1Ptr 18-25
Mzm 147: 12-13.14-15.19-20
Mrk 10:32-45
Ia menebus kita dengan DarahNya!
Pada suatu sore saya mendengar
suara anak tetanggaku. Ia menyanyikan sebuah lagu berjudul “Seperti yang Kau
ingini”. Lagu ini pernah dipopulerkan oleh Nikita. Ia menyanyikan
berulang-ulang sampai aku sendiri mengikutinya dari kamarku juga…: “Bukan dengan barang fana, Kau membayar
dosaku. Dengan darah yang mahal, tiada noda dan celah. Bukan dengan emas perak,
Kau menebus diriku, oleh segenap kasih dan pengorbananMu.. Ku telah mati dan
tinggalkan, jalan hidupku yang lama, semuanya sia-sia dan tak berarti lagi.. Hidup
ini kuletakkan pada mesbahMu ya Tuhan, jadilah padaku seperti, yang Kau ingini.”
Sebuah lagu yang indah dan sudah popular di kalangan umat.
Sambil mengingat kembali lirik
lagu ini, pikiranku tertuju pada bacaan pertama pada hari ini. Petrus
mengatakan kepada umat di Asia kecil bahwa mereka ditebus dari cara hidup
mereka yang lama, yakni cara hidup yang sia-sia karena warisan nenek moyang
mereka. Mereka ditebus bukan dengan barang yang fana, bukan juga dengan emas
atau perak tetapi dengan Darah yang mahal yaitu Darah Kristus sendiri. Mengapa
Kristus harus menumpahkan darahNya? Bagi Petrus, karena Kristus sudah dipilih
sebelum dunia dijadikan untuk menebus manusia. Melalui Dia, banyak orang
menjadi percaya kepada Allah Bapa. Allah sendirilah yang membangkitkan Yesus
Kristus dari kematianNya serta memuliakan Dia. Dari sinilah iman dan harapan
bertumbuh dan terarah hanya kepada Allah. Apa yang harus diperbuat? Petrus
menganjurkan mereka supaya dengan iman dan harapan, mereka dapat bertumbuh
dalam kasih persaudaraan yang tulus. Hukum kasih harus ditegakkan bagi semua
orang beriman. Iman, harapan dan kasih sebagai tiga kebajikan teologal harus selalu
mengalami pemurnian dan penguatan dari Sabda Tuhan.
Yesus menebus manusia dengan
DarahNya yang mahal. Ia tidak mengurbankan orang lain menjadi korban tetapi
justru mengurbankan diriNya sendiri sebagai korban, laksana anak domba.
Penginjil Markus mengantar kita untuk memahami misteri penebusan Yesus. Pada
suatu kesempatan Yesus dan para muridNya melakukan perjalan ke Yerusalem. Ia berkata
kepada para muridNya: “Sekarang kita
pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat.” Yesus menjelaskan lebih lanjut pengalaman penderitaan,
wafat dan bangkitNya. Sambil menjelaskan penebusanNya yang berlimpah kepada
para muridNya ternyata muncul tantangan
baru di dalam komunitasNya Yesus. Para muridNya ternyata memiliki ambisi-ambisi
tertentu dalam mengikuti Yesus. Anak-anak Zebedeus misalnya, meminta kepada
Tuhan Yesus posisi yang penting di sebelah kiri atau kananNya. Mereka tentu
merasa bahwa menjadi orang terkenal atau punya posisi tertentu itu adalah
kehebatan. Ini sangat manusia. Bagi Yesus, orang hebat adalah orang yang mau
melayani dan menderita demi kebaikan sesama. Orang hebat adalah mereka yang
menyerupai Yesus yang datang bukan untuk dilayani melainkan melayani bahkan
mengurbankan diriNya, menebus manusia dengan darahNya yang mahal.
Sabda Tuhan pada hari ini
mengingatkan kita akan makna pengorbanan diri. Berkorban demi diri sendiri jauh
lebih mudah dari pada berkorban demi orang lain. Namun pada hari ini, Yesus
mengoreksi kita. Dia mengurbankan diriNya dengan menumpahkan darahNya yang
mahal untuk keselamatan kita. Dia tidak menggunakan emas atau perak atau
menjadikan orang lain menjadi korban tetapi diriNya sendiri adalah korban
laksana anak domba. Pengurbanan Kristus
hendaknya membuat kita sadar untuk tetap hidup dan bertumbuh dalam iman,
harapan dan kasih.
Sabda Tuhan juga memanggil kita
untuk meninggalkan ambisi-ambisi manusiawi, semua proyek pribadi demi ketenaran
atau kepopuleran pribadi. Hendaklah tumbuh prinsip ini: “Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna. Kami hanya dapat melakukan
apa yang harus kami lakukan.” (Luk: 17:10). Artinya bahwa dengan
meninggalkan ambisi-ambisi tertentu orang dapat memfokuskan perhatiannya hanya
untuk melayani Tuhan dan sesama. Bagaimana
dengan anda? Apakah masih mau menyimpan seluruh harta yang fana ini? Atau justru
berbagi dengan sesama yang sangat membutuhkan membuat hasil yang dicapai baik
adanya.
Doa: Tuhan Engkau sungguh baik!
Jagalah dan lindungi kami semua. Amin
PJSDB
No comments:
Post a Comment