Hari Jumat, Pekan Biasa XXIX
Ef 4:2-3
Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6
Luk: 12:54-59
Hiduplah sepadan dengan Panggilanmu!
Seorang Bapa dalam sharing
keluarga, mengungkapkan bahwa ia merasa sebagai Bapa untuk anak-anak dan
sebagai suami yang sukses. Ia merasa sukses karena selalu melihat hal-hal yang
terbaik dalam diri istri dan anak-anaknya dan berusaha melupakan kelemahan dan
kesalahan mereka. Dia bahkan berjanji untuk setia dalam panggilan sebagai
seorang bapa di dalam keluarga. Seorang ibu juga mengakui diri sebagai istri
yang bahagia karena selalu terbuka dan berkomunikasi baik dengan suaminya. Dia
juga mendidik anak-anak untuk bertumbuh dalam kasih. Seorang Romo juga merasa
bahagia dengan panggilannya. Meskipun banyak kesulitan dalam hidup dan
pelayanan sebagai imam namun ia tetap merasakan kasih Tuhan yang tiada
habis-habisnya. Dari situ ia berjanji untuk menjadi Romo yang baik untuk umat
dan Tuhan.
Beberapa kesaksian di atas
membuka wawasan kita untuk memahami panggilan sebagai anugerah yang indah dan
berharga dari Tuhan. Oleh karena itu rasa syukur atas panggilan hidup perlu
dimiliki oleh setiap orang. Kadang-kadang orang lupa bersyukur untuk menjadi
bapa, ibu, anak atau syukur atas jabatan tertentu dalam berkarya. Mungkin orang
lebih suka menunggu manakala ada kesulitan baru mendekatkan diri pada Tuhan.
Padahal, dalam situasi apa saja orang harus setia dalam panggilannya.
Santo Paulus menunjukkan teladan
yang baik. Dari dalam penjara Paulus mengingatkan jemaat di Efesus untuk tidak
menyia-nyiakan pewartaannya. Dia telah bekerja keras menghadirkan Injil maka
kiranya jemaat Efesus hidup mereka sepadan dengan panggilan mereka sebagai
pengikut Kristus. Orang kristiani berarti orang yang hidup dalam jalan Tuhan.
Hari demi hari Yesus adalah segalanya bagi mereka.
Lebih jelas Paulus menulis:
"Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah
kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam
ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah
dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu".
Kebajikan-kebajikan kristiani seperti rendah hati, lemah lembut dan sabar
adalah kebajikan dasar yang kalau dihayati dengan baik akan membuat semua orang
menjadi satu. Pikirkanlah, apakah anda orang yang rendah hati? Apakah anda
orang yang lemah lembut? Apakah anda juga orang yang sabar? Apakah anda juga
orang yang mampu mengasihi?
Persekutuan sebagai umat Tuhan
dapat berjalan dengan baik kalau orang rendah hati, lemah lembu dan sabar.
Seringkali kebajikan-kebajikan kristiani ini disepelekan. Bagaimana jemaat
dapat berkembang dan membangun persekutuan kalau orang hidupnya jauh dari
ajaran Tuhan? Paulus juga mengingatkan mereka bahwa Roh Kudus berkarya dan
mempersatukan mereka. Persekutuan dalam Roh akan membuat mereka merasakan
sebuah persaudaraan yang penuh kedamaian dan kasih. Dengan semangat ini, mereka
juga akan merasakan kehadiran Tuhan yang esa, yang selalu mencintai mereka.
Menjadi pertanyaan kita adalah
apa yang harus kita lakukan? Di dalam bacaan Injil, Yesus memberi satu rumusan:
"Kita harus pandai membaca tanda-tanda zaman!" Di dalam peredaran waktu, semua orang perlu merasakan
kehadiran Tuhan. Dia yang menciptakan alam semesta, Dia juga hadir dan
menunjukkan diriNya lewat ciptaanNya. Maka hiduplah sepadan dengan panggilanmu.
Doa: Tuhan bantulah kami untuk
menjadi saudara! Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment