepada Yesus: “Engkaukah yang
akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain.” Pertanyaan
Yohanes ini sifatnya resmi karena menyangkut identitas mesianis Yesus. Bagi
orang Yahudi, nabi Elia datang mendahului Mesias (Mal 4:5). Hal ini juga yang
memicu Yohanes Pembaptis untuk bertanya tentang identitas Mesianis Yesus.
Yesus
sendiri tidak langsung menjawab pertanyaan Yohanes Pembaptis tetapi menggunakan
nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tentang diriNya sebagaimana diungkapkan dalam
Yes 61:1-2 dan Luk 4:18-19: “Orang buta
melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli
mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan Injil”
( Luk 7:22). Jadi konfirmasi Yesus tentang diriNya sebagai Mesias berdasarkan
Kitab Suci dan bukan berdasarkan penantian orang Yahudi.Ada perbedaan prinsip
antara Yohanes Pembaptis dan Yesus. Yesus tidak membinasakan para pendosa
sebagaimana dipikirkan Yohanes Pembaptis, sebaliknya Dia mencari,
mempertobatkan dan menyelamatkan mereka. Yohanes Pembaptis juga berpikir bahwa
Mesias akan menjadi hakim eskatologis (akhir zaman) yang memurnikan umat Israel
dengan api. Sebaliknya Yesus adalah seorang tabib yang berbelas kasih terhadap
kaum pendosa (Luk 5:31-32), gembala baik yang mencari yang tersesat untuk
diselamatkan (Luk 15: 1-7; Yehezkiel 34).
Kadang-kadang kita juga diselimuti dengan keragu-raguan
tentang keberadaan Allah. Apakah Allah sungguh-sungguh ada? Apakah Yesus adalah
Mesias yang pernah hidup di dunia ini? Ini adalah beberapa dari banyak
pertanyaan yang dilontarkan oleh manusia dari dulu hingga sekarang. Terkadang
pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi Allah dan Ketuhanan Yesus membuat
banyak orang menjauh dariNya. Tetapi ada juga yang bertahan dan mengimaniNya.
Nabi
Yesaya menguatkan kita hari ini dengan seruan dari Tuhan sendiri: “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain yang
menjadikan terang dan gelap, nasib mujur dan nasib malang. Akulah Tuhan yang
menciptakan semuanya ini” (Yes 45: 6.10). Dengan kata-kata Tuhan ini
membuat kita bertanya dalam diri kita: “Mengapa saya masih ragu dengan Tuhan?.
Bukankah Ia yang menjadikan segala sesuatu untuk diri saya?”
Sabda
Tuhan pada hari ini menyadarkan kita untuk tidak meragukan Dia. Dia adalah
Pencipta segala sesuatu. Dia adalah Allah yang benar yang menjelma dalam diri
Yesus untuk menyembuhkan kita dari dosa, sakit dan penyakit kita. Dia juga yang
menghibur kita dengan InjilNya. Mari kita membuka diri dan menerimaNya di dalam
hidup kita. Katakanlah kepada Yesus sekarang juga: Tuhan Yesus, aku percaya
padaMu! Aku membuka hatiku untukmu. Aku menantikan kehadiranMu di dalam
hidupku. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment