Firman
telah menjadi manusia
Selamat
Natal. Setiap kali merayakan Hari Raya Natal, selalu ada satu perasaan
bahwa semua orang dikumpulkan menjadi satu keluarga besar. Mengapa?
Karena Tuhan Yesus lahir dan mempersatukan semua orang. Dia adalah Sabda Allah
(logos) yang ada sejak awal mula dan menjadi perantara penciptaan alam semesta.
Dia adalah cahaya bagi setiap pribadi dalam kegelapan dan kerelaan untuk
tinggal bersama manusia yang penuh dengan kerapuhan, kelemahan hidup.
Nabi
Yesaya menyadari peran Mesias maka ia berusah menghibur Bangsa Israel yang
masih berada di Babel bahwa Tuhan akan menjadi raja mereka. Ini merupakan
reaksi ketidakpercayaan akan raja manusia yang menjerumuskan mereka ke dalam
kesengsaraan. Oleh karena itu andalan mereka yang sebenarnya adalah Tuhan
Allah. Tuhan sebagai Raja akan membebaskan mereka dari Babel. Tepatlah seruan
ini: segala ujung bumi akan melihat keselamatan dari Allah kita. St. Paulus
mengatakan bahwa pada zaman dahulu Allah berbicara melalui para nabi kepada
nenek moyang mereka tetapi pada zaman akhir ini Allah berbicara dengan
perantaraan AnakNya. Dialah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah.
Dengan demikian setiap orang menjadi Anak Allah dan memiliki hak sebagai ahli
waris. Keselamatan bagi setiap orang.
Yohanes
menghubungkan kisah kelahiran yesus dengan kisah penciptaan (Kej 1:1-2:4). Pada
awal mula adalah Firman dan Firman itu adalah Allah. Allah berfirman maka
jadilah terang pada hari pertama penciptaan dan menjadi sempurna ketika Firman
Allah itu memiliki kuasa menciptakan manusia pria dan wanita sewajah dengan
Allah sendiri. Maka Firman telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Dia
adalah terang yang menerangi dunia yang gelap.
Natal
memiliki makna istimewa bagi kita. Karena Kristus kita menjadi Anak Allah dan
ahli waris. Dia adalah Raja bagi setiap manusia. Dia adalah Terang sejati yang
menerangi manusia. Dia sungguh Allah, Imanuel, Allah beserta kita.
Bersukacitalah atas cinta kasih Tuhan yang agung ini.
PJSDB
No comments:
Post a Comment