Hari Sabtu, Pekan Biasa XXVII
Yl 3:12-21
Mzm 97:1-2.5-6.11-12
Luk 11:27-28
Tuhanlah Hakim yang Adil!
Bangsa Israel
sedang menata kehidupan mereka di Yerusalem. Sambil perlahan-lahan mereka
menikmati hidup kembali sebagai orang merdeka, Tuhan mengingatkan mereka untuk
selalu siap-siaga menyambut hari Tuhan. Tuhan sendiri adalah hakim yang adil,
Dialah yang akan mengadili orang yang hidup dan mati. Pada saat ini kita sebagai Gereja juga
percaya bahwa Yesus akan datang kembali untuk mengadili orang yang hidup dan
mati. Orang-orang jahat akan mendapat hukuman setimpal dengan kejahatan mereka,
sedangkan orang-orang baik akan mengalami kemuliaan Tuhan selamanya di Surga.
Pada hari ini
kita kembali mendengar nubuat Yoel tentang hari Tuhan. Yoel bernubuat bahwa
hendaknya segala bangsa bergerak dan
maju ke lembah Yosafat karena di sana Tuhan akan duduk dan mengadili
semua bangsa yang berasal dari segala penjuru. Lembah Yosafat sebenarnya
merupakan sebuah bahasa simbolis yang dipakai untuk menunjukkan penghakiman di
pihak Tuhan Allah. Yosafat berarti Yahwe menghakimi. Nama ini lalu dihubungkan
dengan Allah yang datang untuk mengadili orang yang hidup dan mati. Lembah
Yosafat menjadi simbol lembah penentuan untuk menghakimi umat manusia. Di
Yerusalem dikenal lembah Kidron (Yeh 38-39; Mi 4:11-14; Za 12:2-6).
Dampak dari
pengadilan Tuhan adalah segala sesuatu dibaharui oleh Tuhan. Yerusalem akan
menjadi kudus sehingga orang-orang takkan melintasinya lagi. Gunung-gunung akan
meniriskan anggur baru, bukit-bukit akan mengalirkan susu, segala sungai akan
mengalirkan air. Di rumah Tuhan akan muncul mata air untuk membasahi lembah
Sitim. Bangsa-bangsa asing seperti Mesir akan menjadi sunyi sepi, Edom menjadi
padang Gurun tandus. Tuhan menyiksa kedua bangsa asing ini karena mereka pernah
melakukan kekerasan terhadap keturunan Yehuda. Yehuda akan tetap didiami
selamanya, Yerusalem masih tetap didiami turun temurun.
Nubuat Yoel
ini memang menarik perhatian kita karena menunjukkan wajah Yahwe sebagai hakim
yang paling adil. Apa yang Tuhan lakukan? Tuhan tetap berusaha untuk
menyadarkan kita semua bahwa kita orang berdosa dan perlu bertobat supaya layak
mendapatkan penebusan yang berlimpah dari Tuhan. Jadi hal pertama yang harus
kita pikirkan adalah kesadaran bahwa diri kita orang berdosa. Kalau kita
mengenal diri kita seperti ini, lalu kita memandang Tuhan yang akan mengadili
kita. Pengadilan Tuhan itu didasarkan pada berapa perbuatan kasih yang sudah
kita lakukan untuk saudara yang paling kecil dan hina. Mereka ini adalah
Tuhan Yesus kecil di tengah-tengah kita.
Mereka dikirim oleh Tuhan supaya kita mengasihi mereka. Bersukacitalah di dalam
Tuhan. Orang-orang benar akan bersukacita selamanya dalam Tuhan. Orang-orang
yang tidak setia dalam hal ini bangsa-banagsa asing akan menerima ganjaran dari
Tuhan.
Orang-orang
benar adalah mereka yang hidup layak di hadirat Tuhan, mereka ini mendengar
suara Tuhan dan melakukannya di dalam hidup setiap hari. Orang-orang benar
disapa oleh Yesus sebagai orang yang bahagia di dalam hidupnya. Yesus berkata: “Berbahagialah
mereka yang mendengar Sabda Tuhan dan memeliharanya”. Dengan mendengar Yesus
maka relasi kita semakin terbuka denganNya bahkan melampaui relasi sebagai keluarga.
Hari ini Yesus memuji ibuNya dan memuliakannya karena dialah manusia pertama
yang mendengar Sabda dan melakukannya di dalam hidupnya. Apakah kita juga bisa
menyerupai Bunda Maria yang setia mendengar Sabda Tuhan dan melakukannya?
Doa: Tuhan,
semoga kami mampu mendengar suaraMu dan melakukannya di dalam hidup setiap
hari. Amen
PJSDB
No comments:
Post a Comment