Hari Raya Santa Maria Bunda Allah
Bil. 6:22-27
Gal. 4:4-7
Luk. 2:16-21
Lectio:
Setelah mendengar berita
kelahiran penyelamat dunia, para gembala cepat-cepat berangkat ke Betlehem, dan
mendapati Maria dan Yusuf serta Bayi yang terbaring di dalam palungan. Ketika
melihat Bayi itu, para gembala memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada
mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa
yang dikatakan gembala-gembala itu. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu
dalam hati dan merenungkannya. Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil
memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka
lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka. Ketika
genap delapan hari umurnya, Anak itu disunatkan, dan Ia diberi nama Yesus,
yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya.
Demikianlah Injil Tuhan kita.
Terpujilah Kristus
Renungan:
Belajarlah selalu pada Maria
Kita mengawali tahun 2020 dengan
sebuah ucapan yang biasa menjadi luar biasa: “Selamat Tahun Baru” khusus untuk
anda pendengar siaran Fresh Juice di mana saja berada. Semoga Tuhan
menganugerahkan berkat-berkat yang kita masing-masing butuhkan di tahun yang
baru ini. Pada hari pertama di awal tahun baru 2020 ini, kita merayakan
sekurang-kurangnya empat perayaan: pertama, perayaan tahun baru. Kedua,
perayaan hari perdamaian sedunia. Ketiga, Perayaan Hari Raya Santa Maria Bunda
Allah (Theotokos) dan keempat, Pesta nama Yesus. Dari keempat perayaan ini kita
masing-masing boleh mengenal dan memilih untuk merayakannya dengan meriah. Saya
merasa yakin bahwa dua perayaan yang disebutkan terakhir tidak akan
disepelehkan oleh putera dan puteri Bunda Maria. Saya sendiri akan lebih focus
pada sosok Bunda Maria Bunda Allah sebagai guru kehidupan kita dalam renungan
ini.
Santu Bernardus dikenal di dalam
Gereja sebagai seorang kudus yang begitu akrab dengan Bunda Maria. Ia pernah
berkata: “De Maria nunquam satis!” Artinya, tentang Bunda Maria, tidak pernah
ada kata yang cukup. Beliau merasa yakin bahwa setiap kali kita berbicara
tentang Bunda Maria, pasti selalu ada kata-kata baru untuk melukiskan kehidupan
Bunda Maria dalam pengalaman rohani kita. Sosok Bunda Maria selalu
menginspirasi kehidupan pribadi kita. Cobalah kita memperhatikan doa Litani
Santa Perawan Maria. Kita akan menemukan berbagai gambaran kasih manusia kepada
Bunda Maria, dan meskipun sudah banyak namun rasanya masih kurang dan perlu
ditambahkan lagi. Seorang sahabat saya mengakui bahwa ia senang berziarah ke
gua-gua Bunda Maria dan ia sendiri selalu berusaha untuk mengulangi lagi
peziarahannya.
Pada hari pertama dalam tahun
2020 ini kita berjumpa dengan sosok Santa Maria sebagai Bunda Allah
(Theotokos). Liturgi Gereja Katolik mengingatkan kita semua untuk memulai
setiap tahun yang baru dengan mensyukuri peranan Bunda Maria sebagai Bunda
Tuhan Yesus Kristus, satu-satunya Penebus kita. Jawabannya kepada Malaikat
Gabriel: “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu” merupakan
sebuah tanda kesiapan hidup Maria untuk ikut bekerja sama dalam karya penebusan
(co-redemptrix) manusia. Maka layaklah Bunda Maria diberi gelar: “Bunda Allah”.
Katekismus Gereja Katolik (KGK) mengajarkan kita: “Atas pengumuman bahwa ia,
oleh kuasa Roh Kudus akan melahirkan "Putera yang maha tinggi" tanpa
mempunyai suami (Luk 1:28-37), Maria menjawab dalam "ketaatan iman"
(Rm 1:5), dalam kepastian bahwa "untuk Allah tidak ada sesuatu pun yang
mustahil": "Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut
perkataanmu" (Luk 1:37-38). Dengan memberikan persetujuannya kepada Sabda
Allah, Maria menjadi bunda Yesus. Dengan segenap hati, ia menerima kehendak
Allah yang menyelamatkan, tanpa dihalangi satu dosa pun, dan menyerahkan diri
seluruhnya sebagai abdi Tuhan kepada pribadi dan karya Puteranya. Di bawah Dia
dan bersama Dia, dengan rahmat Allah yang mahakuasa, ia melayani misteri
penebusan (LG 56) (KGK, 494).
Berkaitan dengan hal ini, St.
Cirilius dari Alexandria (444) pernah berkata: “Bunda Maria, Bunda Allah, bait
Allah yang kudus yang di dalamnya Tuhan sendiri dikandung. Sebab jika Tuhan
Yesus adalah Allah, bagaimana mungkin Bunda Maria yang mengandung-Nya tidak
disapa sebagai Bunda Allah?” Maria menjadi Bunda Yesus Kristus, sang Allah
Putera. Dialah Sabda yang menjadi daging dan tinggal di antara kita (Misteri
Inkarnasi) dan kita sedang mengenangnya sepanjang masa Natal ini. Maria tidak
hanya menjadi Bunda Allah, dia juga menjadi Bunda kehidupan kita. Berkaitan
dengan peran Bunda Maria ini, Santo Wilhelmus mengatakan, “Maria, dengan
melahirkan Yesus Sang Penyelamat dan Kehidupan kita, membawa banyak orang
kepada Keselamatan; dan dengan melahirkan Sang Hidup itu sendiri, ia memberikan
kehidupan untuk banyak orang”.
Apa yang dapat kita pelajari dari
Bunda Maria pada hari ini?
Dari perikop Injil yang barusan
kita dengar bersama, Bunda Maria menunjukkan beberapa teladan hidupnya bagi
kita. Pertama, Bunda Maria menunjukkan dirinya sebagai ibu yang selalu hadir di
dalam keluarganya. Para gembala adalah orang-orang yang sederhana. Mereka saksi
kelahiran Yesus di Bethlehem. Mereka juga menjadi saksi bahwa Maria adalah
seorang ibu yang setia menemani Yesus Kristus, Anak Allah yang ia lahirkan dari
rahimnya sendiri. Dalam suka dan duka Maria selalu hadir dalam kehidupan
keluarganya. Maka dari Maria kita belajar untuk setia di dalam kehidupan
keluarga. Apakah anda adalah ibu, bapa dan anak yang setia seperti Maria?
Apakah anda adalah pasangan suami istri yang setia satu sama lain?
Kedua, Bunda Maria menunjukkan
dirinya sebagai seorang pendidik yang tulen. Ia ‘menyimpan segala perkara di
dalam hatinya dan merenungkannya’. Ini adalah ciri khas Maria sebagai seorang
pendidik pertama dan utama. Ia mengenal Yesus sebagai Anaknya dan semua
keunikan yang dimiliki-Nya sebagai Anak Allah. Para gembala dan semua orang
menunjukkan keheranan dan ketakjuban kepada Yesus saat itu. Maria mungkin merasa
heran juga tetapi keterbukaan imannya kepada Allah membuatnya mampu menjaga
rahasia Allah dan merenungkannya. Maria adalah seorang pendidik yang rendah
hati dan dapat menyimpan rahasia Yesus Puteranya. Apakah anda sebagai orang tua
benar-benar menjadi penddik pertama dan utama bagi anak-anakmu? Apakah anda
menjaga rahasia dan nama baik keluargamu?
Selamat Tahun Baru 2020 dan Bunda
Maria mendoakan kita sekarang dan di saat ajal menjemput kita.
Doa: Ya Santa Bunda Allah,
kepadamu kami memohon, lindungilah diri kami, lindungilah keluarga kami,
lindungilah bangsa dan negara kami supaya di tahun yang baru ini kami
benar-benar hidup di dalam rahmat Yesus Kristus Puteramu. Amen.
PJ-SDB
No comments:
Post a Comment