1Raj 18:20-39
Mzm 16:1-2a.4.5.8.11
Mat 5:17-19
Berkotbah dengan Tuhan!
Hari ini seluruh Gereja Katolik mengenang St. Antonius Padua atau St. Antonius de Lisboa. Ia terlahir dengan nama Ferdinand. Ia lahir di Lisabon, Portugal pada tahun 1195. Sewaktu masih muda, ia sangat tertarik untuk berdoa, belajar dan melakukan karya-karya rohani demi keselamatan jiwa-jiwa. Ia masuk Ordo Santo Agustinus di Coimbra dan ditahbiskan
menjadi imam. Setelah beberapa waktu berkarya, ia pindah ke Ordo
Saudara-saudara Dina, terdorong oleh teladan para martir Fransiskan. Ia diterima
dan mengganti nama menjadi Antonius. Sebagai seorang Fransiskan muda, Antonius
di kirim ke Afrika. Tetapi karena kesehatannya yang terus terganggu, ia
kemudian kembali lagi ke biara pusat. Di sana selain kegiatan doa dan belajar,
ia dengan senang hati mengerjakan tugas-tugas rumah yang paling hina.
Pada tahun 1221 ia berpartisipasi
dalam kapitel di Asisi yang dipimpin langsung oleh Santo Fransiskus. Pada saat
itu, ia diminta untuk berkhotbah. Semua saudaranya kagum akan khotbahnya yang
menarik dan mendalam. Sejak saat itulah,
Antonius mulai dikenal sebagai seorang pengkotbah ulung. Ia diutus untuk
berkhotbah kepada umat di Prancis, Italia dan Sisilia. Pada tahun 1231 ia
meninggal dunia di Padua dalam usia 36 tahun. Sejak wafatnya banyak orang
beriman meminta bantuannya. Mukjizat-mukjizat yang terjadi oleh pengantaraannya
terjadi dimana-mana. Ketika Sri Paus Pius XII (1939-1958) meresmikan
penggelaran Antonius sebagai “Pujangga Gereja”, ia mengatakan bahwa semua
ajaran yang disampaikan santo ini berjiwakan Injil Suci. Pengantaraannya amat
berkuasa menemukan kembali barang yang hilang terutama untuk kembalinya rahmat
pengudusan yang hilang karena dosa. Hingga saat ini dikenal dengan nama
Antonius Padua atau Antonius dari Lisabon.
Antonius memiliki kehebatan dalam
berkotbah. Sabda Tuhan disampaikan
dengan jelas dan banyak orang berubah di dalam hidupnya. Bagaimana menjadi
seorang pengkotbah yang baik? Tuhan Yesus dalam kotbah di bukit mengingatkan
bahwa diriNya datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan untuk
menggenapi atau menyempurnakannya. Ia juga mengingatkan para muridNya,
“Siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah Taurat, ia akan menduduki
tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.” Sebaliknya siapa yang meniadakan
salah satu perintah Taurat akan mendapat tempat yang paling rendah.
Tentu saja Yesus mengingatkan
para muridNya untuk setia dalam menerima dan mewartakan Sabda. Apa yang mereka
dengar dari Tuhan hendaknya membantu mereka untuk mengatakan seadanya kepada
“mereka yang dipanggil dan ditentukan Tuhan untuk mendengarnya”. Pewartaan itu
akan membantu semua orang untuk patuh dan taat pada perintah-perintah Tuhan.
Nabi Elia adalah contoh nabi yang taat pada sabda dan perintah Tuhan. Dia
mengakui dirinya sebagai nabi Tuhan dan berdoa supaya nabi-nabi Baal dan semua bangsa dapat mengetahui Tuhan dan
bahwa hanya Tuhanlah yang membuat hati mereka bertobat. Doa menjadi kekuatan
tersendiri bagi Elia untuk berkomunikasi dengan Tuhan.
Sabda Tuhan hari ini mengingatkan
kita pada dua hal penting. Pertama, supaya kita menjadi orang yang taat pada
rencana, kehendak dan perintah-perintah Tuhan. Santu Antonius Padua menunjukkan
kekudusannya dengan sikapnya yang taat dan diungkapkan dalam kotbah-kotbahnya
dengan Tuhan. Kedua, kita juga diingatkan untuk berdoa, membangun komunikasi
yang baik dan akrab dengan Tuhan. Nabi Elia memberi contoh yang baik yakni
mendoakan orang lain untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan. Bagaimana dengan
kita? Apakah kita memiliki waktu untuk berdoa demi pertobatan dan pertumbuhan
iman saudara-saudara yang lain?
Doa: Tuhan, ajarilah aku untuk
dapat mendoakan saudara-saudaraku.
PJSDB
No comments:
Post a Comment