HR
Kelahiran Yohanes Pembaptis
Yes 49:1-6
Mzm
139:1-3.13-14ab.14c-15
Kis
13:22-26
Luk
1:57-66.80
Namanya adalah Yohanes
Hari ini seluruh Gereja merayakan Hari Raya
kelahiran Yohanes Pembaptis. Sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam Liturgi
Gereja Katolik hanya ada tiga orang yang dirayakan ulang tahun kelahiran
mereka. Hari ini HUT kelahiran Yohanes Pembaptis 24 Juni, Bunda Maria, 8 September dan Yesus Kristus, 25
Desember. Merayakan hari kelahiran Yohanes Pembaptis membuat kita secara
istimewa memusatkan perhatian kita kepada figur istimewa ini. Ayahnya bernama Zakharias,
seorang imam di Yerusalem. Ibunya bernama Elisabeth, masih kerabat dekat Bunda Maria.
Yohanes dilahirkan ketika ibunya sudah dianggap mandul, tetapi Tuhan punya rencana
istimewa baginya sehingga ia dikaruniai Yohanes, putra tunggalnya.
Yohanes pernah ditanya tentang identitasnya. Ia
hanya menjawab: “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun:
Luruskanlah jalan Tuhan!” (Yoh 1:23); Ada suara yang berseru-seru di padang
gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagiNya (Luk 3:4). Jadi boleh dikatakan bahwa Yohanes memang diutus secara
khusus oleh Tuhan untuk mempersiapkan kedatangan Yesus Kristus Putra Allah.
Mengapa ia mengakui dirinya sebagai suara? Karena dengan suaranya ia berseru
untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan dengan seruan Tobat, ia juga membaptis orang-orang yang datang kepadanya dengan air.
Pada hari kelahirannya ini, kita diingatkan
kembali oleh Penginjil Lukas bagaimana proses kelahirannya di dunia. Orang-orang yang tadinya
beranggapan bahwa Elisabeth mandul kini berdatangan ke rumahnya karena ada
berita sukacita. Ia melahirkan puteranya. Ini menjadi kesempatan istimewa bukan
hanya bagi keluarga Elisabeth dan Zakharias tetapi orang-orang itu juga
bersukacita dan memuji Tuhan Allah karena karyaNya yang ajaib bagi Elizabeth yang
disebut mandul itu. Mereka tidak hanya bergembira pada saat hari kelahiran Yohanes tetapi juga pada hari kedelapan dimana ia disunat dan dinamai Yohanes.Yohanes
berarti Allah berbelas kasih. Nama Yohanes ini memang memiliki power tersendiri
karena Zakharias yang tadinya bisu dapat berbicara kembali. Allah sungguh
berbelas kasih dan menyelamatkan. Yohanes juga istimewa karena tangan Tuhan atau
kuasa Tuhan menaunginya. Roh Kudus menyertai seluruh hidupnya.
Tuhan memang memiliki kuasa yang dahsyat.
Hal-hal yang sebenarnya tidak bisa terjadi akhirnya terjadi juga. Ini tentu
butuh iman yang mendalam kepada Tuhan sehingga rencanaNya sungguh dapat terjadi
di dalam hidup kita sebagai manusia. Elizabeth ibu Yohanes dan Zakharias
ayahnya tentu memiliki pergumulan hidup yang luar biasa. Mereka dihina, diolok
karena semua pengalaman di dalam keluarga tetapi mereka tetap berpasrah kepada
Tuhan. Tuhan pun memperhatikan iman mereka. Bagaimana dengan kita? Banyak kali
kita jauh dari Tuhan. Kita tidak mau mengikuti semua rancangan dan rencanaNya bagi kita. Padahal
tangan Tuhan senantiasa menyertai kita. Bukankah kita ini adalah makhluk
istimewa? Bukankah Ia sudah menciptakan kita sewajah denganNya dan ini berarti ia sangat mengasihi kita?
Yohanes bertumbuh menjadi pribadi yang
istimewa, penuh kuasa dan wibawa. Sebenarnya Nabi Yesaya di dalam dunia
Perjanjian Lama sudah benubuat juga dan nubuat itu berasal dari pengalaman pribadinya. Ia
berkata, “Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah hai bangsa-bangsa
yang jauh. Tuhan sudah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut
namaku sejak dari perut ibuku”. Pengalaman Yesaya kiranya mirip dengan
pengalaman dari Yohanes Pembaptis. Tuhan sudah memiliki rencana yang istimewa
baginya sejak masih di dalam kandungan ibunya.
Yesaya juga membagi pengalamannya terutama
keberanian yang ia miliki mulut sebagai pedang yang tajam, panah yang
runcing.Ia juga akan menjadi terang bagi bangsa-bangsa. Nubuat Yesaya ini luar biasa.
Tuhan menggenapi firmanNya di dalam diri Yesaya dan menjadi sempurna di dalam
diri Yohanes Pembaptis. Yohanes juga membawa terang untuk menerangi hidup orang dengan seruan tobat sambil menanti kedatangan Terang sejati yaitu Yesus Kristus.
Lukas juga melukiskan kedatangan Yesus yang
disiapkan oleh Yohanes Pembaptis di dalam Kisah Para Rasul. Di kisahkan juga
bahwa Paulus mengajar orang-orang Antiokhia sejarah keselamatan, dalam hal ini Allah telah membangkitkan Yesus Kristus, Juru
Selamat bagi Israel. Menjelang
kedatangan Yesus, Yohanes bertugas untuk menyerukan seruan tobat dan membaptis
dengan air. Yohanes bahkan dengan rendah
hati mengatakan bahwa ia menunduk dan membuka tali sepatu Yesus pun ia tidak
layak. Ia merendahkan diri, tetapi Yesus lebih merendahkan diri lagi untuk dibaptis Yohanes. Yesus adalah Tuhan dan jurus selamat kita.
Sabda Tuhan pada hari raya ini membantu kita untuk
menjadi suara yang baik bagi Tuhan dan sesama. Suara dalam arti apa? Dalam arti
Sabda Tuhan yang kita dengar hendaknya menjadi bagian di dalam hidup kita dan
dengan demikian kita dapat menjadi suara bagi sesama yang lain. Suara yang
menghibur dan menyelamatkan! Suara yang membuat banyak orang merasakan
kerahiman dan belaskasihan Tuhan. Suara yang turut menghantar mereka untuk menjadi dekat dan akrab dengan Tuhan. Dengan bantuan Tuhan anda dan saya, kita pasti menjadi suara yang baik!
Doa: Ya Santo Yohanes Pembaptis, ajarilah kami
untuk menjadi suara yang berseru dan membawa banyak orang untuk mengenal dan
mengasihi Yesus Kristus Tuhan kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment