Seharusnya ‘BenCi’
Adalah Heidy Diana. Banyak di
antara kita yang mengenang penyanyi ini karena pernah mempopulerkan lagu ‘istilah
cinta’. Ada sebagian liriknya yang bunyinya: “Didalam kamus bercinta, selalu
saja memakai istilah, yang bukan didapat dari guru bahasaku: BENCI: Benar-benar
cinta…” Saya menduga bahwa banyak orang yang kaget saat mendengar istilah benci
yang seharusnya diperlawankan dengan cinta, ternyata bukan demikian. Benci itu
benar-benar cinta! Istilah cinta ini mestinya membantu banyak orang mengalami
transformasi diri supaya keluar dari zona energi negatif ke zona energi
positif. Artinya orang-orang yang terbiasa membenci orang lain berubah dari
dalam hatinya untuk mencintai sesamanya. Orang-orang yang suka mencari
kesalahan-kesalahan orang lain itu berubah untuk mencari yang terbaik di dalam diri
sesamanya. Orang-orang yang berhati keras berubah menjadi berhati lembut
sehingga mampu mengasihi.
Kata ‘benci’ dengan bentukannya
yang lain seperti membenci, dibenci dan kebencian sering kali menjadi tranding
topic di media sosial. Orang memang sadar bahwa setiap perkataan atau tulisan
itu memiliki daya kebencian yang kuat dan mematikan tetapi masih saja
mengungkapkannya melalui tulisan. Orang secara tidak sadar nimbrung dengan
mendukung ujaran kebencian itu sehingga menjadi sangat viral. Situasi sosial
ini memang sangat memprihatinkan karena banyak hal yang tidak sesuai dengan
kenyataan. Kalau saja anda dan saya yang menjadi korban ujaran-ujaran kebencian
di media sosial misalnya, mungkin kita akan merasa dunia ini sangat berbeda.Mungkin
tidak jauh dari sebuah neraka di dunia saat ini.
Rasa benci itu menjamur. Tuhan
Yesus sendiri menjadi korban ujaran kebencian ketika Yesus mengusir setan, ada
orang-orang tertentu yang tidak bersyukur. Mereka malah nyinyir dengan menunjukkan rasa benci mereka
kepada Yesus: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, kepala setan. Ada juga
yang mencobai Yesus dengan meminta tanda dari surga.” (Luk 11: 15-16). Mereka
melihat Yesus berbicara dan berkarya tetapi mereka malah tidak percaya dan
membenci. Yesus menjadi musuh bagi manusia yang hatinya tertutup kepada rahmat
Tuhan. Kebencian adalah milik orang-orang yang merasa diri lebih besar dari
Tuhan sang pencipta dan sesama manusianya. Apa untungnya anda membenci Tuhan
dan sesama manusia dalam hidupmu?
Mahatma Gandhi pernah berkata: “Cinta
tidak pernah meminta, ia senantiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi
tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta, disitu
ada kehidupan. Berbeda dengan kebencian yang membawa kepada kemusnahan.” Orang
hindu saja berpikiran sangat kristiani, universal dan dia melakukannya. Bagaimana
kita yang selaku bangga bahwa Allah kita adalah kasih? Benar Allah kita adalah
kasih (1Yoh 4:8.16), hanya manusianya yang tidak mau menyerupai penciptanya,
padahal Dia menciptakan manusia serupa dengan wajah-Nya. Mari kita belajar malu
dan berbenah diri. Janganlah membenci tetap berusahalah untuk benar-benar
cinta.
PJ-SDB
No comments:
Post a Comment