Ibr 7:25-8:6
Mzm
40:7-10.17
Mrk 3:7-12
Merindukan Jamahan Yesus!
Hari ini seluruh Gereja Katolik merayakan Pesta St.
Fransiskus dari Sales. Fransiskus lahir di Chateau de Thorens, Savoya, 21
Agustus 1567. Ia berasal dari keluarga bangsawan Savoya, Prancis. Ayahnya
menghendaki agar Fransiskus belajar di sekolah terbaik d kota-kota La Roche-sur
Foron dan Annecy. Secara rohani ia dipercayakan kepada para Yesuit. Pada tahun
1583 ia masuk Kolese de Clemont di Paris. Ia pernah mengalami krisis iman
ketika menghadiri sebuah diskusi teologi tentang predestinasi. Paham ini
membuatnya gelisah sampai jatuh sakit karena isinya adalah manusia akan dihukum
masuk neraka. Krisisnya berakhir setelah ia mengunjungi Gereja kuno Santo
Etiene des Gres di Paris bulan Januari 1587. Ia berdoa di depan patung Bunda
Maria kemudian mengambil keputusan untuk masuk sebagai anggota ordo ketiga
Saudara Dina. Dia kemudian belajar Filsafat dan teologi di Paris Prancis dan
Padua, Italia. Dia ditahbiskan menjadi imam dan menjadi Rektor Katedral Geneva,
1593. Dia kemudian diangkat menjadi uskup dan berjuang mempertahankan kemurnian
iman Gereja katolik. Ia membaktikan dirinya penuh kasih sebagai gembala bagi kaum
papa miskin, bermatiraga dan sebagai pengkotbah ulung. Ia meninggal dunia
tanggal 28 Desember 1622 dan dimakamkan pada tanggal 24 Januari 1623.
Kehidupan St. Fransiskus dari Sales menginspirasikan kita
untuk memahami bacaan-bacaan hari ini terutama bacaan pertama dari surat kepada
Umat Ibrani. Selama beberapa hari ini kita mendapat gambaran tentang Yesus Kristus
sebagai Imam Agung. Imam Agung yang berbeda dengan para imam keturunan Harun.
Ciri khas sang Imam Agung adalah: saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang telah
dipisahkan dari orang-orang berdosa, ditinggikan mengatasi langit. Yesus Kristus
sebagai Imam Agung memang berbeda dengan para Imam di lainnya. Ia
mempersembahkan diriNya satu kali untuk selama-lamanya. Dia tidak menggunakan
hewan sebagai kurban persembahan tetapi Dia justru menggunakan diriNya sebagai
persembahan abadi. Inilah keunikan Yesus sang Imam Agung kita.
Di dalam dunia Perjanjian Lama, imam agung itu ditetapkan
berdasarkan aturan di dalam hukum Taurat. Yesus sebagai Putera sudah sempurna
selama-lamanya menjadi Imam Agung. Karena sempurna sebagai Imam Agung maka ia
berhak duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di Surga, melayani ibadat
di tempat yang mahakudus yaitu di dalam kemah sejati buatan Tuhan sendiri.
Tugas Yesus sekarang adalah sebagai satu-satunya Pengantara dari perjanjian
yang lebih mulia, yang di dasarkan atas janji yang lebih tinggi.
Luar biasa kasih Tuhan bagi manusia melalui Yesus Kristus. Ia
mengurbankan segalanya bagi manusia. Sebagai Imam Agung Ia memberi diriNya
secara total bagi umat manusia. Penginjil Markus memberi contoh-contoh konkret
peran Yesus sebagai Imam Agung. Banyak orang berdatangan dari Galilea,
Yerusalem, Idumea, seberang Sungai Yordan, Tirus dan Sidon. Mereka ingin
berjumpa dengan Yesus. Imamat AgungNya ditunjukkan dengan menyembuhkan banyak
orang. Banyak penderita berdesak-desakan mau mendekati Yesus untuk dijamah dan
disembuhkan. Mereka yang memiliki roh jahat, jatuh tersungkur dan berteriak, “Engkaulah
Anak Allah!”
Sabda Tuhan pada hari ini memfokuskan perhatian kita pada Tuhan Yesus sang Imam Agung kita. Dialah yang telah dijanjikan Bapa kepada kita melalui para nabi. Ia datang sebagai manusia seperti kita, mengalami penderitaan, wafat dan bangkit mengalahkan maut. dari situlah Ia dijunjung tinggi sebagai Mesias dan Imam Agung yang kekal. Dialah satu-satunya Pengantara kita, yang memperjuangkan kebahagian kekal dan penebusan yang berlimpah. Tugas kita sekarang adalah mewartakan kasihNya. Kita berusaha membuat Ia dikenal banyak orang dan mereka juga datang dan tinggal bersamaNya. Inspirator kita adalah St. Fransiskus dari Sales. Dia imam, gembala cinta kasih yang mempertahankan kemurnian iman Gereja Katolik.
Pertanyaan refleksi bagi kita adalah apakah kita memiliki kerinduan untuk mau datang dan membiarkan diri kita dijamah Yesus? Tentu saja kita juga berusaha menyentuhNya bukan hanya secara fisik karena tidak ada kemungkinan lagi tetapi dengan iman. Menyentuh Yesus dengan iman memiliki power of healing yang luar biasa. Kita butuh Yesus yang selalu dan selamanya menjamah dan menyembuhkan kita.
Doa: Tuhan semoga kami dapat memuliakan namaMu setiap hari. Amen
PJSDB
Sabda Tuhan pada hari ini memfokuskan perhatian kita pada Tuhan Yesus sang Imam Agung kita. Dialah yang telah dijanjikan Bapa kepada kita melalui para nabi. Ia datang sebagai manusia seperti kita, mengalami penderitaan, wafat dan bangkit mengalahkan maut. dari situlah Ia dijunjung tinggi sebagai Mesias dan Imam Agung yang kekal. Dialah satu-satunya Pengantara kita, yang memperjuangkan kebahagian kekal dan penebusan yang berlimpah. Tugas kita sekarang adalah mewartakan kasihNya. Kita berusaha membuat Ia dikenal banyak orang dan mereka juga datang dan tinggal bersamaNya. Inspirator kita adalah St. Fransiskus dari Sales. Dia imam, gembala cinta kasih yang mempertahankan kemurnian iman Gereja Katolik.
Pertanyaan refleksi bagi kita adalah apakah kita memiliki kerinduan untuk mau datang dan membiarkan diri kita dijamah Yesus? Tentu saja kita juga berusaha menyentuhNya bukan hanya secara fisik karena tidak ada kemungkinan lagi tetapi dengan iman. Menyentuh Yesus dengan iman memiliki power of healing yang luar biasa. Kita butuh Yesus yang selalu dan selamanya menjamah dan menyembuhkan kita.
Doa: Tuhan semoga kami dapat memuliakan namaMu setiap hari. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment