Hari Raya Tritunggal Mahakudus.
Ams 8:22-31
Mzm 8:4-5.6-7.8-9
Rm 5:1-5
Yoh 16:12-15
Credo ut Intelligam!
Pada hari ini kita merayakan Hari
Raya Tritunggal Mahakudus. Tritunggal dari bahasa Latin Trinitas. Allah yang
kita imani itu Esa atau satu tetapi dalam tiga pribadi yang berbeda yakni
Bapa, Putra dan Roh Kudus. Pribadi-pribadi Ilahi yang kita sapa sebagai Bapa,
Putra dan Roh Kudus selalu kita sebut ketika membuat tanda salib sebagai tanda
kemenangan kita. Ziarah hidup kita selalu menuju kepada Bapa, mengikuti jejak
Yesus PutraNya dan jiwai oleh RohNya yang kudus. Ketika merayakan Ekaristi,
kita juga menyapa Allah Tritunggal Mahakudus melalui tanda salib dan doa
kemuliaan serta Aku Percaya.
Ada seorang muda yang datang kepadaku
dan mengatakan bahwa Ia belum mengerti ajaran Tritunggal Mahakudus. Baginya,
ajaran Tritunggal Mahakudus itu sulit sehingga dia belum mengerti. Saya
bertanya kepadanya apakah dia percaya dan ia mengatakan percaya kepada Allah Tritunggal
mahakudus, tetapi dia sendiri belum mengerti.
Saya teringat pada perkataan St. Anselmus: “credo ut intelligam” artinya
aku percaya supaya aku mengerti. Banyak
kali kita menuntut untuk mengerti
lebih dahulu baru percaya. Ternyata Tuhan menghendaki supaya kita mengimani dan
percaya supaya dapat mengerti rahasiaNya. Tuhan Allah Tritunggal adalah dalam
misteri iman kita.
Allah Tritunggal Mahakudus: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Allah disebut Bapa karena Ia adalah
pencipta, peduli, penuh kasih
kepada ciptaanNya. Yesus sang Putra telah mengajarkan kepada kita untuk
memanggil BapaNya sebagai Bapa kita dan menyebutNya juga sebagai “Bapa kita”.
Sebelum umat katolik menyebut Yang Ilahi sebagai Bapa, ungkapan Allah sebagai Bapa sudah ada dalam Kitab Perjanjian Lama (Ul 32:6; Mal 2:10). Tuhan
juga dirasakan seperti seorang ibu (Yes 66:13). Yesus sendiri berkata: “Barangsiapa telah
melihat Aku,ia telah melihat Bapa" (Yoh 14:9).
Roh Kudus adalah pribadi Tritunggal Mahakudus dan memiliki keilahian
yang sama dengan Bapa dan Putra. Ketika kita menemukan kenyataan bahwa Allah
ada di dalam kita, Roh Kudus ada dan menguatkan kita. Allah mengutus Roh PutraNya ke dalam hati kita
(Gal 4:6). Roh Kudus yang diterima bukan Roh perbudakan yang membuat kita takut
melainkan Roh yang menjadikan kita anak-anak Allah (Rom 8:15). Yesus dari
Nazareth adalah Putra, Sang Pribadi ilahi yang kedua. Pertanyaan yang tetap laku sepanjang masa adalah bagaimana kita dapat memahami Tritunggal Mahakudus?
Alkisah pada suatu kesempatan St.
Agustinus sedang berjalan di pinggir pantai. Ia berjumpa dengan seorang anak kecil
yang sedang bermain-main. Anak itu menggali sebuah lubang kecil seperti sumur
di atas pasir. Lalu ia berulang kali mengambil air laut dengan sebuah gelas kecil dan memasukannya ke dalam lubang itu. Setiap saat lubang itu diisi langsung menjadi
kering karena dasarnya adalah pasir. Agustinus bertanya kepadanya: untuk apa ia melakukan semuanya itu. Ia menjawab hendak memindahkan
seluruh air laut ke dalam lubang kecil tersebut. Agustinus mengatakan kepadanya
bahwa usahanya itu hanya sia-sia saja. Tidaklah mungkin memindahkan seluruh air
laut ke dalam lubang tersebut.
