Cerdik seperti ular, tulus seperti merpati
Permenungan kita hari ini adalah nasihat Yesus kepada
para rasulNya: “Lihatlah, Aku mengutus
kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik
seperti ular dan tulus seperti merpati” (Mat 10:16).
Kita semua pasti sepakat untuk bertanya kepada Yesus, mengapa
harus menggunakan contoh ular dan merpati? Di dalam Kitab Suci dari Kitab
Kejadian sampai Kitab Wahyu terdapat sekitar 70 kali disebutkan ular sebagai
sejenis hewan.Misalnya dari awal Kitab Kejadian dikatakan, “Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat
yang dijadikan noleh Tuhan Allah” (Kej 3:1).Dan pada Kitab terakhir yaitu Wahyu dikatakan, “Malaikat menangkap naga si ular tua itu
yaitu iblis dan setan dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya” (Why 20:2). Nah
ular juga sering dikatakan licik. Ia berpura-pura melihat mangsanya tetapi
sekali memagut racunnya dapat mematikan mangsanya.
Merpati adalah jenis burung yang tulus. Di dalam Kitab Suci
disebutkan sebanyak 44 kali. Dari Kitab Kejadian 8:8 tentang merpati yang dilepaskan Nuh hingga para pedagang merpati di dalam Bait Allah (Yoh 2: 16). Merpati boleh terbang sampai menempuh jarak yang
jauh namun ia akan terbang kembali ke sangkarnya. Perhatikan orang-orang yang
hobinya membawa burung merpati dan melepaskan di tempat yang jauh. Merpati akan
terbang kembali ke sangkar asalnya. Tentu saja kecuali merpati yang buta maka
tidak akan kembali ke sangkar asalnya. Merpati yang berwarna putih menjadi
simbol kesucian dan perdamaian. Merpati juga menjadi simbol Roh Kudus.
Menjadi pertanyaan kita, mengapa Yesus mengatakan kepada para
rasulNya, “Lihatlah, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah serigala maka
kalian harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati”
Para Rasul yang diutus itu laksana domba yang penurut, tidak berdaya
tetapi mereka harus ingat bahwa Yesus adalah gembala yang baik yang selalu
menyertai mereka. Serigala adalah simbol orang-orang yang jahat yang dapat
menghancurkan hidup para rasul dan tugas perutusan mereka. Dari situ Yesus
menghendaki mereka untuk cerdik seperti ular dalam arti: ketika ada bahaya,
mereka jangan mengandalkan dirinya tetapi berlindung pada Tuhan sebagai gembala
yang baik. Tulus seperti merpati berarti ketika ada serigala yang datang, para
Rasul harus kembali kepada Yesus sebagai “sarang asalnya”. Merpati juga menjadi simbol kebajikan-kebajikan. Ketika mengalami perlakuan tertentu dari orang lain yang tidak enak sekali pun, perlu selalu berbuat baik. Perbuatan baik akan mengalahkan segala kejahatan. maka jadilah orang yang tulus dan cerdik.
PJSDB
No comments:
Post a Comment