Menjadi orang tua yang....?
Seorang sahabat datang ke pastoran dan share dengan saya suka dan dukanya sebagai orang tua dari seorang putera semata wayang. "Pastor, susah banget jadi orang tua ya." Demikian ia berkata. "Berapa jumlah anakmu?" "Satu putera" jawabnya. "Usianya 12 tahun, kelas 2 SMP." lanjutnya. Saya bertanya,"Susahnya di mana? Bukankah punya anak itu membahagiakan?" Ia menjawab, "Bahagia tentu saja, tetapi saat ini dia tidak lagi seperti dulu.
Melawan orang tua, malas belajar, selalu membantah, boros." Setelah banyak mendengar sharingnya saya mengatakan bahwa kita semua pernah melewati masa remaja. Masa remaja dulu berbeda dengan masa remaja sekarang. Karena itu jadilah orang tua yang baik!
Pesan yang tersembunyi dari sharing ini adalah bagaimana menjadi orang tua yang sungguh-sungguh Bapa dan Mama bagi anak-anak. Saya teringat dalam Kitab Amsal tertulis demikian: "Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17) Firman Tuhan ini mempertegas panggilan sebagai orang tua dan tugas utama sebagai pendidik. Mendidik anak secara efektif di dalam keluarga akan memberikan ketentraman dan sukacita kepada orang tua.
Apa yang harus dilakukan orang tua? National Institute of Child Health and Human Development (NICHHD) memberikan metode RPM3. RPM3 merupakann singkatan dari: Responding (menjawabi dengan tepat kehidupan anak), Preventing (mencegah perilaku-perilaku beresiko negatif), Monitoring (mengawasi interaksi anak dan lingkungannya), Mentoring (membantu secara efektif anak untuk memiliki perilaku-perilaku ayang dikehendaki), Modelling (diri orang tua sebagai model yang positif dan konsiten bagi anak-anak).
Pendekatan ini mengatakan bagaimana melakukan sesuatu untuk anak-anak. Orang tua yang efektif dapat mempengaruhi anak dan perilakunya. Orang tua yang konsisten dapat menempatkan diri di mana apa yang dikatakannya sama dengan apa yang diperbuatnya. Orang tua yang aktif selalu hadir dalam kehidupan anaknya. Orang tua yang atentif selalu menaruh perhatian pada semua kebutuhan dan hal-hal yang terjadi dalam diri anaknya.
Hai para orang tua di mana posisimu?
PJSDB
No comments:
Post a Comment