Anak itu kemudian bertanya kepada
Agustinus apa yang sedang dipikirkannya. Agustinus menjawab bahwa ia sedang
memikirkan misteri Tritunggal Mahakudus. Anak itu tertawa terbahak-bahak sambil
mengatakan bahwa otakmu itu kecil seperti lubang buatan saya ini sedangkan
Tritunggal Mahakudus jauh lebih luas dari samudra raya ini. Agustinus menjadi sadar
bahwa ternyata akal budinya tidak mampu memahami seluruh rahasia Tuhan. Ia kemudian
berkesimpulan: “Di mana ada cinta kasih, di situ ada AllahTritunggal: pencinta,
yang dicinta, dan sumber cinta kasih".
Penginjil Yohanes hari ini
menjelaskan tentang persekutuan Tritunggal Mahakudus. Dalam amanat
perpisahanNya, Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai penghibur. Roh Kudus itu
berasal dari Bapa dan dicurahkan dalam nama Yesus Putra. Yesus sendiri menekankan
persekutuanNya dengan Bapa: “Aku dan Bapa adalah satu saja” maka apa yang Bapa
punya, Aku punya. Tugas Roh Penghibur adalah membimbing kepada seluruh Kebenaran
(Yesus sendiri). Roh Kudus juga akan mengatakan kepada kita tentang segala
sesuatu yang sudah diajarkan Yesus dan juga tentang hal-hal yang akan datang.
Penyertaan Roh Kudus di dalam Gereja
amat dirasakan oleh Paulus dalam pewartaannya. Kepada jemaat di Roma, Paulus
menegaskan bahwa kita dibenarkan karena iman. Kita hidup dalam damai sejahtera
karena Yesus Kristus. Karena iman kepada Kristus, kita juga menjadi anak-anak
Allah. Kita akan hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Kristus
dalam kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus. Lihatlah pemahaman Paulus tentang
Tritunggal, kelihatan sederhana tetapi nyata dalam hidup. Kita dapat berdamai
dengan Allah karena Yesus dalam kasih yang tercurah oleh Roh Kudus. Tuhan
sendiri adalah kebijaksanaan sebagaimana dilukiskan di dalam bacaan pertama
dari Kitab Amsal. Bagi Amsal, sebelum bumi diciptakan sudah ada Kebijaksanaan.
Sambil kita merayakan Hari Raya
Tritunggal Mahakudus, permenungan kita semakin dalam untuk dua hal berikut ini. Pertama, kita
menyembah Allah yang tidak sendirian melainkan seorang Allah yang penuh dengan
persekutuan kasih dan saling berbagi. Allah Tritunggal Mahakudus, Bapa , Putra
dan Roh Kudus adalah satu komunitas, satu kesatuan. Ini haruslah menjadi dasar
bagi persekutuan setiap orang yang percaya, bukan hanya sekedar model saja.
Kedua, Allah Tritunggal Mahakudus adalah kasih yang sempurna. Tidak ada kasih lain yang sempurna seperti
kasih Tuhan Allah Tritunggal Mahakudus.
Doa: Tuhan Allah Tritunggal
Mahakudus, semoga kami selalu berusaha untuk menjadi tanda dan pembawa cinta
kasihMu kepada sesama yang lain. Amen
PJSDB
Imamat 19 ayat 18, Ulangan 6 ayat 4 - 5, Matius 22 ayat 37, Markus 12 ayat 29 - 31, Lukas 10 ayat 27
ReplyDeleteTertulis dalam huruf Ibrani : " שמע ישראל יהוה אלהינו יהוה אחד ואהבתא את יהוה אלהיך בכל לבבך ובכל נפשך ובכל מעדך ואהבתא לרעך כמוך. "
Dibaca dari kanan ke kiri : " Shema Yisrael YHWH ( Adonai ) Eloheinu YHWH ( Adonai ) ekhad veahavta et YHWH ( Adonai ) Eloheikha bekol levavkha uvkol nafshekha uvkol meodekha veahavta lereakha kamokha. "
🕎✡️🐟✝️🕊️📖🇮🇱