Siapakah musuhku?
Pada hari ini kita mengenang
santu Fransiskus dari Asisi. Orang kudus yang sangat berpengaruh dan melakukan
revolusi mental di dalam Gereja Katolik pada zamannya ini mengajarkan sebuah
persaudaraan yang utuh dalam diri, sesama dan alam sekitar kita. Sebagai
saudara berarti tidak ada cela bagi permusuhan. Saya mengingat sebuah
perkataannya ini: “Tidak ada yang bisa disebut musuh, semua adalah saudaramu,
dan tidak ada yang membahayakanmu. Kamu tidak memiliki musuh
kecuali dirimu
sendiri.”
Banyak kali kita dengan mudah
menghitung dan menganggap musuh-musuh
tertentu di dalam hidup kita. Bahkan ada musuh di dalam keluarga atau
komunitas kita sendiri. Orang benar-benar lupa bahwa musuh yang pertama dan
utama adalah diri kita sendiri. Kalau saja kita dapat menaklukkan diri kita
maka dengan sendirinya kita tidak akan bermusuhan dengan sesama dan alam
semesta.
Sekarang pikirkanlah siapakah
yang anda anggap sebagai musuhmu saat ini, dan katakanlah bahwa dia bukanlah
musuh melainkan saudaramu. Musuhmu adalah dirimu sendiri bukan orang lain.
Mari kita mendoakan doa Santu
Fransiskus ini dengan penuh iman:
Tuhan, jadikanlah aku pembawa
damai.
Bila terjadi kebencian, Jadikanlah
aku pembawa cinta kasih.
Bila terjadi penghinaan, Jadikanlah
aku pembawa pengampunan
Bila terjadi perselisihan, Jadikanlah
aku pembawa kerukunan.
Bila terjadi kebimbangan, Jadikanlah
aku pembawa kepastian.
Bila terjadi kesesatan, Jadikanlah
aku pembawa kebenaran.
Bila terjadi kecemasan, Jadikanlah
pembawa harapan
Bila terjadi kesedihan, Jadikanlah
aku sumber kegembiraan.
Bila terjadi kegelapan, Jadikanlah
aku pembawa terang.
Tuhan, semoga aku lebih mengibur
daripada dihibur
Memahami daripada dipahami,
Mencintai daripada dicintai.
Sebab dengan memberi aku
menerima,
Dengan mengampuni aku diampuni,
Dengan mati suci aku bangkit
lagi,
Untuk hidup selama-lamanya.
St. Fransiskus dari Asisi,
doakanlah kami. Amen.
PJ-SDB
No comments:
Post a Comment