Tit 3:1-7
Mzm 23:1-6
Luk 17:11-19
Semua karena rahmat
Tuhan!
Selama beberapa hari terakhir kita mendengar sabda Tuhan dari
surat Paulus kepada Titus. Dalam surat Pastoral ini, Paulus mengingatkan Titus
untuk mendampingi komunitas menyadari fungsi-fungsi tertentu di dalam
komunitas. Pertama para penatua atau pemimpin jemaat dengan kekudusan dan
ketertiban dalam hidupnya dapat membantu komunitas untuk bertumbuh . Kedua, dalam keluarga para orang tua, wanita
tua dan kaum muda menyadari peran mereka masing-masing untuk membangun
komunitas. Ketiga, seluruh komunitas diingatkan untuk menjadi orang yang taat
kepada para pemimpin. Ini adalah perikop yang hari ini kita sama-sama
mendengarnya.
St. Paulus mengingatkan Titus ,”Saudara terkasih, ingatkanlah semua orang agar tunduk pada pemerintah dan para penguasa.
Hendaklah mereka (jemaat) taat dan siap sedia melakukan setiap pekerjaan yang
baik.Jangan mereka memfitnah atau bertengkar. Hendaklah mereka selalu ramah dan
bersikap lemah lembut terhadap semua orang.” (Tit 3: 1-2). Mengapa Paulus
menghendaki ketaatan sebagai unsur penting dalam komunitas gereja perdana? Karena
ia menyadari bahwa sebelum mereka menerima Kristus dalam Pembaptisan, mereka
juga hidup dalam kegelapan dan sekarang
ini mereka harus bertobat. Ia berkata kepada Titus, “Sebab dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat,
menjadi hamba berbagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan
kedengkian, keji dan sangat membenci”. (Tit 3:3-4).
Di sini Paulus menghendaki adanya sebuah transformasi hidup
yang berdasar pada pertobatan. Mereka pernah memiliki masa lalu yang penuh dosa
maka sekarang mereka bertobat karena sakramen pembaptisan, mereka juga belajar
untuk menjadi taat kepada Tuhan dan kepada sesama di sekitarnya seperti para
pemerintah dan penguasa. Orang merdeka adalah orang yang memiliki wawasan untuk
bertumbuh bersama sebagai warga negara. St. Yohanes Bosco mengatakan kepada
para orang muda untuk bertumbuh menjadi warga negara yang jujur dan umat
beriman yang taqwa. Nah, ketaatan dalam semua aspek kehidupan merupakan hal
yang penting di dalam hidup sebagai pengikut Kristus. Ketaatan laksana pilar
yang penting dalam kebersamaan.
Setelah menekankan ketaatan sebagai bagian dari pertobatan,
Paulus dengan tegas mengatakan, “Di dalam
Yesus kita semua diselamatkan, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmatNya
berkat permandian kelahiran kembali dan
berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus yang sudah dilimpahkanNya kepada
kita lantaran Yesus Kristus.” (Tit 3: 5-6). Tuhan Yesus selalu menjadi
inspirator dalam segala perbuatan baik yang kita lakukan dalam pelayanan tetapi
yang terpenting adalah rahmatNya yang tiada habis-habisnya bagi setiap pribadi.
Orang-orang yang taat memiliki kemampuan untuk mendengar Tuhan
dengan baik dalam hidupnya dan dapat bersyukur atas segala yang Tuhan
anugerahkan kepada mereka. Penginjil Lukas hari ini mengisahkan sebuah mukjizat
yang dikerjakan Yesus. Ia menyembuhkan sepuluh orang kusta, sembilan orang
yahudi dan satu orang Samaria. Orang Samaria, orang asing inilah yang tahu
berterima kasih kepada Tuhan Yesus, sedangkan sembilan orang Yahudi tidak
berterima kasih. Mereka merasa penyembuhan diri mereka itu memang haknya mereka
karena sebagai umat kesayangan. Mereka sudah berada di zona nyaman sehingga
lupa berterima kasih. Penginjil Lukas sebenarnya mengajak kita untuk senantiasa
mengatakan “Thank you Jesus”, terima kasih Tuhan Yesus atas segala kebaikanMu.
Thank you Jesus karena rahmatMu kami menjadi baru dan layak sebagai anak dari
Bapa yang sama yang Engkau sapa Abba! Thank you Jesus karena Engkau
menyelamatkan kami bukan karena jasa-jasa kami, melainkan semata-mata karena
kerahimanMu.
Sabda Tuhan hari ini mengatakan kepada kita banyak hal yang
bagus untuk kita lakukan di dalam hidup setiap hari. Pertama, kita belajar untuk menjadi orang taat. Ketataatan adalah
pilar penting dalam kebersamaan. Ketaatan merupakan bagian pertobatan kita. Kedua, Keselamatan yang Tuhan berikan
bukan karena perbuatan baik kita tetapi itu urusanNya Tuhan karena segala
rahmat berasal daripadaNya. Lalu perbuatan baik, apakah tidak berguna?
Perbuatan baik itu juga patut diperhitungkan juga karena Tuhan memperkenankan
kita untuk bekerja bersamaNya. Ketiga,
bangunlah budaya bersyukur dan terima kasih. Kadang-kadang kita lupa berterima kasih kepada
Tuhan dan sesama. Kita sudah berhasil memiliki apa yang kita inginkan dan diam,
nyaman tanpa bersyukur. Apakah anda bisa bersyukur? Apakah anda bisa berterima
kasih? Say thanks to Jesus dong!
Doa: Tuhan ajarilah kami untuk menjadi taat dan tau bersyukur kepadaMu.
Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment