Kej 37:3-4.12.13a.17b-28; Mzm 105:16-17.18-19.20-21; Mat
21:33-43.45-46
Berapa harga seorang saudara?
Berita yang cukup menggemparkan
dari Warta Kota 10 Pebruari 2012. Media ini memberitakan bahwa seorang
perempuan muda berinizial VN (20) tega membunuh adiknya berinizial R (14)
karena adiknya ini sering mencaci maki VN. Perbuatan yang dilakukan VN adalah membekap
R hingga kehabisan napas dan tewas. Setiap orang yang medengar atau membaca
berita seperti ini pasti akan berpikir dan bertanya berapa harga seorang
saudara? Begitu murahkah seorang saudara sehingga mudah untuk dibunuh, dijual,
atau dilecehkan? Alasan-alasan mengapa terjadi perlakuan yang kejam terhadap
saudara kandung adalah iri hati, cemburu, marah dan lain sebagainya.
Pengalaman keluarga Israel
(Yakob) juga mirip. Israel lebih mengasihi Yusuf dari saudara-saudaranya karena
Yusuf lahir pada masa tua Isarel. Wujud kasih Israel adalah memberikan pakaian
yang indah kepada Yusuf. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan dan iri hati
dari saudara-saudaranya. Siasat yang dilakukan saudara-saudaranya: “Mari kita
membunuh dia, melemparinya ke dalam sumur”.Tetapi pikiran mereka berubah: “Marilah
kita jual dia kepada orang Ismael, jangan kita apa-apakan karena dia saudara kita”.
Persekongkolan dan kejahatan saudara-saudara Yusuf berhasil. Mereka menjual
Yusuf ke Mesir dan mengelabui Israel ayah mereka.
Kisah Yusuf ini mirip dengan
kisah Yesus. Dalam perumpamaan tentang tuan tanah yang membuka kebun anggur,
para pekerja juga mengadakan persekongkolan untuk membunuh para utusan bahkan
anak kandungnya sendiri ditangkap dan dilempari keluar dari kebun anggur itu. Tuan
kebun anggur adalah Bapa Surgawi, para utusan adalah nabi-nabi yang menyadarkan
umat Allah tetapi mereka tidak bertobat. Yesus sebagai “Anak yang dikasihi dan
yang harus didengar” juga nantinya dibunuh. Oleh karena itu Yesus berkata
kepada orang-orang Farisi dan para imam kepala bahwa Kerajaan Allah akan
diambil dan diberikan kepada orang lain yang akan menyerahkan hasilnya pada
saat yang tepat.
Dunia ini masih penuh dengan
kebencian, iri hati, dengki dan napsu-napsu yang jahat. Iblis seperti singa
yang ganas masih merajalela. Padahal berkali-kali Tuhan menyapa kita semua
dengan SabdaNya dalam Alkitab atau renungan-renungan rohani. Tujuannya adalah
supaya kita setiap hari membangun semangat pertobatan (metanoia) dan berjalan
dalam jalan kekudusan sesuai dengan kehendakNya. Apalagi Tuhan sendiri berjanji
akan memberikan kebun anggurNya kepada kita dan mengusahakannya dengan baik
sehingga menghasilkan banyak buah dan menyerahkannya kepada Tuhan. Namun kita
belum sadar. Kita butuh Yesus untuk membangunkan kembali kesadaran kita ini.
Mari kita membuang rasa benci dan
amarah, iri hati dan dendam yang dapat menghancurkan relasi kita dengan Tuhan
dan sesama. Berapa harga seorang saudara? Bertobatlah!
PJSDB
No comments:
Post a Comment