Hari Rabu
Pekan Biasa X
2Kor 3:4-11
Mzm 99:5-9
Mat 5:17-19
Luhurnya Kehendak Allah
Di dalam setiap Tarekat hidup membiara terdapat konstitusi
dan regulasi yang patut ditaati oleh setiap anggotanya. Konstitusi dan
regulasi biara diperkenalkan kepada para calon dan dihayati ketika mengikrarkan
kaul-kaul kebiaraan. Pada prinsipnya konstitusi dan regulasi merupakan
ringkasan injil dan nasihat-nasihatnya juga spiritualitas pendiri untuk dihayati oleh setiap anggotanya. Di
dalam konstitusi dan regulasi diyakini ada kehendak Allah yang harus dilakukan
secara nyata oleh setiap anggota biara. Ada nasihat-nasihat Injil menyangkut
ketaatan, kemiskinan dan kemurnian yang diikrarkan secara umum baik sifatnya
sementara maupun kekal. Nasihat-nasihat injili merupakan penafsiran kehendak
Allah. Dengan demikian orang
harus mengetahui dan melaksanakannya hari demi hari menuju kekudusan.
Penginjil Matius hari ini membantu kita untuk memperdalam
Sabda Bahagia dengan melihat hubungan antara Yesus dan hukum Taurat. Kepada
orang-orang yang datang kepadaNya, Ia berkata: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau Kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya melainkan
untuk menggenapinya”. Dengan perkataanNya ini menunjukkan bahwa Yesus
adalah Penggenap atau Penyempurna semua hukum dan Kitab para nabi. Yesus
menggenapi semua hukum, Ia menjadikan hukum Taurat dan Kitab Para nabi menjadi sempurna secara total. Misalnya tentang hari Sabat, Yesus memang
memperhatikan hari Sabat tetapi Ia dengan tegas mengatakan: Hari Sabat dibuat
untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabath. Ia mengetahui Hukum Taurat maka
Ia mengajarkannya secara baru dalam bentuk hukum kasih: “Kasihilah Tuhan
Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap
kekuatan” (Ul 6:5) dan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Im
19:18). Santo Paulus mengajarkan bahwa kasih merupakan pemenuhan dari hukum
(Rom 13:10). Tuhan Yesus mengakui keabsahan hukum Taurat dan Kitab para nabi dan
Ia mengajarkannya dengan hidupNya yang nyata dan sabdaNya supaya hukum itu
dapat dihayati secara sempurna oleh manusia.
Mengapa Yesus mengatakan bahwa diriNya menggenapi hukum
Taurat dan bukan menolaknya? Karena hukum Taurat itu mengandung kehendak Allah
yang harus dilakukan oleh Yesus sendiri yakni menyelamatkan umat manusia. Itu
sebabnya Ia mengatakan “bukan untuk meniadakan tetapi menggenapinya”. Ia
menggenapi kehendak Allah dengan mengurbankan diriNya, mengasihi sampai tuntas!
Bagaimana dampaknya bagi para pengikut Kristus? Kita sebagai orang-orang yang
percaya kepada Kristus juga diajak untuk melihat nilai rohani hukum Taurat dan
Kitab para nabi. Nilai rohaninya terletak pada kehendak Tuhan di dalamnya. Itu
sebabnya tidak ada seorang pun yang diperbolehkan mengurangi atau menghilangkan
kehendak Allah yang menyelamatkan di dalam hukum Taurat. Justru tugas seorang
Kristiani adalah melakukan dan mengajarkannya di dalam hidupnya sesuai dengan
Hukum baru yang diajarkan Kristus sendiri.
Yesus juga mengajar kita bahwa Kitab perjanjian Lama adalah
bagian yang integral dari Pewahyuan Ilahi. Allah sendiri mewahyukan diriNya
melalui para nabi. Pada zaman dahulu umat Israel selalu berkumpul bersama di
Sinagoga untuk mendengar Sabda Tuhan dan melakukannya di dalam hidup mereka.
Kita juga dipanggil untuk mendengar Sabda dan melakukannya hari demi hari.
Bacaan Injil hari ini memiliki makna yang sangat mendalam bagi
kita. Mari kita menghayati hukum yang sudah ditafsirkan secara baru oleh Tuhan
Yesus yakni hukum kasih dengan mengasihi Tuhan Allah dan mengasihi sesama kita.
Pertanyaan-pertanyaan penuntun bagi kita semua adalah: Apakah anda mampu
mengasihi? Apakah anda melakukan kehendak Allah? Kita semua punya satu
panggilan yaitu melakukan kehendak Allah!
Paulus dalam bacaan pertama mengatakan bahwa kesanggupannya
adalah pekerjaan Allah. Tuhanlah yang memberikan RohNya untuk memampukan mereka
untuk menjadi pelayan perjanjian baru dalam Roh bukan dengan hukum tertulis.
Bagi Paulus, hukum tertulis itu mematikan sedangkan Roh menghidupkan. Kemuliaan
dan pelayanan Roh itu lebih tinggi dari kemuliaan Musa dengan wajahnya yang
bercahaya di hadapan umat Israel.Pelayanan Roh membawa kepada kehidupan.
Artinya pelayanan ini benar-benar di dasarkan pada keyakinan dan kasih. Paulus
menghayati semua ini hingga akhir hidupnya.
Sabda Tuhan hari ini mengarahkan kita semua untuk mentaati
kehendak Allah di dalam hidup kita. Mentaati kehendak Allah dalam arti
mengikuti gerakan Roh Kudus di dalam hati kita masing-masing. Sikap legalitas
yang banyak kali dituntut tidaklah berguna. Orang dapat menjadi munafik demi
hukum. Orang justru diharapkan untuk mengajar dan melakukan kehendak Allah di
dalam hidup setiap hari. Hal terpenting adalah segala rencana Tuhan dan kehendakNya
harus dilaksanakan di dalam hidup setiap hari.
Doa: Tuhan, bantulah kami untuk bertumbuh sebagai anak-anakMu
yang memiliki kemampuan untuk mengasihi.
PJSDB
Terima kasih Pater, sudah mengingatkan kami untuk setia hidup dalam bimbingan Roh Kudus.
ReplyDelete