Kerinduan itu terjawab juga
Saya pernah diundang untuk merayakan misa peringatan 1000 hari wafatanya seorang bapak. Saya tidak mengenalnya secara pribadi tetapi kesan saya adalah bapa itu pasti seorang yang baik. Hal ini terbukti dengan banyaknya umat yang hadir, dan kelihatan mereka dari berbagai suku pula. Kesan saya ini terjawab ketika mendengar kesaksian-kesaksian dari umat yang hadir. Mereka mengingat jasa baiknya sebaga tokoh umat dan tokoh pendidikan di wilayah itu. Konon hingga akhir hidupnya ia menunjukkan pengabdian yang luar biasa. Satu hal yang tetap diingat Adalah orangnya disiplin, komitmen dan bersih. Dari banyak kesaksian hidup yang ada, saya tertarik dengan kesaksian puteranya sendiri. Inilah kesaksiannya: "Ayah saya memiliki sebuah kerinduan yakni setelah mengabdikan seluruh hidupnya di dunia ini, ia merindukan surga yang abadi. Ia selalu berdoa supaya kerinduannya ini terjawab. Hingga beberapa menit terakhir ia masih meminta kami supaya mendoakannya, kiranya kerinduannya akan surga terjawab. Saya yakin dan Percaya bahwa kerinduan ayahanda sudah terjawab yakni bersama sang Pencipta di Surga".
Masing-masing orang memiliki kerinduan. Sosok sang ayah hebat yang saya kisahkan ini, mengabdikan seluruh hidupnya sampai tuntas bagi Tuhan dan sesamanya. Pada akhirnya tinggal satu kerinduan yakni ia mau tinggal tetap bersama Tuhan. Kerinduannya merupakan gambaran harapannya kepada Tuhan. Ia percaya bahwa pada saat yang tepat ia juga akan ada bersama Tuhan dan menikmati kebahagiaan abadi. Kita semua pasti memiliki kerinduan yang sama. Apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Semua kebaikan yang kita lakukan di dunia ini, kita lakukan untuk Tuhan Yesus sendiri. Dialah yang membuka jalan keselamatan bagi kita. Dialah yang mendamaikan Allah Bapa dan kita sebagai manusia berdosa.
Tuhan Yesus yang satu dan sama adalah Raja semesta alam. Dia adalah sosok seorang raja yang senantiasa berbeda. Takhta kemuliaan-Nya adalah kayu yang kasar, mahkota kemuliaan-Nya sebagai raja adalah duri yang menembusi kepala-Nya yang mulia dan Dia seorang raja yang wafat tidak berbusana. Dia seorang raja yang senantiasa lain sebab, Ia mengalami penderitaan dan kemalangan hingga wafat di kayu salib. Ketika masih di atas kayu salib, ia masih diolok-olok dan dihina. Ia tidak membuka mulutnya untuk menepis semua olokan dan hinaan. Para prajurit yang menganiaya-Nya berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!" (Luk 23:37). Seorang penjahat yang ikut disalibkan juga berkata: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" (Luk 23:39). Para prajurit dan penjahat adalah gambaran orang berhati keras yang tidak mengakui ke-Allah-an dan kekuasaan Yesus Kristus.
Apa yang harus kita lakukan? Satu hal penting yakni butuh pertobatan. Kita belajar untuk tahu diri bahwa kita juga orang berdosa. Mari kita saling menasihati sebagai sesama orang berdosa: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." (Luk 23:40-41). Dan Yesus akan memberi tempat yang dijanjikan-Nya: "Dan, jika Aku pergi dan menyediakan sebuah tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawamu kepada-Ku supaya di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yoh 14:3). Dan betul sekali ketika Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk 23:43). Hal terpenting adalah kita berani memohon supaya Yesus memberi tempat kepada kita. Lihatlah, orang sejahat apapun mendapat tempat di surga sebab ia memohon kepada Yesus dengan semangat bertobat dan rendah hati: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (Luk 23: 42).
Yesus adalah Raja kita. Dialah Raja dari segala raja yang ada di atas muka bumi. Dialah Raja abadi, Tuhan atas segala-galanya. Terima kasih Tuhan Yesus dan Selamat Hari Raya Yesus Kristus Raja semesta alam. Yesus adalah kerinduan kita dan semoga kerinduan itu menjadi kenyataan ketika Ia datang sebagai Raja
PJ-SDB
No comments:
Post a Comment