Rm 14:7-13;
Mzm 27:1.4;13-14;
Luk 15:1-10
Allah Peduli
Kita selalu mendengar kata-kata bijak ini: "Jadilah
dirimu sendiri! Hanya anda sendiri
yang bisa menjadi diri anda. Tidak seorang pun mampu menggantikan posisi
anda. Jadi anda tidak perlu menjadi siapa-siapayang lain, melainkan hanya perlu
menjadi diri sendiri."
Pengalaman menunjukkan bahwa kadang-kadang kita pandai membandingkan diri kita dengan orang lain misalnya: "Mengapa saya tidak pernah tampil hebat dan sepintar dia?" Kita juga sering tidak puas dengan diri kita sendiri dan apa yang sudah atau sedang kita capai. Sulit sekali untuk menerima kelebihan apalagi kekurangan kita. Inilah keunikan hidup setiap pribadi manusia dalam hidup bersamanya dengan sesama dan Tuhan.
Injil hari ini menceritakan tentang kepedulian
Tuhan Yesus terhadap orang-orang berdosa yang berniat untuk bertobat. Tuhan,
ibarat gembala yang baik yang mencari satu ekor domba yang tersesat dan menyelamatkannya
atau seperti seorang ibu yang mencari satu dirhamnya
yang hilang. Sikap mencari ini selalu dimiliki Tuhan yang mencari dan menemukan manusia yang berdosa untuk diselamatkan.Mengapa? Karena Tuhan memiliki rasa belaskasihan dan cinta kasih tanpa batas bagi
setiap pribadi manusia. Sebagai gembala yang baik, Ia senantiasa mencari, mendampingi dan membimbing orang
berdosa untuk bertobat. Memang,yang dikehendakiNya bagi umat manusia adalah pertobatan
dan hidup layak di hadiratNya.
Buah pertobatan adalah sukacita seperti yang dialami sang gembala yang menemukan domba dan ibu yang menemukan dirhamnya. Pertobatan orang berdosa juga membawa sukacita istimewa di bumi dan di surga. Suka cita di bumi karena setiap orang saling menerima dan memahami. Sukacita di surga karena semua orang merasa dikasihi dan diterima apa adanya oleh Tuhan. Bisa dibayangkan ketika bertemu dengan satu orang berdosa yang bertobat, Tuhan berkata: "Saya mengasihimu melebihi sembilan puluh sembilan temanmu yang tidak tersesat, yang selalu membenarkan dirinya dan tidak berpikir bahwa dirinya juga orang berdosa." Hal ini tentu sejalan dengan pikiran Paulus. Santu Paulus dengan tepat mengatakan kita semua adalah milik Tuhan. Karena itu, baik hidup atau pun mati kita tetaplah milik Tuhan.
Buah pertobatan adalah sukacita seperti yang dialami sang gembala yang menemukan domba dan ibu yang menemukan dirhamnya. Pertobatan orang berdosa juga membawa sukacita istimewa di bumi dan di surga. Suka cita di bumi karena setiap orang saling menerima dan memahami. Sukacita di surga karena semua orang merasa dikasihi dan diterima apa adanya oleh Tuhan. Bisa dibayangkan ketika bertemu dengan satu orang berdosa yang bertobat, Tuhan berkata: "Saya mengasihimu melebihi sembilan puluh sembilan temanmu yang tidak tersesat, yang selalu membenarkan dirinya dan tidak berpikir bahwa dirinya juga orang berdosa." Hal ini tentu sejalan dengan pikiran Paulus. Santu Paulus dengan tepat mengatakan kita semua adalah milik Tuhan. Karena itu, baik hidup atau pun mati kita tetaplah milik Tuhan.
Apa yang
harus kita lakukan? Memiliki semangat gembala baik seperti Yesus: "mencari satu yang
tersesat untuk diselamatkan." Janganlah bersikap seperti orang Farisi yang
selalu mencari perpecahan (Farisi: perushim
artinya terpisah-pisah) atau mudah menghakimi orang lain. Hendaklah kita
juga menyerupai Yesus yang berbelas kasih, mengasihi dan mengampuni. Jadilah dirimu sendiri dan Tuhan akan melakukan yang terbaik. Ia juga peduli denganmu. PJSDB
No comments:
Post a Comment