Hari Jumat Pekan Paskah V
Kis 15:22-31
Mzm 57:8-9.10-12
Yoh 15:12-17
Dialah yang memilih dan menetapkan...
Seorang ibu dengan status sebagai
single parent pernah sharing pengalaman parentingnya. Sejak usia muda, Ia memilih
tetap menjadi single parent setelah suaminya meninggal dalam kecelakaan lalu
lintas. Untuk membesarkan puteranya, ia harus bertindak sebagai ibu sekaligus
ayah. Pada hari puteranya diwisuda sebagai Sarjana, ia merasa bahwa mujizat Tuhan itu nyata
dalam hidup. Ia telah mengurbankan segala-galanya bagi puteranya dan sekarang
ia merasakan hasilnya. Baginya, sang putera adalah sahabat yang selalu
meneguhkan. Sekarang ia boleh merasa bahagia karena Tuhan memihaknya. Ia berkorban dan anaknya berhasil menjadi orang yang sukses. ia juga mengakui tetap bersyukur kepada Tuhan karena karya besar bagi keluarganya.
Dalam amanat perpisahanNya Yesus
berkata kepada para MuridNya, “Inilah perintahku supaya kalian saling mengasihi
sama seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak adak kasih yang paling agung dari
pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” Relasi
dengan Tuhan bukan hanya sekedar relasi pertemanan atau sebagai kawan tetap
sebagai sahabat. Dia menyapa kita bukan sebagai hamba karena Dia memberi martabat
baru kepada kita sebagai sahabatNya. Yesus juga mengatakan bahwa Dialah yang
memilih dan menetapkan orang-orang yang percaya kepadaNya untuk pergi dan
menghasilkan buah yang banyak. Buah yang dimaksudkan adalah iman semakin berkembang, cinta kasih semakin subur dan harapan akan keselamatan dari Tuhan semakin besar.
Cinta kasih menjadi sempurna
ketika ada pengorbanan diri. Pengorbanan Yesus dirasakan oleh para muridNya
dalam peristiwa Paskah. Yesus menunjukkan kasihNya melalui pengorbanan sampai tuntas di kayu salib dan bangkit dengan mulia. Dia bahkan masih menjanjikan penghibur bagi kita. Pengalaman ini juga yang mendorong para murid untuk
menjaga keutuhan Gereja. Meskipun ada persoalan dalam komunitas Gereja perdana,
namun para Murid dengan bantuan Roh Kudus mengatasinya dengan menerima semua
orang, baik Yahudi maupun orang-orang asing, yang bersunat atau tidak bersunat
untuk menikmati keselamatan dari Tuhan. Perutusan Yudas dan Silas menunjukkan
karya Roh yang mempersatukan semua orang untuk percaya pada Kristus dengan
meninggalkan hidup lama: menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan
kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang dicekik dan dari
percabulan.
Sabda Tuhan mengajak kita untuk
memahami bahwa cinta kasih yang benar itu dibangun di atas pengorbanan diri.
Cinta kasih itu bukan berasal dari kata-kata atau lidah tetapi dalam perbuatan
nyata dan dalam kebenaran. Yesus adalah sumber cinta kasih yang benar. Dia
tidak hanya berbicara bahwa Dia mengasihi kita tetapi Dia juga berkurban untuk
mewujudkan cinta kasihNya itu. Bagaimana dengan kita? Apakah kita hanya pandai
berteori tentang cinta tetapi tidak mampu melakukannya dalam perbuatan dan
kebenaran? Pandanglah Yesus tersalib dan lihatlah dengan iman sungai kasihNya.
Kita semua juga diajak untuk selalu bersyukur kepada Tuhan. Mengapa? Karena kita masuk dalam rencana Allah: Dialah yang memilih dan menetapkan kita untuk pergi dan menghasilkan buah yang banyak. Memilih dan menetapkan adalah karya Tuhan bagi setiap orang. Lebih lagi ketika kita merenungkan sakramen pembaptisan sebagai saat awal kita dipilih dan ditetapkan oleh Tuhan menjadi orang kudusNya.
Doa: Tuhan, terima kasih karena Engkau telah memilih dan menetapkanku sebagai sahabat yang mengabdi Engkau. Semoga perutusanku menghasilkan banyak buah di mana semakin banyak orang mengimani Engkau sebagai satu-satunya Tuhan dan Allah kami. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment