Mentalitas Herodes
Hampir sepanjang hari ini ada sebuah
permenungan yang muncul dalam pikiran saya yaitu "Berita-berita tentang
Yesus yang sempat didengar oleh Herodes, raja wilayah Galilea" (Mat 14:1). Yesus sendiri sudah
tampil memukau banyak orang Galilea. Mukjizat-mukjizat yang dibuat Yesus seperti
menyembuhkan orang sakit, mengusir setan-setan dan kuasa roh jahat,
memperbanyak roti dan ikan serta membangkitkan orang mati. Dia mengajar
dengan penuh kuasa dan wibawa. Inilah yang membuat banyak orang dari Galilea dan Yudea
berbondong-bondong mengikutiNya. Semua karya besar Allah melalui Yesus sang
Putera ini membuat orang-orang Nazareth bertanya, “Dari mana diperolehnya
hikmat dan kuasa untuk mengadakan mukjizat-mukjizat itu.” (Mat 13:54).
Herodes setelah mendengar berita tentang Yesus berkata, “Inilah Yohanes
Pembaptis. Ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya
kuasa-kuasa itu bekerja di dalam dirinya” (Mat 14:2). Beda usia antara Yohanes
Pembaptis dan Yesus hanya enam bulan. Yohanes tampil lebih dahulu
menyiapkan kedatangan Yesus tapi itu pun tidak butuh waktu lama. Anehnya,
Herodes bisa keliru dengan Yesus.
Mentalitas Herodes adalah mental
kebanyakan para pemimpin yang suka lupa atau keliru menyebut nama orang, bahkan
orang dekat sekali pun. Ada pemimpin yang setiap hari bekerja bersama stafnya
tetapi sulit mengingat nama stafnya. Pemimpin yang baik seharusnya mengetahui
nama dan asal stafnya. Masih banyak Herodes di sekitar kita. Akibatnya,
orang-orang di sekitar kita tidak lebih dari sebuah sekrup yang dipakai untuk
memudahkan pekerjaan kita. Kalau tidak mengetahui identitas staf sendiri
bagaimana dapat memperlakukannya secara manusiawi? Pernakah seorang mengingat dan menyapa stafnya dari jabatan tinggi hingga office boy?
Herodes memang keliru. Ia mendengar berita tentang Yesus tetapi
memikirkan Yohanes Pembaptis. Banyak di antara kita juga yang mirip Herodes.
Mereka mendengar nama Yesus dalam pewartaan Sabda, membaca Kitab Suci atau buku-buku
rohani tentang Yesus, tetapi pertanyaan siapakah Yesus itu selalu sulit untuk
dijawab. Para rasul ketika ditanya oleh Yesus, “Kata orang siapakan Anak
Manusia” dengan cepat mereka menjawabnya tetapi ketika ditanya Yesus, “Menurut
kamu siapakah Aku” juga menjadi sulit untuk menjawabnya. Apakah kita melebihi
Herodes atau sama dengan Herodes dalam mengenal Yesus? Selidikilah bathinmu dan jujurlah di hadapan Tuhan.
PJSDB
No comments:
Post a Comment